Liputan6.com, Jakarta Belum hilang dari ingatan, empat bulan lalu, tepatnya Minggu pagi (13/5/2018), bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya menelan korban tewas sebanyak 28 jiwa. Tiga gereja tersebut ialah Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.
Para pelaku merupakan satu keluarga beranggotakan enam orang dan dikepalai Dita Oepriarto. Kapolri Tito Karnavian menyatakan bahwa Dita adalah Ketua Sel Jamaah Ansor Daulah (JAD) Surabaya.
Klaim
Advertisement
Topik bom gereja di Surabaya kini kembali mencuat di dunia maya. Kali ini, beredar isu bahwa salah satu pelaku bom merupakan seorang pendukung gerakan #2019GantiPresiden. Sebagai bukti, foto keluarga pelaku bom Surabaya disandingkan dengan foto seorang wanita yang mirip dengan salah satu pelaku sedang membentangkan spanduk bertuliskan #2019GantiPresiden yang lalu viral di media sosial.
Beberapa situs media online pun turut memuat isu ini. Salah satunya adalah artikel dari stopfitnah.com dengan judul "Terkuak! Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Pernah Bentangkan #2019GantiPresiden". Isi dari artikel tersebut adalah sebagai berikut:
JAKARTA – Gerakan #2019GantiPresiden ternyata didukung oleh kaum teroris. Hal itu terbukti dengan ditemukannya sebuah foto seorang perempuan yang membentangkan tulisan #2019GantiPresiden.
Foto yang beredar di media sosial itu diketahui, wajah ibu tersebut seperti ibu yang melakukan BOM bunuh diri di gereja Surabaya.
“MASIH INGAT KAH SEKELUARGA MELEDAKKAN DIRI BUNUH DIRI DI GEREJA2 DI KOTA SBY KEMARIN??? TERNYATA,IBU INI TRMSUK DLM BARISAN EMAK EMAK NENO WARISMAN!!!”. Demikian tulisan broadcast yang beredar di grup WA, dikutip dutaislam.com, Ahad (02/09).
Foto ini menunjukkan bahwa pendukung hashtag 2019 Ganti Presiden memang diwarnai oleh pihak-pihak intoleran, pendukung aksi terorisme serta pihak-pihak yang menginginkan pergantian sistem negara.
Keberadaan foto ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih waspada dan tidak terlibat dalah gerakan #2019GantiPresiden karena apabila kelompok tersebut berhasil mendapatkan kekuasaan, maka Indonesia akan terpecah belah, hancur dan tidak ada lagi kedamaian didalamnya.
Klarifikasi Dutaislam.com
Seperti tertulis dalam berita di atas, sebagian besar media online yang memuat isu tersebut melansir dari Dutaislam.com. Setelah ditelusuri di Dutaislam.com, tidak ditemukan berita yang dilansir oleh situs-situs media online tersebut.
Walau demikian, hasil pencarian menemukan sebuah berita klarifikasi yang dimuat pada Senin (3/9/2018) dengan judul "Fotonya 'Dimiripkan' Pelaku Bom Surabaya, Laily Savitri: Saya Masih Hidup dan Bukan Teroris".
Dalam berita tersebut, Dutaislam.com mengklarifikasi bahwa wanita yang memegang spanduk #2019GantiPresiden bukanlah pelaku bom Surabaya. Mereka mengaku memperoleh bantahan langsung dari orang yang membentangkan spanduk, yaitu Pipiet Laily Savitri.
"Saya adalah orang yg memegang tulisan #2019gantipresiden, saya masih hidup dan saya bukan terorist," katanya kepada Dutaislam.com, Senin (3/9/2018).
Klarifikasi di Facebook
Akun Facebook milik Pipiet Laily Savitri pun dipenuhi dengan berbagai klarifikasi mengenai isu yang sedang hangat ini, baik dari dirinya maupun rekan-rekannya yang tidak terima fitnah terhadap Pipiet.
Dalam salah satu unggahannya, ia menjelaskan saat terjadinya bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, ia sedang menghadiri wisuda anaknya di SMAN 9 Surabaya. Ia pun mengingat mendengar kabar tentang bom saat tengah duduk mengikuti acara wisuda yang tengah berlangsung.
Ia juga mengunggah kembali foto asli dirinya saat sedang membentangkan spanduk #2019GantiPresiden yang sebelumnya diunggah pada (29/4/2018). Ia menjelaskan dirinya saat itu sedang berada di Car Free Day Raya Darmo dan merasa fotonya diambil dan diviralkan sebagai pelaku bom untuk merusak citra gerakan #2019GantiPresiden.
Konfirmasi polisi
Saat dikonfirmasi Liputan6.com soal link-link yang mengaitkan pendukung gerakan #2019GantiPresiden dengan bom Surabaya, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera menjawab singkat, "Itu hoaks," kata dia.
Advertisement
Kesimpulan
Wanita yang membentangkan spanduk #2019GantiPresiden dalam foto yang viral tersebut berbeda dengan wanita pelaku bom bunuh diri di Surabaya. Hal tersebut dibuktikan oleh pengakuan dari Pipiet Laily Savitri, wanita yang ada dalam foto tersebut. Kedua foto disandingkan untuk menciptakan hoaks bahwa mereka orang yang sama dan berupaya mengaitkan peristiwa bom di Surabaya dengan gerakan #2019GantiPresiden.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 53 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta@liputan6.com.