Sukses

[CEK FAKTA] Hoaks PDIP Usul agar Pesantren di Indonesia Ditutup

Sejumlah tokoh politik menjadi target atau hoaks. Salah satunya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun politik jadi 'musim semi' bagi penyebaran kabar bohong atau hoaks. Sejumlah tokoh politik, dari berbagai latar belakang partai dan kelompok, menjadi targetnya. Salah satunya adalah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Klaim

Akun Facebook, Adinda Elizabeth Rahmadani mengunggah sebuah foto Megawati Soekarnoputri dan sejumlah petinggi PDIP.

Di bawah gambar tersebut tertera tulisan, "PDIP USUL KE PEMERINTAH AGAR PESANTREN DI TUTUP SELURUH INDONESIA", judul artikel yang dimuat id-sumatera-news.blogspot.com.

"Megawati soekarnoputri usul ke pemerintah supaya semua Pesantren di tutup," tulis dia dalam narasi. Nenek j****** makin tua makin b******"

"Unggahan tersebut memancing lebih dari 4.200 komentar dan dibagikan sebanyak 103.652, terhitung hingga Senin petang 5 November 2018.

Salah satunya ditulis pengguna Facebook Agus Suprianto.

"Apa hak anda msu tutup pesantren, coba aja kalau berani kami muslim se indo rsia tidak akan tinggal diam," tulis dia pada 24 September 2018.

2 dari 4 halaman

Fakta

Faktanya, baik Megawati maupun PDIP tak pernah mengusulkan agar pesantren di seluruh Indonesia ditutup.

Alamat blog yang tertera dalam gambar di akun Facebook Adinda Elizabeth Rahmadani, id-sumatera-news.blogspot.com telah dihapus.

Cek Fakta: blog id-sumatera-news.blogspot.com telah dihapus

Artikel dalam blog tersebut berasal AndebaNews, yang alamatnya, andebanews.blogspot.com kini juga tak aktif lagi.

Sementara, foto yang tertera dalam unggahan Facebook tersebut mirip dengan yang diunggah CNN Indonesia. Bedanya, foto karya fotografer Antara, Muhammad Adimaja itu diunggah dalam artikel berjudul, Golkar Bakal Temui Megawati Bahas Pasangan Pilgub Jabar.

3 dari 4 halaman

Penjelasan Polisi

Sementara, Tribunnews, pada 25 April 2018 mengunggah artikel berjudul, Sebarkan Berita Hoax 'PDIP Usul Tutup Pesantren' Remaja di Pesantren Aceh Besar Diciduk Polisi.

Dijelaskan dalam artikel tersebut, Tim tindak I Satgas Patroli Siber Bareskrim Polri dan tim Subdit II Ditreskrimsus Polda Aceh menciduk seorang pria Aceh Besar berinisial AR (23), Jumat 20 April 2018.

"AR pria dari Kecamatan Suka Makmur Aceh Besar ini ditangkap polisi lantaran menyebarkan berita hoax yang menyebutkan Partai PDIP mengusulkan kepada pemerintah untuk menutup seluruh pesantren di Indonesia.

Tim telah melakukan pengungkapan perkara berita hoax melalui media sosial Facebook atas akun Reja Arsyabandi yang telah melakukan penyebaran berita hoax yang berisi Partai PDIP mengusulkan kepada pemerintah untuk menutup seluruh pesantren di Indonesia," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Misbahul Munauwar kepada Serambinews.com, Selasa (24/4/2018).

Misbah menyebutkan, AR adalah pria yang berasal dari kalangan pesantren, AR merasa sakit hati dengan berita bahwa pesantren akan ditutup oleh PDIP sebagaimana berita hoax tersebut.

Misbah melanjutkan, AR awalnya membaca berita di blog idsumatera-news.blogspot.co.id yang berisi 'Partai PDIP usul penutupan seluruh pesantren di Indonesia'.

"Lalu tersangka meng-copy berita tersebut dan dibagikan di akun pribadinya atas nama Reja Arsyabandi," katanya.

Meski telah membagikan berita tersebut, tersangka kata Misbah, menyadari bahwa berita tersebut adalah berita hoax."

4 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar terkait PDIP maupun Megawati Soekarnoputri meminta seluruh pesantren di Indonesia ditutup adalah kabar bohong atau hoaks. Tak ada media arus utama (mainstream) yang mengunggah artikel serupa. 

Pihak kepolisian bahkan telah menangkap pria yang menyebarkan kabar tersebut, yang menyalinnya dari blog idsumatera-news.blogspot.co.id. 

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini