Liputan6.com, Jakarta - Dalam pemaparan visi dan misinya dalam bidang lingkungan, calon presiden petahanan Joko Widodo menyebut bahwa tidak ada kebakaran hutan dalam tiga tahun belakangan.
"Kebakaran lahan gambut tidak terjadi lagi dan ini sudah bisa kita atasi. Dalam tiga tahun ini, tidak terjadi kebakaran lahan, hutan, kebakaran lahan gambut dan itu adalah kerja keras kita semuanya," kata Jokowi dalam debat capres kedua, Minggu malam 17 Februari 2019.
Penelusuran tim Cek Fakta Liputan6.com, sejumlah media mengunggah artikel terkait kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Advertisement
Liputan6.com pada 16 Februari 2019 mengunggah artikel berjudul, Kebakaran Hutan di Riau, Buat Kualitas Udara di Dumai Masuk Level Bahaya.
Walaupun kebakaran hutan berkurang selama tiga tahun terakhir, tidak berarti hal ini tidak terjadi sama sekali.
Menurut data SiPongi Kementerian LHK, ada 14.604,84 ha lahan gambut terbakar tahun 2016, 11.127,49 ha terbakar pada tahun 2017, 4.666,39 pada tahun 2018.
Dalam segmen debat ketiga, Jokowi mengatakan bahwa penindakan hukum yang tegas berkontribusi dalam penanganan kebakaran hutan.
"Sudah ada 11 perusahaan yang diberikan sanksi denda Rp 18 triliun. Kenapa semua takut kebakaran hutan karena kita tegas," tambah dia.
Sementara, Greenpeace Indonesia menyebut, sejak tragedi kebakaran hutan terbesar 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun hingga sekarang.Â
Pak @jokowi tadi mengeluarkan statement bahwa tidak terjadi kebakaran hutan selama 3 tahun terkahir. Faktanya?Sejak tragedi kebakaran hutan terbesar 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun hingga sekarang. #DebatCapres
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) February 17, 2019
Namun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut, langkah koreksi pemerintah berhasil menurunkan luasan kebakaran.Â
"Dan tidak terjadi lagi asap lintas negara yang melumpuhkan aktivitas ekonomi di tingkat masyarakat," demikian menurut Kementerian LHK.Â
Faktanya, langkah koreksi pemerintah, hasilkan menurunnya luasan kebakaran, dan tidak terjadi lagi asap lintas negara yang melumpuhkan aktivitas ekonomi di tingkat masyarakat.
— Kementerian LHK (@KementerianLHK) February 17, 2019
Sementara berdasarkan data fires.globalforestwatch.org, terjadi tren positif pasca-kebakaran besar pada 2015 lalu.
Â
Â
*Artikel ini telah diupdate dengan mengubah judul dan menyertakan Twitter terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan