Meskipun mengalami kekalahan 0-2 dari Skotlandia di partai terakhir penyisihan Grup A kualifikasi Piala Dunia (PD) 2014 Zona Eropa, Selasa, 15 Oktober 2013, kemarin, Kroasia tetap melaju ke babak partai play-off dengan status menjadi salah satu dari delapan runner-up terbaik grup, unggul satu angka dari Denmark, runner-up Grup B.
Walaupun demikian, Federasi Sepakbola Kroasia (CFF), tetap memecat pelatih tim Igor Stimac yang ditunjuk menjadi pelatih Luka Modric dkk pada 5 Juli 2012 menggantikan Slaven Bilic. Stimac dinilai tidak mampu memperbaiki performa Modric dkk. Kekalahan dari Skotlandia merupakan hasil buruk kali kedua yang dialami Vatreni, julukan Kroasia, secara beruntun di dua partai terakhir kualifikasi.
Sejatinya, di awal kiprah Kroasia di fase kualifikasi terbilang menjanjikan, memetik empat kali kemenangan dan sekali bermain imbang dari lima partai perdana dan tampil sebagai pimpinan klasemen bersama Belgia. Namun, menyusul kekalahan saat menjamu Skotlandia pada 7 Juni lalu, performa Modric dkk melorot drastis.
Rumornya, menyusul kekalahan kemarin, Stimac berjanji bakal meletakkan jabatannya. Namun, menurut Presiden CFF Davor Suker, pihaknya tidak menerima secara resmi surat pengunduran diri pelatih berusia 46 tahun tersebut.
“Kami tidak menerima apapun, baik permohonan secara tertulis atau verbal. Karenanya, kami terpaksa memecatnya,” tegas Suker, pahlawan Kroasia di PD 1998. Sebagai penggantinya, CFF menunjuk pelatih timnas U-21 Niko Kovac sebagai caretaker tim saat menjalani babak play-off pertengahan November mendatang.
“Keputusan yang sulit dilakukan, sebab Stimac merupakan rekan personal dan mantan rekan setim di timnas. Akan tetapi, hal ini terpaksa dilakukan menyusul buruknya penampilan dan hasil timnas belakangan. Kovac akan menjabat sebagai caretaker. Kami sendiri berniat menyodorkan kontrak panjang padanya, terlepas apakah kami mampu lolos ke Brasil atau tidak,” tandas Suker.
Kovac mendapat pujian atas prestasinya menangani Timnas U-21 yang sejauh ini di babak kualifikasi Piala Eropa 2015 tampil tak terkalahkan dengan mengukir 100 persen kemenangan dalam empat pertandingan dengan mencetak 13 gol dan tanpa kebobolan.(*)
Walaupun demikian, Federasi Sepakbola Kroasia (CFF), tetap memecat pelatih tim Igor Stimac yang ditunjuk menjadi pelatih Luka Modric dkk pada 5 Juli 2012 menggantikan Slaven Bilic. Stimac dinilai tidak mampu memperbaiki performa Modric dkk. Kekalahan dari Skotlandia merupakan hasil buruk kali kedua yang dialami Vatreni, julukan Kroasia, secara beruntun di dua partai terakhir kualifikasi.
Sejatinya, di awal kiprah Kroasia di fase kualifikasi terbilang menjanjikan, memetik empat kali kemenangan dan sekali bermain imbang dari lima partai perdana dan tampil sebagai pimpinan klasemen bersama Belgia. Namun, menyusul kekalahan saat menjamu Skotlandia pada 7 Juni lalu, performa Modric dkk melorot drastis.
Rumornya, menyusul kekalahan kemarin, Stimac berjanji bakal meletakkan jabatannya. Namun, menurut Presiden CFF Davor Suker, pihaknya tidak menerima secara resmi surat pengunduran diri pelatih berusia 46 tahun tersebut.
“Kami tidak menerima apapun, baik permohonan secara tertulis atau verbal. Karenanya, kami terpaksa memecatnya,” tegas Suker, pahlawan Kroasia di PD 1998. Sebagai penggantinya, CFF menunjuk pelatih timnas U-21 Niko Kovac sebagai caretaker tim saat menjalani babak play-off pertengahan November mendatang.
“Keputusan yang sulit dilakukan, sebab Stimac merupakan rekan personal dan mantan rekan setim di timnas. Akan tetapi, hal ini terpaksa dilakukan menyusul buruknya penampilan dan hasil timnas belakangan. Kovac akan menjabat sebagai caretaker. Kami sendiri berniat menyodorkan kontrak panjang padanya, terlepas apakah kami mampu lolos ke Brasil atau tidak,” tandas Suker.
Kovac mendapat pujian atas prestasinya menangani Timnas U-21 yang sejauh ini di babak kualifikasi Piala Eropa 2015 tampil tak terkalahkan dengan mengukir 100 persen kemenangan dalam empat pertandingan dengan mencetak 13 gol dan tanpa kebobolan.(*)