Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) kembali memberi teguran keras kepada PSSI terkait ulah penonton yang masih menyalakan mercon di pertandingan internasional. Atas aksi itu, PSSI kembali di ujung sanksi AFC.
Panita Penyelenggara babak kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu, Tigor Shalom Boboy, menjelaskan pihaknya mendapatkan surat dari AFC yang berisi bahwa mereka menemukan adanya ulah penonton yang menyalakan flare di laga Indonesia melawan Korea Selatan.
"Kami mendapat surat teguran awal minggu lalu yang berisi AFC menemukan bahwa pada laga timnas vs Korsel terdapat flare," ujar Tigor saat dihubungi wartawan, Rabu (30/10/2013).
Sebelumnya, PSSI pernah dijatuhi sanksi oleh AFC lantaran ulah penonton yang menyalakan flare dan kembang api yang berimbas ke laga timnas senior. Akibatnya laga kandang timnas senior harus bertanding di kandang sendiri tanpa penonton, plus denda sebesar USD 15 ribu.
Tigor menambahkan pihaknya telah membalas surat AFC tersebut dengan memberikan beberapa klarifikasi. "Yang pertama kami akan jelaskan bahwa saat laga melawan Korsel intensitas flare-nya jauh kurang dari sebelumnya. Kedua PSSI telah meningkatkan keamanan dengan menambah jumlah petugas," tambah Tigor.
"Terakhir, PSSI juga telah melakukan tindakan preventif dengan melibatkan volunteer untuk mengedukasi penonton. PSSI tidak akan berhenti mengedukasi masyarakat bahwa menyalakan flare itu bisa merugikan Indonesia," tambahnya.
Saat ini, PSSI masih akan menunggu tanggapan AFC selanjutnya. "Kami belum tahu keputusan AFC seperti apa. Karena mereka masih akan membahasnya dalam rapat Komdis AFC tapi kami belum tahu kapan," ujar Sekjen PT.Liga Indonesia itu. (Def)
Panita Penyelenggara babak kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu, Tigor Shalom Boboy, menjelaskan pihaknya mendapatkan surat dari AFC yang berisi bahwa mereka menemukan adanya ulah penonton yang menyalakan flare di laga Indonesia melawan Korea Selatan.
"Kami mendapat surat teguran awal minggu lalu yang berisi AFC menemukan bahwa pada laga timnas vs Korsel terdapat flare," ujar Tigor saat dihubungi wartawan, Rabu (30/10/2013).
Sebelumnya, PSSI pernah dijatuhi sanksi oleh AFC lantaran ulah penonton yang menyalakan flare dan kembang api yang berimbas ke laga timnas senior. Akibatnya laga kandang timnas senior harus bertanding di kandang sendiri tanpa penonton, plus denda sebesar USD 15 ribu.
Tigor menambahkan pihaknya telah membalas surat AFC tersebut dengan memberikan beberapa klarifikasi. "Yang pertama kami akan jelaskan bahwa saat laga melawan Korsel intensitas flare-nya jauh kurang dari sebelumnya. Kedua PSSI telah meningkatkan keamanan dengan menambah jumlah petugas," tambah Tigor.
"Terakhir, PSSI juga telah melakukan tindakan preventif dengan melibatkan volunteer untuk mengedukasi penonton. PSSI tidak akan berhenti mengedukasi masyarakat bahwa menyalakan flare itu bisa merugikan Indonesia," tambahnya.
Saat ini, PSSI masih akan menunggu tanggapan AFC selanjutnya. "Kami belum tahu keputusan AFC seperti apa. Karena mereka masih akan membahasnya dalam rapat Komdis AFC tapi kami belum tahu kapan," ujar Sekjen PT.Liga Indonesia itu. (Def)