Legenda Manchester United (MU) Roy Keane menyindir beberapa mantan rekannya di Setan Merah yang dekat dengan Manajer Sir Alex Ferguson. Ada dua nama yang ia sorot, yakni Ryan Giggs dan Gary Neville.
Baik Giggs maupun Neville memang dikenal sebagai pendukung setia Fergie. Keduanya bukanlah tipe pemberontak seperti Jaap Stam, Paul Ince, David Beckham, dan Ruud van Nistelrooy yang pada akhirnya 'disingkirkan' Fergie.
Baik Giggs maupun Neville memiliki karier panjang di Old Trafford. Giggs sudah membela MU dari 1990 sampai sekarang. Sementara Neville dari 1992 hingga 2011. Sementara nama-nama lain seperti Keane, Beckham, dan Van Nistelrooy dijual Fergie.
Di mata Keane, pemain sekaliber Giggs dan Neville bukanlah pemain spesial. "Neville adalah titik terlemah dalam tim. Sementara Giggs meski punya karier bagus, tapi itu tak berarti dia pemain bagus," sindir Keane seperti dilansir Daily Mail, Selasa (10/12/2013).
Lebih lanjut, pria asal Irlandia itu menilai kunci sukses Fergie adalah karena ia memiliki pemain-pemain pemberontak hebat.
"Anda tidak dapat memenangkan gelar dengan pria paduan suara (Giggs dan Neville) di ruang ganti Anda."
"Pemain-pemain ini (Stam, Ince, Beckham, dan Van Nistelrooy) memang menantang Fergie dengan cara berbeda. Beckham menantang Fergie, tetapi hanya karena dia menikahi wanita tertentu (Victoria), itu tidak berarti dia menantang manajer. Manajer harus mengerti itu, tapi dia melihatnya dengan cara berbeda."
"Kami punya kepribadian yang berbeda di ruang ganti, tapi mungkin itu sebabnya kami memenangkan trofi," ucap Keane. (Vin)
Baik Giggs maupun Neville memang dikenal sebagai pendukung setia Fergie. Keduanya bukanlah tipe pemberontak seperti Jaap Stam, Paul Ince, David Beckham, dan Ruud van Nistelrooy yang pada akhirnya 'disingkirkan' Fergie.
Baik Giggs maupun Neville memiliki karier panjang di Old Trafford. Giggs sudah membela MU dari 1990 sampai sekarang. Sementara Neville dari 1992 hingga 2011. Sementara nama-nama lain seperti Keane, Beckham, dan Van Nistelrooy dijual Fergie.
Di mata Keane, pemain sekaliber Giggs dan Neville bukanlah pemain spesial. "Neville adalah titik terlemah dalam tim. Sementara Giggs meski punya karier bagus, tapi itu tak berarti dia pemain bagus," sindir Keane seperti dilansir Daily Mail, Selasa (10/12/2013).
Lebih lanjut, pria asal Irlandia itu menilai kunci sukses Fergie adalah karena ia memiliki pemain-pemain pemberontak hebat.
"Anda tidak dapat memenangkan gelar dengan pria paduan suara (Giggs dan Neville) di ruang ganti Anda."
"Pemain-pemain ini (Stam, Ince, Beckham, dan Van Nistelrooy) memang menantang Fergie dengan cara berbeda. Beckham menantang Fergie, tetapi hanya karena dia menikahi wanita tertentu (Victoria), itu tidak berarti dia menantang manajer. Manajer harus mengerti itu, tapi dia melihatnya dengan cara berbeda."
"Kami punya kepribadian yang berbeda di ruang ganti, tapi mungkin itu sebabnya kami memenangkan trofi," ucap Keane. (Vin)