Baseball sampai sekarang memang belum sepopuler olahraga lain, terlebih jika dibandingkan dengan bulutangkis atau sepakbola. Tapi, banyak masyarakat yang belum mengetahui jika olahraga yang sangat terkenal di Amerika Serikat, Karibia, dan Asia Timur ini, sarat dengan prestasi, bukan hanya di Asia Tenggara, tapi juga di level Asia.
Hal ini diakui salah satu pelatih Garuda Baseball Softball Club (GBSC), Yuliastono Sukamad. Menurut dia, teknik permainan baseball Indonesia, sebetunya tidak terlalu ketinggalan dengan tim-tim dari Asia Timur.
"Sejauh ini Jepang, China Taipe, Korea Selatan, dan China, adalah negara-negara yang dianggap paling kuat di cabang baseball," kata Yuliastono dalam perbincangannya dengan Liputan6.com, belum lama berselang. Mereka, lanjut Yuliastono, masih mendominasi di setiap kejuaraan atau kompetisi.
Pelatih, yang pernah menangani timnas Indonesia di SEA Games 2005 dan 2007 ini, mengakui, negara-negara tersebut, sangat unggul karena baseball sudah begitu membudaya dan mengakar kuat di masyarakat. "Contohnya, di setiap sekolah pasti ada klub baseball-nya," tuturnya.
Selain soal teknik, mereka juga menempa disiplin dan mental para pemainnya dengan sangat keras. Di China, jika timnya mengalami kekalahan, para pemainnya akan ditegur dengan keras, bahkan bisa ditampar.
"Anak-anak kita tentu tak bisa diperlakukan seperti itu. Kita tidak bisa keras dengan tangan, tapi melalui program," kata Yuliastono.
Karena itu, Yuliastono, begitu mendukung program yang dijalankan GBSC.Klub yang berdomisili di Jakarta ini, memberikan program pembinaan dan pelatihan sejak usia dini.
Bahkan, GBSC memiliki program khusus membantu anak-anak kurang mampu, anak jalanan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Anak-anak ini selain mendapat fasilitas olahraga, keperluan lainnya seperti sekolah, juga dipenuhi oleh anggota GBSC yang menjadi "ayah angkat" mereka.
"Baseball itu olahraga otak. Karena itu, ayo ajak anak-anak ke lapangan. Minimal sejak usia 5 tahun. Selain berolahraga mereka juga akan mendapat pembinaan mental agar tumbuh menjadi anak yang percaya diri," kata Yuliastono.
Sekarang, lanjut Yuliastono, peran pemerintah sangat diperlukan setidaknya mau melirik olahraga baseball, atau lebih jauhnya bersedia menjadi "bapak angkat", karena cabang ini sebenarnya juga sangat berpotensi mencetak prestasi. "Janganlah bersikap diskriminatif," pungkas Yuliastono.
Hal ini diakui salah satu pelatih Garuda Baseball Softball Club (GBSC), Yuliastono Sukamad. Menurut dia, teknik permainan baseball Indonesia, sebetunya tidak terlalu ketinggalan dengan tim-tim dari Asia Timur.
"Sejauh ini Jepang, China Taipe, Korea Selatan, dan China, adalah negara-negara yang dianggap paling kuat di cabang baseball," kata Yuliastono dalam perbincangannya dengan Liputan6.com, belum lama berselang. Mereka, lanjut Yuliastono, masih mendominasi di setiap kejuaraan atau kompetisi.
Pelatih, yang pernah menangani timnas Indonesia di SEA Games 2005 dan 2007 ini, mengakui, negara-negara tersebut, sangat unggul karena baseball sudah begitu membudaya dan mengakar kuat di masyarakat. "Contohnya, di setiap sekolah pasti ada klub baseball-nya," tuturnya.
Selain soal teknik, mereka juga menempa disiplin dan mental para pemainnya dengan sangat keras. Di China, jika timnya mengalami kekalahan, para pemainnya akan ditegur dengan keras, bahkan bisa ditampar.
"Anak-anak kita tentu tak bisa diperlakukan seperti itu. Kita tidak bisa keras dengan tangan, tapi melalui program," kata Yuliastono.
Karena itu, Yuliastono, begitu mendukung program yang dijalankan GBSC.Klub yang berdomisili di Jakarta ini, memberikan program pembinaan dan pelatihan sejak usia dini.
Bahkan, GBSC memiliki program khusus membantu anak-anak kurang mampu, anak jalanan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Anak-anak ini selain mendapat fasilitas olahraga, keperluan lainnya seperti sekolah, juga dipenuhi oleh anggota GBSC yang menjadi "ayah angkat" mereka.
"Baseball itu olahraga otak. Karena itu, ayo ajak anak-anak ke lapangan. Minimal sejak usia 5 tahun. Selain berolahraga mereka juga akan mendapat pembinaan mental agar tumbuh menjadi anak yang percaya diri," kata Yuliastono.
Sekarang, lanjut Yuliastono, peran pemerintah sangat diperlukan setidaknya mau melirik olahraga baseball, atau lebih jauhnya bersedia menjadi "bapak angkat", karena cabang ini sebenarnya juga sangat berpotensi mencetak prestasi. "Janganlah bersikap diskriminatif," pungkas Yuliastono.