Kick-off kompetisi Indonesia Super League (ISL) hanya menyisakan hari, namun Gresik United dihadapi permasalahan serius setelah adanya kubu-kubuan antarpemain, staf pelatih, ofisial, dan manajemen.
Pelatih Agus Yuwono mengungkapkan, para pemainnya merasa telah terjadi kubu-kubuan di dalam tim saat ini. Bahkan, lanjut Agus, ada salah seorang pemain yang mempunyai usulan untuk membuang jurang pemisah tersebut agar keretakan tim tidak makin berlarut-larut. Apalagi, Indonesia Super League (ISL) musim depan akan segera digulirkan.
“Sebagai tim harusnya satu hati, jangan ada kubu-kubuan. Jangan ada sebutan 'dia orang dalam' atau 'dia orang luar'. Kita semua yang ada di tim ini, harus mempunyai rasa saling memiliki," ujar Agus seperti dikutip Goal.com, Minggu (26/1/2014).
“Pemain sampai ada yang usul, kita semua harus bersatu, dan mewujudkan rasa memiliki. Bagi saya, itu usulan yang bagus, dan wajar-wajar saja sebagai keluh kesah pemain. Usul ini harus ditampung dan dibangun agar tim bisa bangkit jelang kompetisi," tambahnya.
Isu keretakan bukan kali pertama dialami Laskar Joko Samudro. Di musim lalu, isu yang sama sempat menerpa Gresik United. Meski saat itu diperkuat banyak pemain bintang, Gresik United gagal bersinar yang berujung pemecatan Suharno sebagai pelatih. Posisinya lantas diganti Widodo Cahyono Putro, yang sukses membawa Gresik United finish di urutan kesembilan.
Bahkan pada musim 2011/12 lebih parah lagi. Kala itu, Gresik United harus menggunakan empat nama pelatih kenamaan dalam meracik strategi. Sebelum kompetisi ISL musim 2011/2012 bergulir, Gresik United menunjuk Gomes de Oliviera untuk melakukan pemantauan bagi seleksi pemain yang akan direkrut menjadi bagian tim.
Beberapa hari menjelang kompetisi dimulai, posisi Gomes digantikan Freddy Muli. Gomes yang tersingkir akhirnya memilih berlabuh di Persiwa Wamena. Sementara kebersamaan Freddy Muli bersama tim bersimbol Kerbau ini hanya berlangsung sampai paruh musim. Sebab, pada awal putaran kedua Gresik United menunjuk Abdurrahman Gurning sebagai penggantinya.
Nasib tragis juga dialami Gurning yang hanya bertahan di beberapa pertandingan saja, sebelum akhirnya tongkat estafet dipegang Djoko Susilo. Nama terakhir, sukses membawa Gresik United bertahan di kancah ISL usai memenangi laga play-off menghadapi PSIM Yogyakarta.
“Harusnya, semua itu bisa diambil hikmahnya, dan dijadikan pelajaran bersama, agar tim bisa menjadi lebih baik, dan bisa meraih prestasi lebih tinggi,” kata Agus (Def)
Pelatih Agus Yuwono mengungkapkan, para pemainnya merasa telah terjadi kubu-kubuan di dalam tim saat ini. Bahkan, lanjut Agus, ada salah seorang pemain yang mempunyai usulan untuk membuang jurang pemisah tersebut agar keretakan tim tidak makin berlarut-larut. Apalagi, Indonesia Super League (ISL) musim depan akan segera digulirkan.
“Sebagai tim harusnya satu hati, jangan ada kubu-kubuan. Jangan ada sebutan 'dia orang dalam' atau 'dia orang luar'. Kita semua yang ada di tim ini, harus mempunyai rasa saling memiliki," ujar Agus seperti dikutip Goal.com, Minggu (26/1/2014).
“Pemain sampai ada yang usul, kita semua harus bersatu, dan mewujudkan rasa memiliki. Bagi saya, itu usulan yang bagus, dan wajar-wajar saja sebagai keluh kesah pemain. Usul ini harus ditampung dan dibangun agar tim bisa bangkit jelang kompetisi," tambahnya.
Isu keretakan bukan kali pertama dialami Laskar Joko Samudro. Di musim lalu, isu yang sama sempat menerpa Gresik United. Meski saat itu diperkuat banyak pemain bintang, Gresik United gagal bersinar yang berujung pemecatan Suharno sebagai pelatih. Posisinya lantas diganti Widodo Cahyono Putro, yang sukses membawa Gresik United finish di urutan kesembilan.
Bahkan pada musim 2011/12 lebih parah lagi. Kala itu, Gresik United harus menggunakan empat nama pelatih kenamaan dalam meracik strategi. Sebelum kompetisi ISL musim 2011/2012 bergulir, Gresik United menunjuk Gomes de Oliviera untuk melakukan pemantauan bagi seleksi pemain yang akan direkrut menjadi bagian tim.
Beberapa hari menjelang kompetisi dimulai, posisi Gomes digantikan Freddy Muli. Gomes yang tersingkir akhirnya memilih berlabuh di Persiwa Wamena. Sementara kebersamaan Freddy Muli bersama tim bersimbol Kerbau ini hanya berlangsung sampai paruh musim. Sebab, pada awal putaran kedua Gresik United menunjuk Abdurrahman Gurning sebagai penggantinya.
Nasib tragis juga dialami Gurning yang hanya bertahan di beberapa pertandingan saja, sebelum akhirnya tongkat estafet dipegang Djoko Susilo. Nama terakhir, sukses membawa Gresik United bertahan di kancah ISL usai memenangi laga play-off menghadapi PSIM Yogyakarta.
“Harusnya, semua itu bisa diambil hikmahnya, dan dijadikan pelajaran bersama, agar tim bisa menjadi lebih baik, dan bisa meraih prestasi lebih tinggi,” kata Agus (Def)
Baca Juga:
Gizi Pemain Timnas Sudah Salah Sejak Lahir
Inilah Janji MU kepada Rooney Agar Tak Hengkang
Bintang Inter Jadi Pembelian Kedua MU, Januari ini?
Setelah Mata, MU Bidik Bintang Muenchen
Jadwal Lengkap Persib Bandung di ISL Musim 2014
Jadwal Lengkap Persebaya Surabaya di ISL Musim 2014