Tim junior Indonesia gagal merebut tiket semifinal ajang beregu campuran Asia Junior Championships 2014 setelah di babak perempat final ditaklukkan Korea, 1-3. Dengan kekalahan ini, Indonesia gagal memenuhi target awal yaitu babak semifinal, sama seperi pencapaian Asia Junior Championships 2013 di Sabah, Malaysia.
Meskipun gagal melenggang ke babak empat besar, Lius Pongoh, selaku manajer tim Indonesia, mengaku tidak kecewa. Perjuangan para pemain dinilai sudah maksimal dan hasil yang diraih memang sesuai dengan kemampuan pemain.
“Dengan materi pemain yang ada, saya tidak kecewa dengan hasil ini. Malah kekalahan dari India kemarin lebih mengecewakan. Korea memang tidak sekuat tahun lalu, tetapi Indonesia juga sama saja, tahun lalu materi pemainnya lebih bagus,” ungkap Lius.
“Walaupun materi pemain tidak sebagus tahun lalu, apapun itu kami gagal memenuhi target. Dari Jakarta kami ditargetkan untuk minimal menyamai prestasi tahun lalu yang masuk semifinal. Memang kami harus introspeksi diri dan kami akui kalau lawan lebih bagus dari kami,” tambahnya.
Sektor tunggal dan ganda putri dinilai masih perlu banyak perbaikan. Selain itu, materi pemain di ganda putri juga tak sebanyak nomor lainnya. Pada AJC 2014, pemain-pemain ganda putri berasal dari kelas remaja (U-17).
“Tunggal putri memang salah satu kelemahan kita. Suka atau tidak suka, kita memang lemah di nomor tunggal dan ganda putri. Di ganda putri malah stock pemainnya terbatas, yang ada dari kelas remaja,” beber Lius.
Selain itu, para pemain yang tergabung di dalam tim inti AJC 2014 juga dinilai masih minim pengalaman bertanding, terutama di level internasional.
“Dari jam terbang sudah kelihatan bedanya dengan lawan. Para pemain di tim inti kita banyak yang merupakan pemain klub. Kami tidak bisa seperti tukang sulap, dipegang dua minggu lalu mereka jadi hebat. Jadi apa adanya yang mereka punya, kami bantu persiapkan sungguh-sungguh," tegas Lius. (Def)
Meskipun gagal melenggang ke babak empat besar, Lius Pongoh, selaku manajer tim Indonesia, mengaku tidak kecewa. Perjuangan para pemain dinilai sudah maksimal dan hasil yang diraih memang sesuai dengan kemampuan pemain.
“Dengan materi pemain yang ada, saya tidak kecewa dengan hasil ini. Malah kekalahan dari India kemarin lebih mengecewakan. Korea memang tidak sekuat tahun lalu, tetapi Indonesia juga sama saja, tahun lalu materi pemainnya lebih bagus,” ungkap Lius.
“Walaupun materi pemain tidak sebagus tahun lalu, apapun itu kami gagal memenuhi target. Dari Jakarta kami ditargetkan untuk minimal menyamai prestasi tahun lalu yang masuk semifinal. Memang kami harus introspeksi diri dan kami akui kalau lawan lebih bagus dari kami,” tambahnya.
Sektor tunggal dan ganda putri dinilai masih perlu banyak perbaikan. Selain itu, materi pemain di ganda putri juga tak sebanyak nomor lainnya. Pada AJC 2014, pemain-pemain ganda putri berasal dari kelas remaja (U-17).
“Tunggal putri memang salah satu kelemahan kita. Suka atau tidak suka, kita memang lemah di nomor tunggal dan ganda putri. Di ganda putri malah stock pemainnya terbatas, yang ada dari kelas remaja,” beber Lius.
Selain itu, para pemain yang tergabung di dalam tim inti AJC 2014 juga dinilai masih minim pengalaman bertanding, terutama di level internasional.
“Dari jam terbang sudah kelihatan bedanya dengan lawan. Para pemain di tim inti kita banyak yang merupakan pemain klub. Kami tidak bisa seperti tukang sulap, dipegang dua minggu lalu mereka jadi hebat. Jadi apa adanya yang mereka punya, kami bantu persiapkan sungguh-sungguh," tegas Lius. (Def)
Baca Juga:
Jadwal Lengkap Moto GP Musim 2014
[Full Time] Barca Gilas City Dua Gol Tanpa Balas
Cabaye Cetak Gol Perdana di Liga Champions
Putus Dari Neymar, Model Seksi Ini Pamer Pose Nakal
Hadapi Muenchen, Ozil Berubah Jadi `Superman`