Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak akan menuntut pemerintah untuk ikut membiayai program pemusatan latihan jangka panjang Timnas U-19 meski dana yang dikeluarkan cukup besar. Latihan jangka panjang itu termasuk persiapan menghadapi putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI La Nyalla Mattalitti menyebut pihaknya belum mendapat bantuan dari pemerintah untuk mendukung pembiayaan Timnas U-19. Saat ini PSSI mengandalkan dana dari kas organisasi dan bantuan pihak swasta dan juga pengurus.
"Saya kurang tahu pasti berapa total anggaran untuk membiayai pelatnas jangka panjang Timnas U-19, termasuk kalau nanti mereka lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2015. Yang pasti jumlahnya sangat besar," ujarnya di Surabaya, Kamis (7/11/2013).
La Nyalla menyatakan pihaknya tidak ingin mendesak pemerintah untuk ikut membiayai Timnas U-19, meski Evan Dimas dan kawan-kawan telah menunjukkan prestasi bagus dengan menjuarai Piala AFF dan lolos putaran final Piala Asia.
"Kami yakin dukungan masyarakat akan datang dengan sendirinya kalau timnas punya prestasi bagus. Timnas U-19 memang dipersiapkan secara matang untuk mengejar prestasi internasional, sekaligus mengharumkan nama bangsa dan negara," tandasnya.
Menurut La Nyalla, keberhasilan menjuarai Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu di Sidoarjo merupakan langkah awal, karena sasaran berikutnya yang tidak kalah berat adalah menjuarai Piala Asia U-19 tahun 2014 dan lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 tahun 2015.
Kendati demikian, menurut dia, PSSI tetap terbuka jika nantinya pemerintah memberikan dana untuk mendukung pembiayaan timnas, asalkan tidak disertai syarat-syarat yang mengikat karena tujuannya untuk memajukan sepakbola Indonesia.
Timnas U-19 dijadwalkan memulai kembali program pemusatan latihan jangka panjang di Kota Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2013, setelah menjalani masa libur selama satu bulan usai menuntaskan laga kualifikasi Piala Asia. (Ant/Vin)
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI La Nyalla Mattalitti menyebut pihaknya belum mendapat bantuan dari pemerintah untuk mendukung pembiayaan Timnas U-19. Saat ini PSSI mengandalkan dana dari kas organisasi dan bantuan pihak swasta dan juga pengurus.
"Saya kurang tahu pasti berapa total anggaran untuk membiayai pelatnas jangka panjang Timnas U-19, termasuk kalau nanti mereka lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2015. Yang pasti jumlahnya sangat besar," ujarnya di Surabaya, Kamis (7/11/2013).
La Nyalla menyatakan pihaknya tidak ingin mendesak pemerintah untuk ikut membiayai Timnas U-19, meski Evan Dimas dan kawan-kawan telah menunjukkan prestasi bagus dengan menjuarai Piala AFF dan lolos putaran final Piala Asia.
"Kami yakin dukungan masyarakat akan datang dengan sendirinya kalau timnas punya prestasi bagus. Timnas U-19 memang dipersiapkan secara matang untuk mengejar prestasi internasional, sekaligus mengharumkan nama bangsa dan negara," tandasnya.
Menurut La Nyalla, keberhasilan menjuarai Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu di Sidoarjo merupakan langkah awal, karena sasaran berikutnya yang tidak kalah berat adalah menjuarai Piala Asia U-19 tahun 2014 dan lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 tahun 2015.
Kendati demikian, menurut dia, PSSI tetap terbuka jika nantinya pemerintah memberikan dana untuk mendukung pembiayaan timnas, asalkan tidak disertai syarat-syarat yang mengikat karena tujuannya untuk memajukan sepakbola Indonesia.
Timnas U-19 dijadwalkan memulai kembali program pemusatan latihan jangka panjang di Kota Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2013, setelah menjalani masa libur selama satu bulan usai menuntaskan laga kualifikasi Piala Asia. (Ant/Vin)