Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan bertekad mengulang sukses dengan merebut gelar Malaysia Open Super Series Premier 2014. Januari 2013 silam, ganda putra rangking satu dunia ini menjadi jawara di Stadion Putera, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, setelah menaklukkan Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun dari Korea pada partai puncak.
Desember 2013, Hendra/Ahsan juga memetik sukses di Malaysia dengan merebut titel juara pada ajang BWF Super Series Finals 2013. "Kami memang ingin sekali mempertahankan gelar juara Malaysia Open yang kami raih tahun lalu. Apalagi, turnamen ini sudah naik level jadi super series premier, jadi kami lebih bersemangat. Target kami adalah juara, semoga kami bisa memberikan penampilan terbaik," kata Hendra kepada Badminton Indonesia, Senin (13/1/2014).
Jelang berlaga dalam turnamen berhadiah total US$ 500 ribu ini, Hendra/Ahsan telah melakukan persiapan maksimal dengan berlatih keras di Pelatnas Cipayung sejak beberapa minggu lalu. Meski menjadi pasangan yang diunggulkan di tempat pertama, pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin lengah dan menganggap enteng lawan.
"Kami mau fokus satu demi satu pertandingan dulu, mulai dari babak pertama. Ini adalah turnamen kelas premier, jadi lawan-lawannya pasti bukan pemain sembarangan," ucap Hendra.
Ganda putra asal Inggris, Chris Adcock/Andrew Ellis menjadi lawan pertama Hendra/Ahsan. Di atas kertas, kekuatan Hendra/Ahsan memang lebih diperhitungkan. Dari segi rangking dan pengalaman, pasangan Indonesia ini juga lebih diunggulkan
Â
Akan tetapi, grafik penampilan Adcock/Ellis yang terus menanjak patut diawasi Hendra/Ahsan. Keduanya kian garang di lapangan dan sering membuat kejutan-kejutan dengan mengalahkan ganda putra unggulan dunia. Pada Korea Open Super Series 2014 minggu lalu, Adcock/Ellis menyingkirkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan, pasangan rangking lima dunia asal China.
Â
Selain itu, beberapa ganda putra Indonesia juga tercatat pernah menjadi korban Adcock/Ellis, seperti Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan, serta Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon. Hendra yang sebelumnya berpasangan dengan Kido, juga pernah ditaklukkan Adcock/Ellis.
Â
Lalu apa sebetulnya yang menjadi keistimewaan pasangan rangking 13 dunia tersebut? "Pertahanan Adcok/Ellis cukup rapat, tidak mudah menembus mereka dalam sekali dua kali serangan saja. Selain itu, pergerakan mereka juga cepat. Sebetulnya, pasangan Korea juga punya pertahanan yang kuat. Bedanya, pasangan Inggris ini lebih rapi lagi mainnya," ujar Hendra.(Bog)
Baca Juga:
Ballon d'or 2013, Akankah Messi Lagi dan Lagi?
Dapat Dukungan Legenda, Ronaldo Sabet Ballon d'Or Tahun ini?
Ribery si Jenderal Lapangan Tengah yang Siap Jegal CR7 & Messi
Desember 2013, Hendra/Ahsan juga memetik sukses di Malaysia dengan merebut titel juara pada ajang BWF Super Series Finals 2013. "Kami memang ingin sekali mempertahankan gelar juara Malaysia Open yang kami raih tahun lalu. Apalagi, turnamen ini sudah naik level jadi super series premier, jadi kami lebih bersemangat. Target kami adalah juara, semoga kami bisa memberikan penampilan terbaik," kata Hendra kepada Badminton Indonesia, Senin (13/1/2014).
Jelang berlaga dalam turnamen berhadiah total US$ 500 ribu ini, Hendra/Ahsan telah melakukan persiapan maksimal dengan berlatih keras di Pelatnas Cipayung sejak beberapa minggu lalu. Meski menjadi pasangan yang diunggulkan di tempat pertama, pasangan Juara Dunia 2013 ini tak ingin lengah dan menganggap enteng lawan.
"Kami mau fokus satu demi satu pertandingan dulu, mulai dari babak pertama. Ini adalah turnamen kelas premier, jadi lawan-lawannya pasti bukan pemain sembarangan," ucap Hendra.
Ganda putra asal Inggris, Chris Adcock/Andrew Ellis menjadi lawan pertama Hendra/Ahsan. Di atas kertas, kekuatan Hendra/Ahsan memang lebih diperhitungkan. Dari segi rangking dan pengalaman, pasangan Indonesia ini juga lebih diunggulkan
Â
Akan tetapi, grafik penampilan Adcock/Ellis yang terus menanjak patut diawasi Hendra/Ahsan. Keduanya kian garang di lapangan dan sering membuat kejutan-kejutan dengan mengalahkan ganda putra unggulan dunia. Pada Korea Open Super Series 2014 minggu lalu, Adcock/Ellis menyingkirkan Liu Xiaolong/Qiu Zihan, pasangan rangking lima dunia asal China.
Â
Selain itu, beberapa ganda putra Indonesia juga tercatat pernah menjadi korban Adcock/Ellis, seperti Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan, serta Markis Kido/Marcus Fernaldi Gideon. Hendra yang sebelumnya berpasangan dengan Kido, juga pernah ditaklukkan Adcock/Ellis.
Â
Lalu apa sebetulnya yang menjadi keistimewaan pasangan rangking 13 dunia tersebut? "Pertahanan Adcok/Ellis cukup rapat, tidak mudah menembus mereka dalam sekali dua kali serangan saja. Selain itu, pergerakan mereka juga cepat. Sebetulnya, pasangan Korea juga punya pertahanan yang kuat. Bedanya, pasangan Inggris ini lebih rapi lagi mainnya," ujar Hendra.(Bog)
Baca Juga:
Ballon d'or 2013, Akankah Messi Lagi dan Lagi?
Dapat Dukungan Legenda, Ronaldo Sabet Ballon d'Or Tahun ini?
Ribery si Jenderal Lapangan Tengah yang Siap Jegal CR7 & Messi