Liputan6.com, Jakarta - Mengkonsumsi buah dan sayur merupakan salah satu bentuk pola hidup sehat. Buah mengandung vitamin, mineral, antioksidan dan nutrisi lainnya dibutuhkan oleh tubuh manusia. Masyarakat pun dituntut untuk pandai memilih buah segar yang layak untuk dikonsumsi, terutama saat memilih buah impor.
Buah impor biasanya terlihat lebih menarik dan juga dijual dengan harga yang lebih murah, sehingga masyarakat cenderung lebih memilih buah impor. Namun, buah impor juga marak ditemukan dalam kondisi tidak layak konsumsi karena mengandung bahan berbahaya seperti formalin.
Klaim
Advertisement
Di media sosial, beredar informasi tentang buah anggur berformalinyang di jual di pinggir jalan di daerah Padang, Sumatra Barat. Disebutkan anggur tersebut berasal dari Tiongkok dan disalurkan ke Padang melalui Medan, Sumatra Utara. Narasi pesan yang beredar di masyarakat adalah sebagai berikut:
"Dapat info dari WA adakah saudara2 yang tahu info berikutnya? Mari kita berbagi informasi…
Dapat kami laporkan sementara kepada Bpk Wako, sbb:
- Anggur berasal dari Medan. Daerah asal anggur adalah China.
- Masuk ke Kota Padang sekitar 2.1 Ton per minggu. Gudang berlokasi di Pasar Usang Kab Padang Pariaman.
- Utk Kota Padang dikoordinir 1 orang agen.
- Langkah kita saat ini sedang melakukkan uji di 2 labor. Labor pertama menguji Tingkat formalin dan bakteri yg dikandung. Utk labor ke 2 menguji tingkat residu pestisida.
Sekarang masih menunggu hasik pengujian.
Demikian dilaporkan..tks."
Informasi serupa pun beredar di Tegal, Jawa Tengah. Foto pedagang anggur dan dagangannya beredar disertai tulisan yang menyatakan bahwa anggur tersebut mengandung formalin setelah diperiksa oleh Puskesmas Slawi.
Fakta
Kepala Dinas Pangan Sumatra Barat, Effendi menyatakan berdasarkan hasil laboratorium, anggur yang dijual di pinggir jalan di daerah Padang, tepatnya di sepanjang Jalan Raya Buayan, Padang Pariaman dan Padang Bypass tidak mengandung formalin dan bebas pestisida.
“Hasil uji labor di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Padang terkait kandungan formalin anggur maupun uji labor terkait pestisida di Labor Pertanian Sumbar, Bandar Buat, ternyata di bawah ambang batas. Dengan kata lain, dari sisi ini, anggur tersebut aman dikonsumsi,” ujar Effendi usai rapat tim Pengawas Pangan Terpadu Sumbar, Senin (24/9/2018), seperti dilansir dari topsatu.com.
Menurut hasil investigasi yang dilakukannya, anggur tersebut agennya berada di Pasar Usang dan didatangkan dari Medan. Diketahui juga bahwa anggur tersebut diimpor dari Tiongkok oleh sejumlah importir dengan merek Table Grapes, Red Grapes dan lainnya.
Kabupaten Tegal
Adapun untuk isu anggur berformalin di Tegal, seperti dilaporkan oleh panturapost.com, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Hendadi Sutaji menegaskan bahwa informasi adanya anggur berformalin di Tegal adalah hoaks.
"Intinya gambar yang viral di Facebook dan Whatsapp itu bukan di Kabupaten Tegal. Itu hoax. Tegal bebas formalin. Foto itu asli ada di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar," ujarnya.
Hendadi mengaku telah mengkonfirmasi isu ini dengan pihak BPOM di Provinsi Sumbar. Menurutnya, informasi itu sempat dipercaya karena adanya kemiripan bentuk anggur dan penampilan penjual dengan yang ada di Kabupaten Tegal.
"Memang ada kemiripan bentuk anggur dan penampilan penjualnya dengan di kita. Tetapi BPOM sana mengkonfirmasikan di foto itu hasilnya negatif berformalin," kata Hendadi.
Perihal kemiripan seragam petugas di dalam foto dengan seragam dinas milik Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi juga membantahnya. "Petugas dan mobil yang ada di foto, bukan dari kita. Plat mobil juga terpotong," jelasnya.
Toifah, anggota Sistem Koordinasi Pangan Terpadu (SKPT) Kabupaten Tegal pun angkat bicara. Ia menjamin bahwa anggur di Kabupaten Tegal bebas dari formalin. Ia mengaku pihaknya rutin melakukan pengecekan makanan setiap bulannya.
"Kita lakukan pengecekan makanan tiap satu bulan sekali di seluruh puskesmas se-Kabupaten Tegal. Jadi selain Dinkes, dalam SKPT juga melibatkan instansi lainnya," ujarnya.
Advertisement
Kesimpulan
Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan Dinas Pangan Sumbar, dapat disimpulkan isu anggur berformalin yang dijual di pinggir jalan di daerah Padang dan Tegal adalah hoaks. Isu pertama kali muncul di Padang, lalu mulai disebarkan di Tegal. SKPT Kabupaten Tegal pun menjamin bahwa anggur di Kabupaten Tegal bebas dari formalin.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.