Perenang I Gede Siman Sudartawa akhirnya menyumbangkan emas bagi Indonesia setelah menjadi yang tercepat nomor gaya punggung 100 m putra di Wunna Theikdi Aquatic Stadium, Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (14/12/2013).
Juara bertahan SEA Games itu mampu membukukan catatan waktu 55,80 detik. Hanya saja catatan waktu itu belum mampu memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan catatan waktu 55,59 detik.
Siman yang berada di lintasan 5 memang terlihat dominan sejak awal. Perenang kelahiran Bali itu langsung melesat dengan cepat sehingga tidak mampu dikejar oleh perenang lainnya.
Pesaing yang mampu menempel Siman adalah Zheng Wen Quah dari Singapura dengan catatan waktu 56,11 detik dan perunggu direbut perenang muda Indonesia, Ricky Anggawijaya dengan catatan waktu 57,27 detik.
"Sebelum turun konsentrasi saya memang terpecah. Jadi persiapan kurang. Tapi untuk 100 m tidak ada masalah meski belum mencapai waktu terbaik," kata Siman Sudartawa.
Menurut dia, hasil yang diraih ini adalah modal untuk menghadapi Asian Games 2014. Apalagi pada kejuaraan tersebut dituntut untuk mendapatkan medali terutama dinomor 50 m gaya punggung.
"Untuk Asian Games fokus di dua nomor yaitu 50 dan 100 m. Makanya setelah ini latihan akan terus dilakukan untuk memperbaiki endurance (ketahanan) dan speed (kecepatan) ," katanya menambahkan.
Sementara itu bagi Ricky Anggawijaya, medali yang diraih di nomor 100 m merupakan yang kedua. Perenang berusia 17 tahun sebelumnya menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia setelah menjadi yang tercepat di nomor gaya punggung 200 m.
Perenang yang berada di lintasan 1 ini juga melakukan start yang bagus. Meski berada di lintasan paling pinggir, Ricky Anggawijaya mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Sedangkan bagi Siman, medali yang diperoleh di nomor gaya punggung 100 m merupakan yang kedua. Sebelumnya, perenang yang memperkuat Riau di PON 2012 meraih medali perak di nomor 200 m gaya punggung. (Jnp/Ant)
Juara bertahan SEA Games itu mampu membukukan catatan waktu 55,80 detik. Hanya saja catatan waktu itu belum mampu memecahkan rekor atas namanya sendiri dengan catatan waktu 55,59 detik.
Siman yang berada di lintasan 5 memang terlihat dominan sejak awal. Perenang kelahiran Bali itu langsung melesat dengan cepat sehingga tidak mampu dikejar oleh perenang lainnya.
Pesaing yang mampu menempel Siman adalah Zheng Wen Quah dari Singapura dengan catatan waktu 56,11 detik dan perunggu direbut perenang muda Indonesia, Ricky Anggawijaya dengan catatan waktu 57,27 detik.
"Sebelum turun konsentrasi saya memang terpecah. Jadi persiapan kurang. Tapi untuk 100 m tidak ada masalah meski belum mencapai waktu terbaik," kata Siman Sudartawa.
Menurut dia, hasil yang diraih ini adalah modal untuk menghadapi Asian Games 2014. Apalagi pada kejuaraan tersebut dituntut untuk mendapatkan medali terutama dinomor 50 m gaya punggung.
"Untuk Asian Games fokus di dua nomor yaitu 50 dan 100 m. Makanya setelah ini latihan akan terus dilakukan untuk memperbaiki endurance (ketahanan) dan speed (kecepatan) ," katanya menambahkan.
Sementara itu bagi Ricky Anggawijaya, medali yang diraih di nomor 100 m merupakan yang kedua. Perenang berusia 17 tahun sebelumnya menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia setelah menjadi yang tercepat di nomor gaya punggung 200 m.
Perenang yang berada di lintasan 1 ini juga melakukan start yang bagus. Meski berada di lintasan paling pinggir, Ricky Anggawijaya mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Sedangkan bagi Siman, medali yang diperoleh di nomor gaya punggung 100 m merupakan yang kedua. Sebelumnya, perenang yang memperkuat Riau di PON 2012 meraih medali perak di nomor 200 m gaya punggung. (Jnp/Ant)