Ketua FIFA Sepp Blatter meminta otoritas Iran mengakhiri pelarangan wanita menyaksikan pertandingan-pertandingan sepakbola pria yang telah diterapkan sejak revolusi Islan 1979.
Blatter tengah berkunjung ke Iran mengatakan pejabat wanita papan atas negara itu mengangkat isu ini. Namun ia menegaskan tidak ingin melakukan intervensi terhadap politik Iran.
"Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan ibu wakil presiden untuk meminta bahwa di pemerintahan mereka semestinya berusaha untuk mengubah salah satu hukum adat di mana para wanita tidak dapat menghadiri pertandingan-pertandingan sepak bola," kata Blatter.
"Saya mengulangi hal ini kepada pembicara (konservatif) di parlemen (Ali Larijani) dan ia berkata dirinya akan mengurus hal ini," tambahnya.
"Saya tidak mengintervensi untuk mengganti hukum namun, sebagai Presiden FIFA dan pembela sepakbola di negara-negara Islam, saya harus menyodorkan permohonan ini kepada otoritas-otoritas politik," tandasnya.
Iran berargumen larangan bagi kaum wanita untuk menonton pertandingan sepakbola diperlukan untuk melindungi mereka dari bahasa-bahasa kasar yang mungkin terlontar di tribun penonton.
Larangan itu diperluas pada pelarangan untuk menghadiri acara-acara menonton pertandingan sepakbola melalui layar-layar besar pada Piala Eropa tahun lalu.(ant)
Blatter tengah berkunjung ke Iran mengatakan pejabat wanita papan atas negara itu mengangkat isu ini. Namun ia menegaskan tidak ingin melakukan intervensi terhadap politik Iran.
"Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan ibu wakil presiden untuk meminta bahwa di pemerintahan mereka semestinya berusaha untuk mengubah salah satu hukum adat di mana para wanita tidak dapat menghadiri pertandingan-pertandingan sepak bola," kata Blatter.
"Saya mengulangi hal ini kepada pembicara (konservatif) di parlemen (Ali Larijani) dan ia berkata dirinya akan mengurus hal ini," tambahnya.
"Saya tidak mengintervensi untuk mengganti hukum namun, sebagai Presiden FIFA dan pembela sepakbola di negara-negara Islam, saya harus menyodorkan permohonan ini kepada otoritas-otoritas politik," tandasnya.
Iran berargumen larangan bagi kaum wanita untuk menonton pertandingan sepakbola diperlukan untuk melindungi mereka dari bahasa-bahasa kasar yang mungkin terlontar di tribun penonton.
Larangan itu diperluas pada pelarangan untuk menghadiri acara-acara menonton pertandingan sepakbola melalui layar-layar besar pada Piala Eropa tahun lalu.(ant)