Liputan6.com, Jakarta - Di tengah keprihatinan soal nasib muslim Uighur di China, masih saja ada kabar miring mendera. Seperti salah satunya yang dimuat dalam situs www.asiasatu.online pada 18 Desember 2018.
Dalam artikel yang berjudul "PASUKAN TALIBAN BERGERAK BEBASKAN MUSLIM UIGHUR, "KAMI AKAN BERJUANG MESKI DENGAN PISAU KECIL!", ditulis jika pasukan Taliban siap membebaskan muslim Uighur di Xinjiang. Pasukan Taliban bahkan sedang bergerak menuju perbatasan Xinjiang.
Baca Juga
Advertisement
"Pasukan Taliban dikabarkan bergerak ke perbatasan Xin Jiang, demi membebaskan muslim Uighur dari 'penjara raksasa' China. Mereka hanya dilengkapi senjata seadanya.
Salah seorang Taliban, Omar yang masih berusia 23 tahun mengungkapkan kesedihan. Ketika negara-negara Islam di dunia membisu melihat perlakuan China terhadap umat muslim di Xin Jiang.
"Pemimpin negara Islam penakut! Mereka hanya mementingkan jabatan dunia. Sementara ada jutaan umat muslim yang menderita di China," ketus Omar.
"Meskipun hanya dengan bersenjatakan pisau kecil, aku akan berangkat membebaskan saudaraku," sambung Omar.
Menurut Human Rights Watch, suku Uighur khususnya, dipantau secara sangat ketat. Mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA. Dilaporkan terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif'. Dan hingga satu juta orang telah ditahan.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan orang-orang di kamp-kamp itu dipaksa belajar bahasa Mandarin dan diarahkan untuk mengecam, bahkan meninggalkan keyakinan iman mereka.
Sejumlah serangan teroris terjadi selama dekade terakhir, dan pemerintah China langsug menuding separatis di Xinjiang dan sekitarnya adalah pelakunya. Sekitar 200 orang -sebagian besar warga suku Han- tewas dalam kerusuhan di Urumqi, ibukota di sana, pada tahun 2009.
Lalu pada Februari 2017, terjadi serangan penikaman yang menewaskan lima orang, yang disusul penggrebekan besar-besaran oleh pemerintah CIna terhadap apa yang mereka sebut sebagai kaum ekstremis dan separatis.
Apa kata Cina?
Mereka menyangkal adanya kamp penahanan khusus tetapi mengatakan orang-orang di Xinjiang itu mendapatkan 'pelatihan kejuruan'. Seorang pejabat tinggi di Xinjiang mengatakan wilayah itu menghadapi ancaman 'tiga kekuatan jahat': terorisme, ekstremisme dan separatisme.
Apa yang dilakukan dunia?
Kecaman internasional semakin meningkat tentang perlakuan Cina terhadap Muslim Uighur. Tetapi, belum ada negara yang mengambil tindakan apa pun selain mengeluarkan pernyataan kritis."
Fakta
Artikel yang ditulis dalam situs www.asiasatu.online berjudul PASUKAN TALIBAN BERGERAK BEBASKAN MUSLIM UIGHUR, "KAMI AKAN BERJUANG MESKI DENGAN PISAU KECIL! bukan merupakan berita seutuhnya.
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari isi berita. Namun ternyata, apa yang ditulis situs www.asiasatu.online merupakan potongan-potongan berita.
Berita tersebut dimuat www.bbc.com dengan judul Muslim Uighur dan perlakuan Cina terhadap mereka, yang perlu Anda ketahui. Artikel tersebut diunggah pada 19 Desember 2018.
"Cina dihujani berbagai kritik dari masyarakat dunia atas perlakuan mereka yang dianggap menindas sejumlah besar warga suku Uighur, kelompok minoritas Muslim negeri itu, antara lain dengan menahan mereka di kamp-kamp khusus.
Pada Agustus 2018, sebuah komite PBB mendapat laporan bahwa hingga satu juta warga Uighur dan kelompok Muslim lainnya ditahan di wilayah Xinjiang barat, dan di sana mereka menjalani apa yang disebut program 'reedukasi, atau 'pendidikan ulang'.
Pemerintah Cina membantah tudingan kelompok-kelompok HAM itu. Pada saat yang sama, ada semakin banyak bukti pengawasan opresif terhadap orang-orang yang tinggal di Xinjiang.
Berikut sejumlah hal yang perlu Anda ketahui tentang suku Uighur, kelompok minoritas Islam di Cina.
Siapa orang Uighur?
Mereka adalah kaum Muslimin yang beretnis Turki, jumlahnya di Cina sekitar 11 juta orang. Sebagian besar bermukim di bagian barat negeri itu.
Di mana Xinjiang?
Provinsi dengan mayoritas suku Uighur ini terletak di ujung barat Cina, dan merupakan wilayah terbesar di negeri itu. Sebagai daerah otonom -setidaknya secara teori- Xinjiang memiliki semacam pemerintahan sendiri, yang agak jauh dari kendali Beijing. Muslim Uighur mencakup setengah dari sekitar 26 juta penduduk di wilayah ini.
Apa yang terjadi pada orang-orang di Xinjiang?
Menurut Human Rights Watch, suku Uighur khususnya, dipantau secara sangat ketat. Mereka harus memberikan sampel biometrik dan DNA. Dilaporkan terjadi penangkapan terhadap mereka yang memiliki kerabat di 26 negara yang dianggap 'sensitif'. Dan hingga satu juta orang telah ditahan.
Kelompok-kelompok HAM mengatakan orang-orang di kamp-kamp itu dipaksa belajar bahasa Mandarin dan diarahkan untuk mengecam, bahkan meninggalkan keyakinan iman mereka.
Apa yang telah dipelajari BBC?
Sejumlah mantan tahanan mengatakan kepada kami tentang penyiksaan fisik maupun psikologis yang mereka alami di kamp-kamp penahanan. Seluruh keluarga mereka lenyap, dan mereka mengatakan bahwa para tahanan disiksa secara fisik dan mental. Kami juga melihat bukti dari berlangungnya pengawasan nyaris total terhadap warga Muslim di Xinjiang.
Bagaimana dengan kekerasan warga Uighur?
Sejumlah serangan teroris terjadi selama dekade terakhir, dan pemerintah menuding separatis di Xinjiang dan sekitarnya adalah pelakunya. Sekitar 200 orang -sebagian besar warga suku Han- tewas dalam kerusuhan di Urumqi, ibukota di sana, pada tahun 2009.
Lalu pada Februari 2017, terjadi serangan penikaman yang menewaskan lima orang, yang disusul penggrebekan besar-besaran oleh pemerintah CIna terhadap apa yang mereka sebut sebagai kaum ekstremis dan separatis.
Apa kata Cina?
Mereka menyangkal adanya kamp penahanan khusus tetapi mengatakan orang-orang di Xinjiang itu mendapatkan 'pelatihan kejuruan'. Seorang pejabat tinggi di Xinjiang mengatakan wilayah itu menghadapi ancaman 'tiga kekuatan jahat': terorisme, ekstremisme dan separatisme.
Apa yang dilakukan dunia?
Kecaman internasional semakin meningkat tentang perlakuan Cina terhadap Muslim Uighur. Tetapi, belum ada negara yang mengambil tindakan apa pun selain mengeluarkan pernyataan kritis."
Selain itu, www.jawapos.com juga menuliskan artikel soal banyaknya berita hoaks terkait muslim Uighur. Artikel tersebut berjudul Konten Hoax soal Uighur Makin Menjamur.
"Dunia terus membicarakan kekejaman Tiongkok terhadap muslim Uighur. Pengakuan tentang adanya kamp penahanan dan kekerasan fisik menghiasi pemberitaan di berbagai media. Pada saat yang bersamaan, ternyata banyak produsen hoax yang mencari keuntungan dengan jualan berita palsu. Berikut beberapa di antaranya.
Taliban Bergerak Bebaskan Ughur
Jawa Pos menemukan artikel berjudul, Pasukan Taliban Bergerak Bebaskan Muslim Uighur, ”Kami akan Berjuang Meski dengan Pisau Kecil!” Tulisan itu dibuat dan disebarkan oleh blog asiasatu.online.
Di tulisan tersebut terdapat pernyataan seorang Taliban bernama Omar, 23. Kata Omar, pemimpin negara Islam penakut. Mereka hanya mementingkan jabatan dunia. Oleh karena itu, Omar akan berangkat membebaskan muslim Uyghur meskipun bersenjata pisau kecil.
Sebenarnya, tulisan tersebut hasil nyontek dari berita BBC yang berjudul, Muslim Uighur dan Perlakuan Tiongkok terhadap Mereka, yang Perlu Anda Ketahui. Di tulisan aslinya, tak ada penjelasan soal Omar dan Taliban. Blog Asiasatu selama ini memang hobi menyebarkan hoax dan disinformasi.
Dalam catatan Jawa Pos, setidaknya sudah ada empat kabar palsu yang pernah dibuat situs tersebut. Semua faktanya pernah dibongkar oleh tim Jawa Pos.
Reka Ulang Pantat Ditusuk Pedang
JAWA POS menemukan sebuah foto mengerikan yang di-posting oleh akun Facebook Nazeri Ah mad. Katanya, foto tersebut bagian dari penyiksaan kepada kelompok muslim Uighur. Dalam foto itu terlihat dua orang ber pakaian aparat menyiksa pria dengan posisi sujud dan celana terbuka. Salah satu aparat yang mengenakan pakaian doreng menusukkan semacam pedang ke pantat pria yang sedang sujud.
”Bagian Kecil Penyiksaan Kepada Orang” #Uyghur. #Turkestan Maaf Gambar Tak Saya Tutup.. Beginilah Apa Yang Di Lakukan Komunis,” tulis akun Nazeri Ahmad.
Unggahan tersebut di bagikan ulang oleh banyak pengguna Facebook. Salah satunya akun Suratmin Suwarno. Faktanya, foto tersebut ternyata bukan kejadian yang terkait dengan tragedi kemanusiaan muslim Uyghur. Foto itu diunggah situs Minghui pada 2004. Di sana tertulis bahwa foto tersebut merupakan reka ulang penyiksaan di penjara di Provinsi Jilin.
Katanya, hal itu terjadi pada anggota Falun Dafa atau Falun Gong. Minghui merupakan situs komunitas Falun Gong di seluruh dunia. Situs itu merupakan sarana komunikasi anggota Falun Gong di seluruh dunia. Juga laporan ter kait penganiayaan dan pelarangan Falun Gong di Tiongkok. Jadi, bisa saja memang isinya subjektif. Tapi yang pasti, foto bergambar pria disiksa dengan ditusuk pantatnya jelas tak terkait dengan muslim Uighur.
Sebagian besar foto pria yang disiksa dengan pantat ditusuk pedang itu hanya tersebar di In donesia. Penyebarnya juga jelas. Akun-akun yang doyan share kabar hoax atau disinformasi. Selain disebarkan akun personal, foto tersebut kedapatan disebar blog k0mpasinf0.blogspot.com. Blog penyebar hoax itu dijalankan untuk mendulang pendapatan sebagai publisher iklan dari Payclick dan Adnow."
Advertisement
Kesimpulan
Apa yang dituliskan dalam situs www.asiasatu.online bukanlah berita sebenarnya atau hoaks. Karena, dalam artikel asli, yang dimuat di www.bbc.com, tidak dijelaskan jika militan Taliban bergerak ke perbatasan Xinjiang, demi membebaskan muslim Uighur.
Dalam artikel yang dimuat www.bbc.com, hanya dijelaskan soal muslim Uighur.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.