Liputan6.com, Jakarta - Pada Rabu, 2 Januari 2019 malam, jagat dunia maya dihebohkan dengan kabar adanya tujuh kontainer berisi 70 juta surat suara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 yang sudah dicoblos. Beberapa akun Facebook juga turut memposting terkait kabar tersebut.
Salah satunya adalah Syahrul Bidari. Dalam unggahan fotonya, terlihat banyak kardus yang berada dalam gudang dan kontainer.
Baca Juga
"REZIM KARDUS 📦 SENTOLOYO," tulis Syahrul Bidari menyertai unggahan fotonya.
Advertisement
Foto tersebut sudah dibagikan sebanyak 11.585 kali dan mendapat tanda suka 860. Lalu, 826 orang turut mengomentari foto yang diunggah tersebut, seperti akun Facebook bernama Rahmat.
"Kawal terus2 kawan2 saat KPU membawa surat suara tersebut utk diidentifikasi, kemudian diumumkan ke publik, jgn ada yg tercecer seperti kasus E-KTP." tulis Rahmat.
Lalu, akun Facebook Cengkal Amat juga turut mengunggah foto tersebut.
"Adduuuu bahaya," tulis Cengkal Amat menyertai unggahan fotonya.
Foto tersebut sudah dibagikan sebanyak 503 kali dan mendapat tanda suka 62. Ada 75 orang yang mengomentari foto tersebut.
"Permainan politik," tulis Fifa Fifa mengomentari foto tersebut.
Selain itu, website www.radarpribumi.com juga mengunggah artikel terkait surat suara yang sudah dicoblos tersebut. Artikel tersebut berjudul "70 JUTA SURAT SUARA DI TJ PRIOK SUDAH DICOBLOS, SILAHKAN DICEK!".
"Beredar kabar bahwa ada surat suara sebanyak tujuh kontainer yang sudah dicoblos. Kabar ini beredar di kalangan politisi. Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief termasuk yang mendengar kabar itu.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok," ujarnya di akun Twitter pribadi, Rabu (2/1).
Andi mengatakan kabar tersebut beredar di grup WhatsApp. Demi menghindari fitnah dan hoax, Andi meminta pihak terkait untuk segera mengonfirmasi kabar tersebut.
"Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar," pungkasnya.
Sebelum Andi Arief berkicau, beredar rekaman suara seorang pria yang mengabarkan adanya pengiriman 7 kontainer surat suara di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut pria tersebut surat suara sudah dicoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 1.
Disebutkan juga bahwa setiap kontainer berisi 10 juta surat suara.
Sementara itu, KPU langsung mengecek kabar tersebut malam ini.
"Ketua dan anggota KPU RI sebentar lagi akan berangkat untuk melakukan pengecekan langsung terkait informasi 7 kontainer surat suara yang katanya sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Komisioner KPU Viryan Azis, dalam keterangannya, Rabu (2/1/2019).
Malam ini KPU akan berangkat meninjau ke lokasi pukul 22.30 WIB. KPU akan mengecek kebenaran kabar tersebut di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara."
Fakta
Foto yang diunggah akun Facebook Syahrul Bidari dan Cengkal Amat serta artikel yang diunggah www.radarpribumi.com tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Mendengar hal tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI langsung memeriksa kebenaran dari kabar yang beredar tersebut.
Hal itu dibuktikan dengan artikel yang diunggah oleh Liputan6.com pada Rabu (3/1/2019). Judul artikel tersebut adalah Cek Kabar Surat Suara yang Dicoblos, KPU: Semua Itu Berita Bohong.
"Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengecek langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkait kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan kabar tersebut tidak benar.
"Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa TNI AL yang menemukan. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong," ucap Arief di Jakarta, Rabu (2/1/2019) malam.
Dia menegaskan, pihak yang menyampaikan kabar tersebut atau menyebarluaskan harus segera ditangkap oleh pihak keamanan.
"Orang-orang jahat yang mengganggu, mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu harus ditangkap. Pelakunya (harus segera ditangkap)," ungkap Arief.
Sementara itu, anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan hal yang sama. Dia menuturkan, pihak yang memiliki otoritas terhadap kontainer yang ada sudah memastikan kabar tersebut tidak benar adanya.
"Memastikan itu berita bohong. Harus kita lawan dan klarifikasi kebenarannya," jelas Afifuddin.
Dia mengatakan, pihaknya juga langsung melaporkan kabar ini ke Cyber Crime Polri. "Kita sudah laporkan ke Cyber Crime Mabes Polri," pungkas dia."
Â
Advertisement
Kesimpulan
Apa yang diunggah dalam foto dan artikel tersebut tidak bisa dibuktikan kebenaraannya. Tidak ditemukan surat suara yang dicoblos untuk mendukung satu pasangan tertentu dalam Pilpres 2019.
KPU telah memeriksa dan menyimpulkan bahwa isu 70 surat suara dalam 7 kontainer di Tanjung Priok sama sekali tidak benar alias berita bohong.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.