Sukses

[Cek Fakta] Mobil Rektor Unnes Tabrak Mahasiswa

Viral video mahasiswa Universitas Negeri Semarang ditabrak mobil rektor ketika berdemonstrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berdemonstrasi di kampusnya, Gunungpati, Semarang 7 Juni 2018. Mereka menolak aturan uang pangkal yang diterapkan oleh pihak universitas.

Aksi demo yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu pun berakhir ricuh ketika Rektor Unnes Fathur Rokhman menolak menemui demonstran. Sang rektor, disebutkan, malah meninggalkan kampus dengan mobilnya.

Klaim

Para pendemo yang meminta menemui Rektor Unnes Fathur Rokhman membaringkan diri di depan mobil dinas rektor. Tujuannya, agar sang rektor tidak bisa meninggalkan kampus sebelum bertemu mereka.

Namun, aksi itu dibubarkan oleh petugas keamanan Unnes sehingga berujung pada kericuhan. Saat itu, sang rektor pun berhasil meninggalkan kampus dengan menggunakan mobil.

Bahkan, mobil itu sempat menabrak para mahasiswa yang tengah berdemo. Akibatnya, beberapa mahasiswa dikabarkan mengalami luka-luka.

 

Berawal dari penolakan uang pangkal masuk perguruan tinggi Sejak senin mahasiswa Universitas Negeri Semarang menggelar aksi damai di depan rektorat dengan cara bertilawah bersama . . Mahasiswa Unnes melakukan aksi penolakan uang pangkal . Aksi mahasiswa terus berlanjut hingga hari keempat, hari keempat berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, mahasiswa melakukan aksi damai didepan rektorat, dengan aksi bertilawah bersama menunggu rektor Universitas Negeri Semarang keluar menemui massa aksi . Hingga pukul 16.30 rektor Unnes belum keluar menemui massa aksi, mahasiswa tetap berada direktorat menunggu rektor keluar dan menghapus kebijakan uang pangkal dan merealisasikan semua tuntutan mahasiswa. Pukul 17.00 pihak rektorat menempatkan dua unit mobil, di pintu bawah rektorat mobil plat merah dan pintu atas rektorat mobil plat hitam. Merespon ditempatkannya dua unit mobil, mahasiswa melakukan berbaring didepan mobil menghindari mobil membawa rektor Unnes tanpa menemui massa aksi untuk merealisasikan tuntutan menghapuskan uang pangkal. Tetapi tindakan yang dilakukan rektor dengan jajarannya tidak di duga, pihak rektorat mengerahkan petugas keamanan untuk membubarkan mahasiswa yang berada didepan dua unit mobil . Massa aksi dan petugas keamanan saling kuat mempertahankan diri dan banyak petugas keamanan, staff rektor, dan pejabat kampus lainnya, melakukan tindakan kekerasan kepada mahasiswa. Dan tidak diduga dua unit mobil tersebut, menerabas mahasiswa yang bertahan. jalannya dua unit mobil tersebut, mengakibatkan banyak rekan mahasiswa yang terluka akibat diterjang oleh mobil tersebut yang didalamnya ada rektor Hal tersebut merupakan tindakan yang sangat keterlaluan. Pihak rektor dan jajarannya tidak mau menemui massa aksi untuk merealisasikan tuntutan mahasiswa . Rektor dan jajarannya meninggalkan rektorat dengan cara yang tidak diduga, cara yang digunakan adalah menerabas rekan mahasiswa yang bertahan dan banyak rekan mahasiswa yang terluka akibat diterjang mobil. Rektor Unnes meninggalkan rektorat sebelum menemui massa aksi dan merealisasikan tuntutan-tuntutan mahasiswa *(masih menunggi rilis resminya #unnes

A post shared by MAHASISWA SEMARANG 2018 (@semarangstudent) on

 

Akun Instagram @semarangstudent yang mengunggah rangkaian video demonstrasi itu menyebut, rektor dan jajarannya meninggalkan kampus dengan cara yang tidak terduga. Yakni dengan memacu mobil mereka melewati mahasiswa yang tengah berdemo.

"Banyak rekan mahasiswa yang terluka akibat diterjang mobil," tulis @semarangstudent, 7 Juni 2018.

Unggahan itu pun disukai oleh 1.417 warganet serta memperoleh 97 komentar.  

Bantahan Rektor Unnes

Rektor Unnes Fathur Rokhman membenarkan insiden kerusuhan itu bermula saat mobil yang dikendarainya diadang para mahasiswa. Meski demikian, dia menilai kericuhan itu disebabkan sikap mahasiswa yang cenderung memaksakan kehendak.

Dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com (Solopos.com grup), rektor mengaku, memang ada aksi pengadangan dari mahasiswa terhadap mobil dinas yang ditumpangi saat hendak pulang dari kampus. Ia menyebutkan beberapa mahasiswa bahkan sempat mengedor-gedor mobil memintanya untuk turun.

Namun, rektor menolak karena cara yang dilakukan mahasiswa dirasa tidak akademis dan cenderung memaksakan kehendak. Oleh karenanya, ia tetap mengendarai mobil dengan pelan.

Sejumlah mahasiswa tetap merangsek mengadang mobil yang dinaiki Fathur, bahkan mulai mengekspresikan bentuk kekerasan verbal dan fisik.

Sang Rektor Unnes menduga sejumlah mahasiswa hanya melakukan aksi teatrikal dengan merebahkan tubuh di depan mobil agar terlihat tertabrak. Dia menampik jika ada peserta aksi yang tertabrak apalagi terlindas.