Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan menyatakan bahwa pencak silat merupakan satu-satunya cabang olahraga "non olimpic" yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Jawa Timur, Desember 2014.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel, Nuhkrawi Nawir mengatakan, untuk 14 cabang lainnya tetap mengacu pada olahraga Olympic Youth Games (OYG) dan Olympic Games seperti karate, atletik, basket, tenis, tenis lapangan, anggar, judo, taekwondo, dayung, senam, renang, hingga sepak bola.
"Kepastian itu disepakati dalam pertemuan KONI se-Indonesia di Jakarta, pekan lalu. Meskipun telah disepakati sebanyak 15 cabang namun untuk nomor pertandingan masih akan ditetapkan kemudian," jelasnya.
Menghadapi PON Remaja yang pertama kali ini, pihaknya mengaku akan segera mempersiapkan diri, termasuk mengakomodir para atlet junior terbaik untuk masuk program pembinaan "Sulsel Maju II".
Sejauh ini, sejumlah pengprov di Sulsel memang memiliki banyak atlet junior yang punya potensi. Hal itu juga telah dibuktikan pada sejumlah kejuaraan tingkat nasional.
"Untuk tes atlet junior yang akan masuk Sulsel Maju akan kita lakukan setelah seleksi atlet untuk PON 2016 selesai. Kami juga masih menunggu kepastian nomor pertandingannya untuk melihat peluang setiap atlet," katanya.
Meskipun sudah siap berpartisipasi, KONI Sulsel masih memiliki masalah seperti belum mempunyai anggaran untuk menghadapi PON tesebut. Menurut dia, pihaknya baru mengetahui jika PON Remaja akan dilaksanakan tahun ini sehingga tidak sempat memasukkan dalam pengajuan anggaran ke provinsi dan DPRD.  Â
Untuk menyiasati ketiadaan anggaran PON remaja, KONI Sulsel akan mengajukan anggaran pada pembahasan APBD-Perubahan, Agustus 2014. Pihaknya juga optimistis pengajuan anggaran ini disepakati karena kebutuhan yang cukup mendesak.
Soal berapa total anggaran yang akan diajukan pada APBD-P 2014, pihaknya belum bisa memastikan. KONI Sulsel, kata dia, terlebih dahulu akan memastikan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan atau yang bisa diikuti.
"Wacana pelaksanaan PON Remaja memang sudah lama namun tidak tahu jika akan dilaksanakan di 2014. Justru di 2011 kita ajukan meski pada akhirnya batal dilaksanakan," ucapnya. (Ant/Jnp)
Baca Juga
Pacar CR7 Nyaris Telanjang di Majalah Sports Illustrated
Ini Penyebab Pelatih Barcelona Diusir Wasit
Pemain Termahal Arsenal Kini Hanya Jadi Penonton
[VIDEO] Drama Tujuh Gol di Laga Liverpool Kontra Swansea
Persebaya Janjikan Perlawanan Sengit untuk Timnas U-19
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel, Nuhkrawi Nawir mengatakan, untuk 14 cabang lainnya tetap mengacu pada olahraga Olympic Youth Games (OYG) dan Olympic Games seperti karate, atletik, basket, tenis, tenis lapangan, anggar, judo, taekwondo, dayung, senam, renang, hingga sepak bola.
"Kepastian itu disepakati dalam pertemuan KONI se-Indonesia di Jakarta, pekan lalu. Meskipun telah disepakati sebanyak 15 cabang namun untuk nomor pertandingan masih akan ditetapkan kemudian," jelasnya.
Menghadapi PON Remaja yang pertama kali ini, pihaknya mengaku akan segera mempersiapkan diri, termasuk mengakomodir para atlet junior terbaik untuk masuk program pembinaan "Sulsel Maju II".
Sejauh ini, sejumlah pengprov di Sulsel memang memiliki banyak atlet junior yang punya potensi. Hal itu juga telah dibuktikan pada sejumlah kejuaraan tingkat nasional.
"Untuk tes atlet junior yang akan masuk Sulsel Maju akan kita lakukan setelah seleksi atlet untuk PON 2016 selesai. Kami juga masih menunggu kepastian nomor pertandingannya untuk melihat peluang setiap atlet," katanya.
Meskipun sudah siap berpartisipasi, KONI Sulsel masih memiliki masalah seperti belum mempunyai anggaran untuk menghadapi PON tesebut. Menurut dia, pihaknya baru mengetahui jika PON Remaja akan dilaksanakan tahun ini sehingga tidak sempat memasukkan dalam pengajuan anggaran ke provinsi dan DPRD.  Â
Untuk menyiasati ketiadaan anggaran PON remaja, KONI Sulsel akan mengajukan anggaran pada pembahasan APBD-Perubahan, Agustus 2014. Pihaknya juga optimistis pengajuan anggaran ini disepakati karena kebutuhan yang cukup mendesak.
Soal berapa total anggaran yang akan diajukan pada APBD-P 2014, pihaknya belum bisa memastikan. KONI Sulsel, kata dia, terlebih dahulu akan memastikan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan atau yang bisa diikuti.
"Wacana pelaksanaan PON Remaja memang sudah lama namun tidak tahu jika akan dilaksanakan di 2014. Justru di 2011 kita ajukan meski pada akhirnya batal dilaksanakan," ucapnya. (Ant/Jnp)
Baca Juga
Pacar CR7 Nyaris Telanjang di Majalah Sports Illustrated
Ini Penyebab Pelatih Barcelona Diusir Wasit
Pemain Termahal Arsenal Kini Hanya Jadi Penonton
[VIDEO] Drama Tujuh Gol di Laga Liverpool Kontra Swansea
Persebaya Janjikan Perlawanan Sengit untuk Timnas U-19