Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persipura Jayapura mengaku terjadi penurunan penjualan karcis saat laga kandang Persipura tahun ini. Penurunan diakibatkan adanya siaran langsung di salah satu stasiun televisi nasional.
Ketua Panpel Persipura Jayapura, Fachrudin Pasolo mengatakan dalam satu kali pertandingan, biasanya Panpel mengantongi pemasukan sekitar Rp 300-500 juta. Namun kali ini hanya Rp 200 juta.
“Pemasukan dari karcis kali ini sangat kecil. Padahal kami juga mengeluarkan untuk biaya operasional setiap kali pertandingan, sekitar Rp 150 juta. Jika pemasukan dari karcis hanya sekitar Rp 200-an juta, bagaimana kami akan membagi sisa pendapatan kepada tim?” kata Pasolo kepada Liputan6.com di Jayapura, Kamis (13/2/2014).
Pasolo menilai turunnya animo masyarakat dalam membeli karcis pertandingan tahun ini, akibat adanya siaran langsung dan banyak warga lebih memilih nonton bola di rumah ketimbang datang ke lokasi pertandingan.
“Terus terang saja, siaran live di televisi membuat kami sangat merugi."
"Hal lain yang menjadi pengamatan kami juga adalah dukungan dari masyarakat terhadap tim persipura saat pertandingan laga kandang masih sangat kurang dan sangat jauh sekali bila dibandingkan dengan suporter atau masyarakat yang ada di daerah lain seperti di Jawa. Coba kita lihat Arema atau Persib Bandung, apakah mereka akan siaran langsung atau tidak, pasti masyarakat tetap mendatangi stadion pertandingan," ungkapnya. (Jnp)
Baca Juga:
[Full Time] Arsenal dan MU Berbagi Poin Satu di Emirates
WAGs Ini Ungkap Suaminya Selingkuh dengan Pembantu
Ronaldo dan Irina Jadi Pasangan Terpanas Tahun 2014
Neymar Galau Kehilangan Kekasih Seksinya
Liverpool Raih Tiga Poin di Craven Cottage
Ketua Panpel Persipura Jayapura, Fachrudin Pasolo mengatakan dalam satu kali pertandingan, biasanya Panpel mengantongi pemasukan sekitar Rp 300-500 juta. Namun kali ini hanya Rp 200 juta.
“Pemasukan dari karcis kali ini sangat kecil. Padahal kami juga mengeluarkan untuk biaya operasional setiap kali pertandingan, sekitar Rp 150 juta. Jika pemasukan dari karcis hanya sekitar Rp 200-an juta, bagaimana kami akan membagi sisa pendapatan kepada tim?” kata Pasolo kepada Liputan6.com di Jayapura, Kamis (13/2/2014).
Pasolo menilai turunnya animo masyarakat dalam membeli karcis pertandingan tahun ini, akibat adanya siaran langsung dan banyak warga lebih memilih nonton bola di rumah ketimbang datang ke lokasi pertandingan.
“Terus terang saja, siaran live di televisi membuat kami sangat merugi."
"Hal lain yang menjadi pengamatan kami juga adalah dukungan dari masyarakat terhadap tim persipura saat pertandingan laga kandang masih sangat kurang dan sangat jauh sekali bila dibandingkan dengan suporter atau masyarakat yang ada di daerah lain seperti di Jawa. Coba kita lihat Arema atau Persib Bandung, apakah mereka akan siaran langsung atau tidak, pasti masyarakat tetap mendatangi stadion pertandingan," ungkapnya. (Jnp)
Baca Juga:
[Full Time] Arsenal dan MU Berbagi Poin Satu di Emirates
WAGs Ini Ungkap Suaminya Selingkuh dengan Pembantu
Ronaldo dan Irina Jadi Pasangan Terpanas Tahun 2014
Neymar Galau Kehilangan Kekasih Seksinya
Liverpool Raih Tiga Poin di Craven Cottage