Sukses

Subhan Aksa Hadapi Tiga Karakter Lintasan di Reli Spanyol

Di hari pertama Reli Spanyol, Ubang sudah harus melakoni reli di malam hari. Ini berbeda dibandingkan tahun lalu.

Subhan `Ubang` Aksa dan navigator Nicola Arena langsung menggelar agenda recce (survey lintasan)  sepanjang Selasa, Rabu dan Kamis ini untuk menyongsong RACC Rally de Espana yang dimulai pada Jumat (25/10/2013) malam. Ini merupakan bagian dari persiapan matang di putaran ke-12 FIA World Rally Championship (WRC) itu yang jadi putaran kelima Ubang pada kompetisi WRC-2.

Meski tahun lalu mengikuti event sama, langkah persiapannya harus berbeda. Pasalnya, selain berganti navigator, beberapa rute mengalami perubahan dan waktu lomba. Hari pertama, misalnya, seluruh special stage (SS) berlangsung malam hari.

“Sebagian besar masih di lokasi tahun lalu. Rasanya sih tak terlalu bermasalah,” ujar Ubang yang tahun lalu finis podium ketiga di Reli Spanyol kelas PWRC.

Lomba malam hari bukanlah hal pertama buat Ubang. Semua persiapan teknis pun sudah memadai, termasuk lampu-lampu khusus yang  menyorot ke tiga arah – depan, depan kiri dan depan kanan.

“Tapi, pendekatannya yang harus berbeda. Driving style-nya juga harus berbeda karena kita akan reli dengan kondisi tak ada yang kelihatan. Inilah yang ingin kami perdalam dalam sesi recce,” tandasnya.

Tantangan lain adalah karakter lintasan Rally Spanyol yang memang paling unik di antara 13 ronde kejuaraan dunia musim ini. Ada trek aspal mulus dan lebar karena sehari-harinya memang jalanan umum, berliku naik turun seperti jalur Puncak di Jawa Barat, ada pula gravel, dan ada juga SS yang gabungan aspal dan gravel.

Perbedaan karakter ini jadi tantangan tersendiri untuk setingan mobil, terlebih suspensi, girboks dan pilihan ban.“Saya banyak belajar dari kru teknis M-Sport. Mereka kerja taktis dan sangat mendetail sampai ke takaran angin pada masing-masing ban. Bukan materi baru karena di Indonesia pun pereli kita melakukan hal sama," tuturnya.

Ia menambahkan, tiga karakter lintasan yang berbeda di Spanyol jelas akan jadi tantangan tersendiri. Bukan hanya dirinya sebagai peserta satu-satunya dari kawasan Asia Tenggara, tapi juga jadi tantangan para pereli profesional Eropa yang sudah berkali-kali terjun di RACC Rally de Espana.

“Dalam hal itu kita tak melulu bicara skill dan teknologi pacuan, tapi lebih pada kematangan strategi dan set up mobil masing-masing. Dengan dukungan teknis dari tim sekaliber M-Sport, mudah-mudahan hasil kali ini bisa lebih baik dari seri WRC2 sebelumnya," tambahnya. (Def)