Skandal kembali terjadi dalam Bundesliga, kompetisi sepakbola paling top di Jerman. Dalam lanjutan kompetisi di pekan kesembilan yang berlangsung di Rhein-Neckar Arena tadi malam, tuan rumah TSG Hoffenheim mendapat malapetaka saat lawannya Bayer Leverkusen mendapatkan gol hantu, gol yang sejatinya tidak perlu terjadi dan disahkan wasit.
Kemenangan tipis 2-1 mengantarkan Leverkusen menempati puncak klasemen sementara dengan jumlah 22 poin unggul dua dan tiga angka dari dua rival terdekatnya Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.
Keputusan sangat kontroversial yang dilakukan wasit Felix Brych mendapat reaksi sangat keras dari kubu tuan rumah. Direktur Olahraga Hoffenheim Alexander Rosen mencapnya sebagai skandal.
“Keputusan yang benar-benar meragukan,” ujar Rosen kepada para jurnalis. “Dengan jelas kami melihat reaksi para pemain Leverkusen yang menilai tidak ada gol yang terjadi. Lalu, saya lihat tayang ulangnya di televisi. Benar-benar skandal,” tegasnya.
Sementara itu, pelatih Hoffe, Markus Gisdol, berharap Federasi Sepakbola Jerman (DFB) mau turun tangan dan menggelar partai ulangan. Gisdol menunjuk insiden serupa sembilan tahun yang lalu saat terjadinya gol hantu di laga antara Bayern Muenchen dan Nurnberg, 1994. Ketika itu lewat gol hantu Thomas Helmer, Muenchen menang 2-1. DFB memutuskan laga diulang. Muenchen pun unggul 5-0 dan meraih gelar Bundesliga.
“Jelas kami sangat kecewa. Insiden seperti ini telah terjadi sebelumnya (laga Muenchen dan Nurnberg). Dan saat itu partai diulang. Saya menginginkan hal itu dapat dilakukan sekarang. Kalau tidak, maka hal itu sangat menggelikan. Jika partai Bayern diulang, mengapa laga Hoffenhem tidak bisa?” tandas Gisdol. (*)
Kemenangan tipis 2-1 mengantarkan Leverkusen menempati puncak klasemen sementara dengan jumlah 22 poin unggul dua dan tiga angka dari dua rival terdekatnya Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.
Keputusan sangat kontroversial yang dilakukan wasit Felix Brych mendapat reaksi sangat keras dari kubu tuan rumah. Direktur Olahraga Hoffenheim Alexander Rosen mencapnya sebagai skandal.
“Keputusan yang benar-benar meragukan,” ujar Rosen kepada para jurnalis. “Dengan jelas kami melihat reaksi para pemain Leverkusen yang menilai tidak ada gol yang terjadi. Lalu, saya lihat tayang ulangnya di televisi. Benar-benar skandal,” tegasnya.
Sementara itu, pelatih Hoffe, Markus Gisdol, berharap Federasi Sepakbola Jerman (DFB) mau turun tangan dan menggelar partai ulangan. Gisdol menunjuk insiden serupa sembilan tahun yang lalu saat terjadinya gol hantu di laga antara Bayern Muenchen dan Nurnberg, 1994. Ketika itu lewat gol hantu Thomas Helmer, Muenchen menang 2-1. DFB memutuskan laga diulang. Muenchen pun unggul 5-0 dan meraih gelar Bundesliga.
“Jelas kami sangat kecewa. Insiden seperti ini telah terjadi sebelumnya (laga Muenchen dan Nurnberg). Dan saat itu partai diulang. Saya menginginkan hal itu dapat dilakukan sekarang. Kalau tidak, maka hal itu sangat menggelikan. Jika partai Bayern diulang, mengapa laga Hoffenhem tidak bisa?” tandas Gisdol. (*)