Liputan6.com, Jakarta - Satu unit Helikopter jenis BO-105 jatuh di kawasan Situhiang, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, pada Sabtu 17 Maret 2019 sore. Kondisi helikopter itu patah di beberapa bagian.
Foto-foto helikopter nahas itu beredar luas di media sosial setelah kejadian. Selain foto, berhembus juga kabar bahwa helikopter tersebut tengah mengangkut uang satu kardus. Kabar ini pun viral di Facebook.
Baca Juga
Misalnya seperti yang diunggah oleh akun Facebook, Tnooy EmakEmak Berdaster 17 Maret 2019 lalu. Akun ini mengunggah foto-foto helikopter yang jatuh dan beberapa korbannya.
Advertisement
Namun, ada foto yang memperlihatkan uang pecahan Rp 100 ribu di dalam sebuah kardus. Alhasil, akun Tnooy EmakEmak Berdaster mengaitkannya dengan pengiriman uang dalam helikopter tersebut.
Selain itu, akun tersebut juga mengaitkan bahwa helikopter itu milik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Helikopter TKN 01 jatuh,, banyak duit di dus,, hayoooooo,,, ketahuannnnn,,,," tulis Tnooy EmakEmak Berdaster.
Konten yang diunggah akun Tnooy EmakEmak Berdaster telah dibagikan sebanyak 2.961 kali dan mendapat 99 komentar warganet.
Â
Fakta
Setelah ditelusuri, helikopter tersebut ternyata tidak tengah mengangkut uang. Fakta ini bisa dilihat dalam artikel di situs republika.co.id dengan judul 'Tak Ada Uang dalam Kardus di Helikopter yang Jatuh'.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Tasikmalaya Kompol Rikky Aries Setiawan menegaskan, kepolisian tak menemukan adanya uang di dalam kardus yang berada dalam helikopter yang kecelakaan pada Sabtu (16/3). Menurut dia, adanya foto-foto yang menunjukan sejumlah uang di lokasi helikopter jatuh adalah hoaks.
"Enggak ada itu. Hoaks," kata dia saat dihubungi, Senin (18/3).
Foto-foto uang pecahan Rp 100 ribu dalam jumlah banyak itu beredar di internet Selain foto uang, ada juga seorang yang sedang mengenakan kaus berlogo 01, yang menunjukkan pada pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
Rikky mengatakan, foto-foto itu tidak benar. Menurut dia, kepolisian saat ini sedang dalam proses penyelidikan untuk menemukan pelaku penyebaran hoaks itu.
"Saya belum tahu (siapa orangnya), tetapi masih dalam penyelidikan," kata dia.
Sebelumnya, sebuah helikopter mengalami kecelakaan di kawasan perbukitan Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu (16/3). Empat orang korban dalam kecelakaan itu berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit.
Selain itu, helikopter tersebut bukan milik TKN Jokowi-Ma'ruf. Fakta ini sebagaimana diberitakan Liputan6.com dengan judul 'Kesaksian Warga Sesaat Sebelum Helikopter Jatuh di Tasikmalaya'.
Liputan6.com, Tasikmalaya - Helikopter jenis BO-105 milik Air Transport Service jatuh di kawasan Situhiang, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, sekitar pukul 15.10 WIB Sabtu sore. Saat ditemukan, kondisi helikopter dengan registrasi PK-EAH itu patah di beberapa bagian.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (17/3/2019), saksi mata menuturkan, sesaat sebelum jatuh helikopter sempat berputar-putar. Akibat kecelakaan ini, empat penumpang heli naas tersebut selamat dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit SMC Tasikmalaya.
"Helikopternya jatuh dan langsung ramai-ramai masyarakat datang ke lokasi. Ada tiga laki-laki dan satu perempuan, pilotnya itu selamat dan sudah kami evakuasi," kata saksi mata Eri Purwanto.
Sejauh ini, penyebab jatuhnya helikopter belum diketahui, namun salah satu penumpang yang sempat menumpang heli tersebut sebelum jatuh menyatakan helikopter dalam kondisi baik dan tidak ada gangguan.
Berdasarkan pemeriksaan rumah sakit, seluruh penumpang helikopter termasuk pilot dan kopilot dalam kondisi baik, akan tetapi pihak rumah sakit belum mengizinkan mereka pulang karena masih harus menjalani observasi lebih lanjut.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang helikopter yang jatuh di Tasikmalaya tengah mengangkut sejumlah uang ternyata tidak benar. Wakapolres Tasikmalaya Kompol Rikky Aries Setiawan telah meluruskan kabar tersebut.
Narasi yang dibangun dan terlanjur viral di media sosial tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.