Sukses

PSK di Bawah Umur Menjamur Jelang Piala Dunia

Satu dari sembilan wanita di bawah umur berisiko besar menjadi PSK saat Piala Dunia.

Pekerja seks komersial (PSK) di bawah umur meningkat jelang Piala Dunia di Brasil. Pelacuran di kawasan venue pertandingan Piala Dunia terus menunjukkan angka memprihatinkan.  Satu dari sembilan wanita di bawah umur berisiko besar menjadi PSK saat turnamen.

Dilaporkan Sky, kehidupan malam di kota Recife semakin menggeliat 4 bulan sebelum hajatan akbar sepakbola di dunia itu. Penjaja seks berusia belasan menjamur seperti musim hujan. Mereka mudah ditemui di pinggir jalan kota besar saat malam hari.

Usia mereka antara 12 hingga 17 tahun. Prostisusi di bawah umur tergolong rapi di negeri pemasok pemain sepakbola itu. Dari hasil investigasi,  PSK 'bau kencur' itu rata-rata korban perdagangan manusia lintas negara. Namun, tidak sedikit dari mereka terpaksa menjual tubuh untuk membeli obat terlarang.

Dengan tarif 5 pound (Rp 98 ribu) konsumen bisa mengajak PSK berkencan. Tidak hanya di Hotel kelas melati, tetapi juga semak-semak untuk berhubungan badan.

Seorang PSK bernama  Rochelle mengatakan, dia telah menjadi PSK sejak berusia 13 tahun.  Berbicara kepada Sky, wanita 17 tahun itu mengikuti jejak ketiga kakaknya yang telah lebih dulu menjadi pelacur.  Motif Rochelle menjadi PSK  karena kecanduan obat-obatan terlarang.

"Saya  pergi dari Rumah untuk mengonsumsi narkoba. Saya memasang harga sekitar  5 pound untuk sekali berkencan," kata dia.

Forum Nasional untuk Pencegahan Pekerja Anak  di Brasil memperkirakan, ada setengah juta PSK di Brasil . Jumlahnya diprediksi akan terus melonjak jelang Piala Dunia pertengahan tahun ini. Organisasi aktivis anak dunia, Happy Child baru-baru ini meluncurkan kampanye di Brasil bernama It’s A Penalti.  

Memanfaatkan momentum Piala Dunia,  gerakan tersebut untuk menanggulangi perdagangan dan prostitusi anak di Brasil sekaligus memerangi penggunaan Narkoba di kalangan anak-anak.

Aktivitis It’s A Penalti bahkan menggandeng tiga bintang Chelsea: David Luiz, Ramires, dan Frank Lampard ambil bagian mengatasi penyakit sosial di Brasil saat Piala Dunia.  Tiga pilar Chelsea itu akan menyampaikan pesan melalui video iklan British Airways selama turnamen berlangsung.  

Direktur Happy Child, Sarah de Carvalho optimistis kampanye It’s A Penalti mampu menekan angka prostitusi di Brasil selama Piala Dunia. "Memakai jasa PSK di bawah umur tindakan ilegal di Brasil. Mereka dapat dituntut di sini. Hati saya bersama anak-anak. Saya telah mengenal mereka selama 20 tahun terakhir. Dan saya tahu, sebagian besar dari mereka tidak ingin terjerumus ke lembah hitam." (Rej)

Baca Juga:

Kurang Tajam di Depan, Persib Masih Buru `Juru Gedor`
Juve Lanjutkan Perburuan Bintang MU Musim Depan
Nih! Pemain Bintang yang Harusnya Didatangkan MU
Madrid dan Barca Ganggu Usaha MU Gaet `The Next CR7`

Video Terkini