Memiliki kemampuan hebat dalam mengolah bola sepertinya belum cukup untuk dijadikan sebagai jaminan masuk ke skuat inti salah satu klub raksasa dunia. Buktinya, sekarang ini banyak pemain-pemain bintang yang masih sering menghuni bangku cadangan.
Dari sekian banyak pemain, ada enam nama yang sekiranya menarik untuk dijadikan sorotan. Keenam pemain tersebut bukan hanya memiliki kemampuan hebat, tapi mereka semua sudah menyandang status sebagai pemain bintang yang banyak dikenal masyarakat dunia.
Sayangnya, mereka kurang dapat kepercayaan dari pelatih timnya masing-masing. Meski hebat dan menyandang status sebagai pemain bintang, mereka nyatanya tetap sering menghuni bangku cadangan. Inilah enam pemain bintang yang sering dicadangkan timnya:
1. Javier 'Chicharito' Hernandez (Manchester United)
Pemain kebangsaan Meksiko ini memiliki bakat yang mengagumkan. Selain tajam dalam urusan menjebol gawang lawan, pemain yang memasang nama di punggung jerseynya dengan Chicharito ini juga lincah dan memiliki kecepatan yang sulit ditandingi.
Namun, dalam dua musim terakhir penampilannya dianggap menurun. Bukan karena ia tak konsisten, namun karena jarangnya mendapat kesempatan tampil di skuat utama Manchester United. Terlebih setelah MU menghadirkan Robin van Persie musim lalu. Chicharito kini hanya dijadikan striker pilihan keempat setelah Van Persie, Wayne Rooney, Wayne Rooney, dan Danny Welbeck.
2. Fernando Llorente (Juventus)
Di awal kedatangannya pada Juli lalu, Llorente diharapkan bisa menjadi bomber maut Juventus. Namun beberapa pekan kemudian, Juve berhasil mendaratkan Carlos Tevez dan hal tersebut membuat nama Llorente tersisih dari skuat utama.
Sejauh ini, Llorente baru memainkan empat laga di Serie A. Dari kesempatannya tersebut, pemain kebangsaan Spanyol ini sudah bisa menciptakan satu gol. Ke depannya, Llorente memang masih memiliki peluang untuk jadi ujung tombak inti I Bianconerri. Namun jika Tevez dan Mirko Vucinic mampu tampil konsisten, maka status Llorente sebagai pemain cadangan sepertinya tak akan berubah.
3. Demba Ba (Chelsea)
Langkah Demba Ba untuk pindah ke Chelsea pada Januari lalu sepertinya bukanlah keputusan tepat. Sebab bersama Chelsea, Ba tak lagi berperan sebagai pemain kunci. Ia hanya dijadikan pemain pelapis dan kini namanya ada di belakang Fernando Torres, Samuel Eto'o, serta Andre Schurrle.
Ke depannya, karier Ba diprediksi tak akan mengalami perubahan. Sebab, Chelsea masih memiliki Romelu Lukaku, striker maut yang musim ini masih dipinjamkan ke Everton.
4. Emmanuel Adebayor (Tottenham Hotspur)
Sungguh sial nasib Emmanuel Adebayor. Sejak dipermanenkan Tottenham Hotspur pada musim panas tahun lalu, ia seakan kehilangan kemampuannya dalam mencetak gol.
Di awal kedatangannya pada Juli 2011, Adebayor mampu mencetak 17 gol dari 33 penampilan di Liga Premier. Saat itu, ia masih berstatus sebagai pemain pinjaman. Tapi saat ditransfer secara resmi dari Manchester City, pemain kebangsaan Togo itu tak lagi mampu memperlihatkan penampilan serupa. Dari 25 penampilan di Liga Premier, Adebayor hanya bisa menorehkan lima gol.
Musim ini, Adebayor belum diberikan kesempatan untuk tampil. Perannya kini tersisih oleh kehadiran Roberto Soldado, Jermain Defoe, dan Erik Lamela.
5. Stevan Jovetic (Manchester City)
Didatangkan dari Fiorentina dengan harga 26 juta Euro, Stevan Jovetic belum bisa memberikan hasil yang sepadan untuk kubu Manchester City. Dirinya lebih sering berada di ruang perawatan. Sejauh ini, Jovetic baru bisa tampil sebanyak dua kali di kancah Liga Premier.
Di musim sebelumnya, ia adalah sosok kunci Fiorentina. Dalam dua musim terakhir, ia bisa tampil sebanyak 58 pertandingan di kancah serie A Italia.
Namun dengan usianya yang masih muda, 23 tahun, Jovetic memiliki kesempatan lebar untuk unjuk kemampuan di lini depan The Citizens. Meski harus bersaing dengan striker papan atas lain sekelas Edin Dzeko, Sergio Aguero, dan Alvaro Negredo, Jovetic diyakini akan tumbuh sebagai salah satu ujung tombak terbaik di Eropa.
6. Claudio Pizarro (Bayern Muenchen)
Usia menjadi penyebab utama mengapa Claudio Pizarro mulai tersisih dari skuat utama. Di usia yang sudah menginjak angka 35 tahun, ia diharuskan bersaing dengan striker Bayern Muenchen lainnya seperti Thomas Mueller dan Mario Mandzukic dalam memperebutkan tempat utama.
Sebelum pindah ke Muenchen, Pizarro jadi andalan di lini depan Werder Bremen. Bersama tim berjuluk Die Werderaner, Pizarro bahkan sempat menjadi striker yang rajin membobol gawang lawan. Di musim 2011-2012, pemain kebangsaan Peru ini mampu mencetak 18 gol dari 29 penampilan di Bundesliga. Namun setelah hijrah ke Muenchen, torehan golnya menurun. Dari 20 penampilan di musim lalu, ia hanya bisa mengukir enam gol saja. (Vin)
Nasib Malang 6 Striker Papan Atas Dunia
Mereka memiliki bakat dan kemampuan yang mengagumkan. Tapi sayang, di timnya mereka hanyalah pemain cadangan.
Advertisement