Hera Desi Ana Rachmawati mengamankan tiket perempatfinal tunggal putri Korea Open Grand Prix Gold 2013. Bermain di Jeonju Indoor Badminton Court, Kamis (7/11/2013) siang, pebulutangkis Indonesia unggulan keenam ini menyingkirkan Sayaka Sato dari Jepang 21-19 dan 21-18.
"Saya banyak mengatur lawan di lapangan. Selain itu, pertahanan saya rapat, pukulan-pukulan balik serang juga cepat," kata Hera kepada Badminton Indonesia. "Sayaka adalah pemain yang kuat, jad, saya harus banyak sabar di lapangan. Bola-bola saya juga tidak boleh monoton."
"Sebelumnya, saya sudah pernah bertemu dengan Sayaka, jadi tahu permainan dia seperti apa. Walau habis cedera, permainan dia masih sama seperti yang dulu. Dia punya serangan cepat,” tambah pemain kelahiran Purworejo, 2 Desember 1990, ini.
Kemenangan Hera atas Sayaka sekaligus membayar kekalahan pada Bankaltim Indonesia Open Grand Prix Gold 2011 di Samarinda. Saat itu, Hera kalah 16-21 dan 14-21.
Sayang, langkah Hera tidak diikuti Aprilia Yuswandari dan Maria Febe Kusumastuti. Aprilia kalah dari pemain junior tuan rumah Kim Hyo Min 21-18, 16-21, dan 13-21. Sementara Maria Febe harus mengaku keunggulan Jung Na Ra, juga dari Korea, 18-21, 21-9, dan 13-21.
Di perempatfinal, Hera akan menghadapi unggulan kedua asal Korea, Bae Yeon Ju. Partai perebutan tiket ke semifinal ini akan menjadi pertemuan kedua bagi Hera dan Bae. Pada turnamen Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013, Hera takluk 11-21, 21-13, dan 17-21.
"Lawan lebih diunggulkan. Saya akan main nothing to lose saja. Pokoknya yang paling penting adalah saya siap dan konsentrasi, tapi tetap rileks," tutur Hera.(Bog)
"Saya banyak mengatur lawan di lapangan. Selain itu, pertahanan saya rapat, pukulan-pukulan balik serang juga cepat," kata Hera kepada Badminton Indonesia. "Sayaka adalah pemain yang kuat, jad, saya harus banyak sabar di lapangan. Bola-bola saya juga tidak boleh monoton."
"Sebelumnya, saya sudah pernah bertemu dengan Sayaka, jadi tahu permainan dia seperti apa. Walau habis cedera, permainan dia masih sama seperti yang dulu. Dia punya serangan cepat,” tambah pemain kelahiran Purworejo, 2 Desember 1990, ini.
Kemenangan Hera atas Sayaka sekaligus membayar kekalahan pada Bankaltim Indonesia Open Grand Prix Gold 2011 di Samarinda. Saat itu, Hera kalah 16-21 dan 14-21.
Sayang, langkah Hera tidak diikuti Aprilia Yuswandari dan Maria Febe Kusumastuti. Aprilia kalah dari pemain junior tuan rumah Kim Hyo Min 21-18, 16-21, dan 13-21. Sementara Maria Febe harus mengaku keunggulan Jung Na Ra, juga dari Korea, 18-21, 21-9, dan 13-21.
Di perempatfinal, Hera akan menghadapi unggulan kedua asal Korea, Bae Yeon Ju. Partai perebutan tiket ke semifinal ini akan menjadi pertemuan kedua bagi Hera dan Bae. Pada turnamen Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013, Hera takluk 11-21, 21-13, dan 17-21.
"Lawan lebih diunggulkan. Saya akan main nothing to lose saja. Pokoknya yang paling penting adalah saya siap dan konsentrasi, tapi tetap rileks," tutur Hera.(Bog)