Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berdemonstrasi di kampusnya, Gunungpati, Semarang 7 Juni 2018. Mereka menolak aturan uang pangkal yang diterapkan oleh pihak universitas.
Aksi demo yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB itu pun berakhir ricuh ketika Rektor Unnes Fathur Rokhman menolak menemui demonstran. Sang rektor, disebutkan, malah meninggalkan kampus dengan mobilnya.
Baca Juga
Klaim
Advertisement
Para pendemo yang meminta menemui Rektor Unnes Fathur Rokhman membaringkan diri di depan mobil dinas rektor. Tujuannya, agar sang rektor tidak bisa meninggalkan kampus sebelum bertemu mereka.
Namun, aksi itu dibubarkan oleh petugas keamanan Unnes sehingga berujung pada kericuhan. Saat itu, sang rektor pun berhasil meninggalkan kampus dengan menggunakan mobil.
Bahkan, mobil itu sempat menabrak para mahasiswa yang tengah berdemo. Akibatnya, beberapa mahasiswa dikabarkan mengalami luka-luka.
Â
Akun Instagram @semarangstudent yang mengunggah rangkaian video demonstrasi itu menyebut, rektor dan jajarannya meninggalkan kampus dengan cara yang tidak terduga. Yakni dengan memacu mobil mereka melewati mahasiswa yang tengah berdemo.
"Banyak rekan mahasiswa yang terluka akibat diterjang mobil," tulis @semarangstudent, 7 Juni 2018.
Unggahan itu pun disukai oleh 1.417 warganet serta memperoleh 97 komentar. Â
Bantahan Rektor Unnes
Rektor Unnes Fathur Rokhman membenarkan insiden kerusuhan itu bermula saat mobil yang dikendarainya diadang para mahasiswa. Meski demikian, dia menilai kericuhan itu disebabkan sikap mahasiswa yang cenderung memaksakan kehendak.
Dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com (Solopos.com grup), rektor mengaku, memang ada aksi pengadangan dari mahasiswa terhadap mobil dinas yang ditumpangi saat hendak pulang dari kampus. Ia menyebutkan beberapa mahasiswa bahkan sempat mengedor-gedor mobil memintanya untuk turun.
Namun, rektor menolak karena cara yang dilakukan mahasiswa dirasa tidak akademis dan cenderung memaksakan kehendak. Oleh karenanya, ia tetap mengendarai mobil dengan pelan.
Sejumlah mahasiswa tetap merangsek mengadang mobil yang dinaiki Fathur, bahkan mulai mengekspresikan bentuk kekerasan verbal dan fisik.
Sang Rektor Unnes menduga sejumlah mahasiswa hanya melakukan aksi teatrikal dengan merebahkan tubuh di depan mobil agar terlihat tertabrak. Dia menampik jika ada peserta aksi yang tertabrak apalagi terlindas.