Setelah 10 tahun, Clarence Seedorf akhirnya meninggalkan AC Milan pada musim panas 2012 dan memilih bergabung dengan klub Brasil, Botafogo. Bersama raksasa klub raksasa Italia itu, ia ikut merasakan merengkuh gelar Serie A (2), Coppa Italia (1), Supercoppa Italiana (2), Liga Champions (2), Piala Super Eropa (2), dan FIFA Club World Cup (1).
Seedorf meninggalkan San Siro saat usianya menginjak 36 tahun. Sebenarnya, gelandang asal Belanda tersebut ingin bertahan di Milan. Tapi, ada satu hal yang membuatnya pergi.
"Alasan saya meninggalkan Milan tanpa diragukan lagi adalah karena pelatih mereka saat ini (Massimiliano) Allegri," ungkap Seedorf kepada stasiun televisi Brasil SporTV seperti dilansir Football Italia, Kamis (31/10/2013).
"Hubungan dengan dia bukan yang terbaik, karena kami tidak akur. Dia hanya memainkan saya di pertandingan besar, seperti melawan Barcelona atau Juventus, yang membuat saya tidak bermain di empat pertandingan lain. Saya telah terbiasa untuk selalu bermain."
"Ketika kami memenangkan Scudetto, saya pikir saya memberi kontribusi, terutama menjelang akhir musim. Milan memiliki pemain yang tetap bahkan setelah mereka semakin tua. Dari luar mungkin tampak seolah-olah saya tidak 100 persen fit, tapi pada usia saya, Anda harus terus bermain secara teratur untuk menjaga otot-otot Anda," tambah Seedorf.
"Contohnya adalah Paul Scholes dan Ryan Giggs yang terus bermain. Tapi, Allegri tidak akan memungkinkan saya untuk melakukannya. Itu rasa malu."
Seedorf telah berulang kali dikaitkan dengan kemungkinan menggantikan Allegri sebagai pelatih Milan. "Milan sekarang sedang memperbaharui, memiliki kualitas kurang dan itu akan memakan waktu bagi mereka untuk kembali ke puncak," ucap mantan pemain Real Madrid ini.
"Saya telah hampir menyelesaikan kuliah saya sebagai pelatih, jadi saya mempersiapkan, tapi tidak ada yang konkret. Keinginan saya sebenarnya adalah untuk terus bermain sepakbola."(Bog)
Seedorf meninggalkan San Siro saat usianya menginjak 36 tahun. Sebenarnya, gelandang asal Belanda tersebut ingin bertahan di Milan. Tapi, ada satu hal yang membuatnya pergi.
"Alasan saya meninggalkan Milan tanpa diragukan lagi adalah karena pelatih mereka saat ini (Massimiliano) Allegri," ungkap Seedorf kepada stasiun televisi Brasil SporTV seperti dilansir Football Italia, Kamis (31/10/2013).
"Hubungan dengan dia bukan yang terbaik, karena kami tidak akur. Dia hanya memainkan saya di pertandingan besar, seperti melawan Barcelona atau Juventus, yang membuat saya tidak bermain di empat pertandingan lain. Saya telah terbiasa untuk selalu bermain."
"Ketika kami memenangkan Scudetto, saya pikir saya memberi kontribusi, terutama menjelang akhir musim. Milan memiliki pemain yang tetap bahkan setelah mereka semakin tua. Dari luar mungkin tampak seolah-olah saya tidak 100 persen fit, tapi pada usia saya, Anda harus terus bermain secara teratur untuk menjaga otot-otot Anda," tambah Seedorf.
"Contohnya adalah Paul Scholes dan Ryan Giggs yang terus bermain. Tapi, Allegri tidak akan memungkinkan saya untuk melakukannya. Itu rasa malu."
Seedorf telah berulang kali dikaitkan dengan kemungkinan menggantikan Allegri sebagai pelatih Milan. "Milan sekarang sedang memperbaharui, memiliki kualitas kurang dan itu akan memakan waktu bagi mereka untuk kembali ke puncak," ucap mantan pemain Real Madrid ini.
"Saya telah hampir menyelesaikan kuliah saya sebagai pelatih, jadi saya mempersiapkan, tapi tidak ada yang konkret. Keinginan saya sebenarnya adalah untuk terus bermain sepakbola."(Bog)