Talenta besar yang tersembunyi dalam diri pemain muda Manchester United, Adnan Januzaj, bukan hanya memikat banyak klub untuk mendapatkan tanda tangannya, tapi juga banyak negara yang menginginkan Januzaj. Gelandang berusia 19 tahun itu berhasil membuat banyak klub dan negara kepincut setelah tampil bersama skuat utama MU di Liga Premier.
Kecepatan dan kemampuan olah bola yang dimiliki Januzaj jadi rebutan beberapa negara. Pasalnya, ada banyak darah yang mengalir dalam tubuh Januzaj. Belgia adalah salah satu negara yang ngotot mendapatkan Januzaj, walau Januzaj dapat bermain untuk negara lain, seperti Albania, Serbia, Turki, Kroasia, dan bahkan Inggris.
Pelatih Timnas Belgia, Marc Wilmots, pun mengucapkan sebuah komentar yang mengungkapkan jika Januzaj lebih senang memilih Belgia. Tapi, komentar Wilmots ternyata membuat geram ayah Januzaj, Abedin Januzaj.
"Sangat sulit untuk melakukan negosiasi dengan saya," ujar Abedin kepada Sky Sports, Kamis (17/10/2013) dinihari WIB.
"Anak ini (Januzaj) memang lahir di Belgia, tapi apakah dia mengatakan ingin bermain untuk Belgia, dari titik ini, tidak ada tawar menawar di sini. Saya tidak akan memainkan itu," terang Abedin.
"Kami tidak pernah menanggapi panggilan atau surat dari Federasi Sepakbola Belgia. Mereka yang meminta, bukan kami. Pernyataan Wilmots membuat semuanya menjadi sulit. Kami marah dengan komentarnya," pungkas Abedin.(Gan)
Januzaj Geram Atas Ucapan Pelatih Timnas Belgia
Ayah Adnan Januzaj, Abedin, geram dengan ucapan Pelatih Timnas Belgia, Marc Wilmots. Wilmots mengatakan Januzaj akan bergabung dengan Belgia
Advertisement