Sukses

Manajer Crystal Palace Lengser

Menyusul rapor buruk tim yang hanya meraup tiga angka dari 8 partai, Ian Holloway meletakkan jabatannya sebagai manajer Crystal Palace.

Atas dasar kesepakatan bersama (mutual consent), menyusul rapor buruk tim yang hanya mampu mendulang tiga angka dari delapan partai awal Liga Premier di musim ini, Ian Holloway meletakkan jabatannya sebagai manajer Crystal Palace, tugas yang diembannya sejak 4 November 2012. Konfirmasi mundurnya manajer plontos berusia 50 tahun ini dilansir di laman resmi klub.

Holloway mampu mengantarkan Eagles, julukan Palace, meraih tiket promosi ke premiership usai menang di fase play-off divisi championship musim lalu. Kekalahan 1-4 yang dialami Palace saat menjamu Fulham, Senin, 21 Oktober 2013, memicu spekulasi masa depan mantan manajer Blackpool tersebut di Selhurst Park.

Rumor tersebut dipicu dari adanya pertemuan antara Holloway dan Chairman Klub Steve Parish sehari setelah kekalahan dari The Cottagers, kali ketujuh di awal musim ini. Kabarnya, seusai pertandingan tersebut, di ruang ganti Holloway berbicara dengan para pemainnya dalam waktu yang cukup panjang.

Sebelumnya, sebelum laga antara Palace dan Fulham, Parish sempat menegaskan kebijakan klub yang tetap memercayai sosok Holloway sebagai manajer tim. “Saat ini, Ian (Holloway) adalah orang yang tepat untuk menangani tim. Kami sangat yakin di bawah arahannya tim bakal mampu meraih hasil yang memuaskan,” tegas Parish.

Setelah kehilangan pemain bintangnya Wilfried Zaha yang dicomot Manchester United, di bursa transfer musim panas lalu, Holloway sanggup mendatangkan 16 pemain baru ke Selhurst Park. Namun, sejauh ini, racikan Holloway kurang manjur, baru satu kali meraih kemenangan saat mengalahkan Sunderland 3-1, 31 Agustus lalu. Sejak laga tersebut, Palace gagal memetik satu poin pun dari enam pertandingan berikutnya. (*)