Sukses

Jadi Nomor Satu Dunia, Hendra/Ahsan Belum Puas

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan membidik gelar All England, Asian Games, BWF World Championship, Thomas, dan Piala Sudirman.

Meski telah dinobatkan sebagai ganda putra terkuat dunia dengan menduduki peringkat satu di jajaran BWF World Rangking, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tak mau berpuas diri. Pasangan Juara Dunia 2013 itu masih mengincar sederet gelar lain di 2014.

"Saya masih penasaran dengan gelar All England. Selain itu, kami juga membidik gelar di Asian Games 2014 dan BWF World Championships 2014," kata Hendra seperti dikutip Badminton Indonesia, Jumat (22/22/2013). "Selama memperkuat tim Piala Thomas, saya juga belum pernah merasakan jadi juara. Jadi ingin sekali, begitu pun Piala Sudirman.

"Terakhir 2009 jadi pasangan ranking satu dunia. Jadi sekarang senang bisa ranking satu lagi. Tetapi, tidak boleh berlebihan karena kekuatan ganda putra dunia makin merata," tambah Hendra.

Sebelum berpasangan dengan Ahsan, Hendra sudah pernah mencicipi rasanya menjadi ganda putra terbaik di dunia bersama Markis Kido. Bahkan, keduanya sukses menggondol medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan gelar-gelar bergengsi lain. Namun, mereka tercatat belum pernah memenangkan gelar All England. Tak heran jika Hendra berharap bisa mewujudkan impian untuk menjadi juara di turnamen tertua di dunia itu bersama Ahsan.

Buat Ahsan, menjadi pemain ranking satu dunia adalah yang pertama sepanjang kariernya. Sebelum menjadi Juara Dunia 2013, ia mengaku tak terpikir bisa menduduki posisi tertinggi di jajaran ganda putra kelas dunia.

"Gelar juara dunia memang gelar yang paling saya idam-idamkan. Setelah bisa meraih, baru terbayang dapat jadi ganda putra ranking satu dunia. Sebelumnya sih nggak kepikiran," ucap Ahsan, pemain yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan.

"Rasanya senang sekaligus bangga, apalagi sudah cukup lama juga Indonesia tidak menempatkan wakil di peringkat satu dunia. Ini merupakan hasil kerja keras saya, Koh Hendra, dan pelatih kami, Koh Herry (Herry Iman Pierngadi)," imbuh pemain binaan klub Djarum ini.

Namun, senada dengan Hendra, Ahsan pun tak ingin cepat puas dengan apa yang telah mereka raih selama kurang lebih setahun berpasangan. Bukannya tidak bersyukur dengan raihan prestasi selama ini, namun pasangan juara Malaysia Open Super Series, Indonesia Super Series Premier, Singapore Super Series, dan Japan Open Super Series 2013 ini masih berharap dapat memberikan lebih banyak prestasi untuk mengharumkan nama Merah-Putih di kancah dunia.

"Jangan cepat puas, kami juga mesti banyak mengevaluasi permainan kami, apa saja yang masih kurang. Kami masih terus belajar dan meningkatkan kualitas. Saya juga tidak enggan belajar dari teman, bahkan junior-junior saya di Pelatnas Cipayung. Kalau ada teknik pukulan mereka yang bagus, saya tanya dan diskusi, bagaimana mereka melakukannya," tutur Ahsan.

Sementara itu, sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, mengatakan pencapaian Hendra/Ahsan menuju ranking satu dunia yang diraih dalam kurun waktu satu tahun bisa dibilang hasil yang cukup baik. "Menyatukan dua pemain jadi satu pasangan ganda itu tidak mudah, butuh proses, dan banyak pembelajaran," ujarnya.

"Hendra/Ahsan dengan kerja kerasnya mampu meraih gelar Juara Dunia dan jadi pasangan rangking satu dunia dalam waktu satu tahun, apalagi sekarang saingannya juga banyak yang bagus-bagus. Menurut saya ini hasil yang cukup baik, semoga bisa menjadi motivasi untuk pemain yang lain."(Bog)