Jacksen Ferreira Tiago telah lama berkelana di sepak bola Indonesia. Berawal menjadi pemain pada 1994, pria asal Brasil tersebut kemudian menanjaki karier sebagai pelatih. Beberapa klub pernah merasakan sentuhan pelatih berusia 45 tahun itu.
"Dulu ketika menjadi pemain, saya bermimpi menjadi pelatih dan membawa klub meraih gelar. Saya sudah mendapatkan itu. Kemudian, setelah impian itu terwujud, saya berharap melatih negara. Itu pun sudah terwujud, yakni melatih Indonesia," kata Jacksen di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (14/10/2013).
Kendati demikian, ia memiliki impian yang belum tercapai. Jacksen mengatakan, sebelum sampai di penghujung kariernya, ingin membesut klub Brasil. "Kalau Tuhan mengizinkan saya menjadi pelatih di sana, maka akan saya jalani. Klub mana yang akan saya tangani? Biar tuhan yang mengatur," kata pelatih berperawakan ramah tersebut.
Jacksen mengawali karier di Indonesia dengan memperkuat klub Petrokimia Putra selama satu tahun. Masa jayanya sebagai pemain adaalah ketika membela Persebaya Surabaya selama dua musim (1996-98). Kala itu, Jaksen mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia musim 1996-97, sekaligus menyabet gelar pencetak gol terbanyak dengan koleksian 26 gol.
Pada 2001, Jacksen memutuskan gantung sepatu dan melanjutkan karier sebagai pelatih dengan menukangi klub Assyabaab Surabaya. Tahun berikutnya, Jacksen melatih Persebaya Surabaya dan langsung membawa Bajul Ijo menjadi juara Divisi I dan musim berikutnya juara Divisi Utama Liga Indonsia.
Setelah itu, Jacksen sempat berpindah-pindah klub sebelum akhirnya berlabuh di Persipura Jayapura tahun 2008. Bersama Tim Mutiara Hitam, Jacksen meraih tiga trofi Indonesia Super League (2008-09, 2010-2011 dan 2012-13).
(Ary)
Jacksen Tiago Miliki Impian yang Belum Tercapai, Apa Itu?
"Dulu ketika menjadi pemain, saya bermimpi menjadi pelatih dan membawa klub meraih gelar. Saya sudah mendapatkan itu," kata Jacksen.
Advertisement