Sukses

Laga Pamungkas bagi Galatasaray dan Juventus

Galatasaray akan memaksimalkan kesempatan bermain di kandang sendiri untuk bisa meraih poin penuh.

Matchday pamungkas fase grup Liga Champions nanti malam serasa seperti laga final bagi Galatasaray dan Juventus. Kedua tim itu harus saling menaklukkan untuk mendapatkan satu tiket terakhir ke babak knock-out dari Grup  B.

Real Madrid sudah dipastikan menjadi juara Grup B dengan mengemas 13 poin. Juve saat ini berada di urutan kedua dengan enam angka. I Bianconeri cuma unggul dua poin dari Galatasaray dan FC Kopenhagen. Klub terakhir tidak akan bisa lolos ke babak knock-out meski menang melawan Madrid karena kalah rekor pertemuan dengan Juve.

Situasi ini membuat pertemuan Galatasaray dengan Juventus di Stadion Turk Telekom Arena bakal jadi laga hidup-mati bagi kedua tim. Galatasaray dituntut meraih kemenangan, sedangkan hasil imbang sudah cukup membuat Juve mendampingi Madrid.

Galatasaray akan memaksimalkan kesempatan bermain di kandang sendiri untuk bisa meraih poin penuh. Stadion Turk Telekom Arena terkenal angker bagi tim lawan karena fans Galatasaray selalu memberikan dukungan tak kenal lelah sepanjang pertandingan.

Klub asal Turki itu punya modal bagus untuk mengalahkan Juventus. Mereka tidak terkalahkan dalam sembilan laga kandang terakhir melawan klub Italia dengan rincian enam kemenangan dan tiga imbang. Satu-satunya kekalahan Galatasaray di kandang dari klub Italia hadir di perempatfinal 1962-1963 ketika melawan AC Milan. Saat itu Galatasaray takluk 1-3.

Pada Desember 2003, Galatasaray juga sukses menekuk Juventus 2-0 lewat dua gol Hakan Sukur. Ketika itu pertandingan dimainkan di tempat netral, Dortmund.

Pada laga penting ini, pelatih Roberto Mancini tidak bisa menurunkan Hamit Altintop karena cedera, sedangkan kiper Fernando Muslera diragukan tampil. Gelandang Wesley Sneijder untungnya sudah fit dan dapat main lagi. Sneijder dan Mancini sudah kenyang pengalaman menghadapi Juve. Mereka sebelumnya lama bermain di Inter Milan.

Penyerang Didier Drogba bakal jadi tumpuan utama Galatasaray untuk menjebol gawang Juventus. Pria Pantai Gading itu dikenal rajin menjebol gawang Juventus sejak masih membela Chelsea. Pada pertemuan pertama saat Galatasaray menahan imbang 2-2 Juventus, Drogba juga mencetak satu gol.

Satu lagi pemain yang bakal dimaksimalkan Mancini adalah gelandang Felipe Melo. Pemain asal Brasil itu tentunya bakal tampil sebaik mungkin untuk membuktikan Juventus telah salah mendepaknya.

"Kami bermain untuk meraih kemenangan," ucap Mancini seperti dilansir situs resmi UEFA.

Galatasaray cukup beruntung karena Juve juga kehilangan beberapa pemain kunci seperti Andrea Pirlo dan Mirko Vucinic yang sedang diganggu cedera. Vucinic mengalami cedera lutut saat Juve melawan Bologna akhir pekan kemarin.

Dengan demikian, Conte hampir pasti akan menduetkan Carlos Tevez dengan Fernando Llorente sejak awal. Sedangkan di lini tengah, trio Paul Pogba, Arturo Vidal, dan Claudio Marchisio bakal jadi andalan di tengah absennya Pirlo.

Walau bakal mendapat teror dari fans Galatasaray, Juve tidak gentar. "Saya belum pernah melihat suporter mencetak gol," ujar kapten Juventus Gianluigi Buffon. Mereka berkaca pada pengalaman tahun 1998-1999 ketika berhasil menahan imbang Galatasaray 1-1 di Turki. I Bianconeri juga pernah menang di Istanbul ketika menekuk Fenerbahce 1-0 pada musim 1996-1997.

Juventus juga punya modal bagus karena mampu meraih tujuh kemenangan beruntun dengan tidak kebobolan di ajang Serie A. Sementara Galatasaray prestasinya kurang bagitu bagus akhir-akhir ini. Mereka cuma menang dua kali dari tujuh pertandingan terakhir di berbagai ajang yang diikuti.

Prakiraan Susunan Pemain:

Galatasaray: Muslera, Zan, Guiselam, Chedjou, Eboue, Melo, Inan, Riera, Sneijder, Yilmaz, Drogba
Juventus: Buffon, Barzagli, Bonucci, Chiellini, Lichsteiner, Vidal, Pogba, Marchisio, Asamoah, Tevez, Llorente
Video Terkini