Proses pembangunan Stadion Arena Manaus di kota Amazonia terpaksa dihentikan dalam batas waktu yang belum ditentukan menyusul tewasnya seorang pekerja Sabtu (18/1/2014) dinihari waktu setempat.
Dilaporkan dari Daily Star, seorang pekerja berusia 22 tahun bernama Marcleudo De Melo Ferreira meninggal setelah terjatuh dari atap stadion. Dia menjadi pekerja ke-5 yang meregang nyawa saat bertugas membangun stadion Piala Dunia sepanjang 2013 hingga 2014
Atas insiden itu, pekerja bangunan mengajukan protes. Mereka menuntut pejabat berwenang dan Pemerintah setempat menunda pekerjaan hingga mendapat jaminan keselamatan.
Menurut serikat pekerja pembangunan stadion Arena de Amazona, Cicero Custodio, kondisi seluruh pekerja memprihatinkan. "Para pekerja stadion sangat memprihatinkan. Kami seperti sedang diabaikan oleh pejabat berwenang," kata Custodio sebagaimana dikutip dari Daily Star.
Pengerjaan stadion dikebut siang malam agar selesai tepat waktu. Situasi ini, menurut Custodio, membahayakan keselamatan pekerja. "Ini sangat memprihatinkan. Lokasi pekerjaan terlalu berbahaya saat malam hari," keluhnya.
Kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan stadion, mengabulkan tuntutan pekerja agar menghentikan seluruh aktivitas pembangunan stadion bernilai 122 juta pound itu setara (Rp 2,4 trilun) itu untuk menghormati tewasnya Ferreira.Â
Akibatnya, kontraktor itu kini diambang denda sebesar 30 ribu pound (Rp 602 juta) bila gagal memenuhi target yang telah ditetapkan.
Kematian pekerja stadion Piala Dunia telah berulang kali terjadi. November tahun lalu, kecelakaan kerja di stadion Sao Paolo menyebabkan tiga pekerja tewas setelah tertimpa reruntuhan atap stadion. (Rej)
Dilaporkan dari Daily Star, seorang pekerja berusia 22 tahun bernama Marcleudo De Melo Ferreira meninggal setelah terjatuh dari atap stadion. Dia menjadi pekerja ke-5 yang meregang nyawa saat bertugas membangun stadion Piala Dunia sepanjang 2013 hingga 2014
Atas insiden itu, pekerja bangunan mengajukan protes. Mereka menuntut pejabat berwenang dan Pemerintah setempat menunda pekerjaan hingga mendapat jaminan keselamatan.
Menurut serikat pekerja pembangunan stadion Arena de Amazona, Cicero Custodio, kondisi seluruh pekerja memprihatinkan. "Para pekerja stadion sangat memprihatinkan. Kami seperti sedang diabaikan oleh pejabat berwenang," kata Custodio sebagaimana dikutip dari Daily Star.
Pengerjaan stadion dikebut siang malam agar selesai tepat waktu. Situasi ini, menurut Custodio, membahayakan keselamatan pekerja. "Ini sangat memprihatinkan. Lokasi pekerjaan terlalu berbahaya saat malam hari," keluhnya.
Kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan stadion, mengabulkan tuntutan pekerja agar menghentikan seluruh aktivitas pembangunan stadion bernilai 122 juta pound itu setara (Rp 2,4 trilun) itu untuk menghormati tewasnya Ferreira.Â
Akibatnya, kontraktor itu kini diambang denda sebesar 30 ribu pound (Rp 602 juta) bila gagal memenuhi target yang telah ditetapkan.
Kematian pekerja stadion Piala Dunia telah berulang kali terjadi. November tahun lalu, kecelakaan kerja di stadion Sao Paolo menyebabkan tiga pekerja tewas setelah tertimpa reruntuhan atap stadion. (Rej)