Sukses

BTN: Perak Raihan Maksimal, Mengingat Banyaknya Masalah PSSI

"Kita baru bekerja kurang dari setengah tahun setelah PSSI didera masalah berkepanjangan," kata La Nyalla.

Perjuangan Timnas Nasional Indonesia U-23 di SEA Games 2013 Myanmar usai sudah. Tim asuhan Rahmad Darmawan tersebut harus mengakui kekuatan Thailand dengan skor 0-1 di final yang berlangsung Sabtu, 21 Desember kemarin.

Alhasil, Kurnia Meiga dan kawan-kawan harus puas membawa pulang medali perak. Menurut Badan Tim Nasional (BTN) raihan tersebut merupakan prestasi maksimal, mengingat banyaknya masalah internal yang terjadi dalam waktu panjang.

"Kita baru bekerja kurang dari setengah tahun setelah PSSI didera masalah berkepanjangan. Maka hasil yang kita dapatkan saat ini, perlu disyukuri," kata Ketua BTN La Nyalla Mattalitti di Jakarta, Minggu (22/12/2013).

Kendati demikian untuk kedepannya, La Nyalla mengatakan PSSI akan memasang target tinggi. Tidak hanya sekadar prestasi di Asia Tenggara, namun juga tingkat Asia. Salh satu persiapannya, PSSI akan membangun fondasi yang kuat sebelum terjun ke SEA Games 2015.

"Kita ingin membangun sepakbola Indonesia yang kuat dengan fondasi yang benar agar prestasi berkelanjutan. Itu artinya bukan sekedar di level ASEAN tetapi harus Asia," ujarnya.

langkah awal, dimulai dengan menunjuk pelatih yang diperkirakan diumumkan pertengahan Februari atau Maret 2014. Berbagai nama dikabarkan sedang digodok BTN. Nama-nama seperti Nil Maizar atau Aji Santso berpeluang untuk menggantikan Rahmad Darmawan (RD).

"Masih banyak lagi yang lain yang juga cocok sebagai pelatih Timnas. Yang pasti, calon pelatih harus menjalani proses fit and proper test," jelas pria yang juga Wakil Ketua Umum PSSI itu.

Di samping itu, PSSI juga mengapresiasi peran RD yang dalam waktu singkat bisa membangun timnas U-23 meski hanya meraih medali perak. "Kita akan evaluasi hasil dan kinerja timnas U-23 setelah itu kita akan menetapkan program," ujarnya. (lul)