Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang Alfamart yang memungut sumbangan sembako dari konsumennya untuk Pilpres 2019 tengah diperbincangkan di media sosial.
Kabar ini awalnya tersebar lewat gambar struk belanja seseorang dari Alfamart. Dalam struk belanja itu, tertera DONASIKU SEMBAKO GRATIS. Jumlah donasi yang dibebankan ke konsumen sebesar Rp 10 ribu.
Baca Juga
Gambar struk ini kemudian viral di media sosial. Bahkan warganet mengaitkannya sebagai sumbangan untuk salah satu pasangan capres dan cawapres peserta Pilpres 2019.
Advertisement
Misalnya seperti yang diunggah akun Arinta P Lenggono pada 30 Maret 2019 lalu. Dalam konten yang diunggah, Arinta P Lenggono juga menambahkan sebuah narasi.
"Hati hati belanja di Alfamart Ternyata ada tambahan potongan langsung 10rb utk bayar sembako pilpres....," tulis Arinta P Lenggono.
Konten yang diunggah Arinta P Lenggono telah 2.934 kali dibagikan dan mendapat 9 komentar warganet.
Fakta
Dari hasil penelusuran, kabar tentang pungutan donasi yang dilakukan Alfamart ternyata tidak benar. Hal ini disampaikan Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Nur Rachman.
Nur Rachman memastikan, bahwa kabar yang viral di media sosial tersebut adalah hoaks.
"Pesan berantai dipastikan HOAX," kata Nur Rachman saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Menurut Nur Rachman, pihaknya memiliki standar operasional prosedur (SOP) jika menawarkan donasi kepada konsumen. Petugas kasir diwajibkan menanyakan ke konsumen apakah berkenan memberikan donasi.
"Jadi tidak ada sistem potong langsung. Kasir wajib menawarkan dahulu kepada konsumen apakah bersedia untuk berdonasi? Jika tidak, uang akan dikembalikan," ucap Nur Rachman.
Nur Rachman pun menjelaskan perihal gambar struk belanja Alfamart yang vira di media sosial.
"Pada struk belanja yang beredar merupakan salah input seharus Rp 100 menjadi Rp 10.000. Dan saat kejadian, pihak kasir langsung menggantinya secara tunai. Konsumen atas nama Ibu Rahmi telah menerima penjelasan dan tidak mempermasalahkan hal itu. Sehingga permasalahan telah selesai," terang Nur Rachman.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang pungutan donasi yang dilakukan Alfamart kepada konsumennya ternyata salah. Apalagi mengaitkan donasi tersebut ke pilpres.
Narasi yang dibangun dan viral di media sosial tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.