Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Data TNI Menangkan Prabowo di Pilpres 2019, Ini Faktanya

Viral kabar tentang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang memenangkan Pilpres 2019 berdasarkan data dari TNI. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto telah memenangkan pilpres 2019 beredar di media sosial.

Kabar ini beredar dalam sebuah gambar tangkapan layar dari sebuah situs PETTROK.BLOGSPOT.COM dengan judul 'Menurut data Resmi TNI Prabowo Sudah Menang, Tidak Perlu Ada Pemilu Ulang!'.

Dalam gambar tersebut, terlihat seorang anggota TNI yang tengah diwawancarai sejumlah wartawan. Anggota TNI itu diketahui adalah Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

Kabar ini diunggah oleh akun facebook Umi Jamilah 23 April 2019 lalu. Dalam konten yang diunggahnya, akun Umi Jamilah menambahkan sebuah narasi.

"Alhamdulillah ya Allah, TNI memang tidak bisa diragukan lagi kesetiaannya kepada rakyat 👆," tulis akun Umi Jamilah.

Konten yang diunggah Umi Jamilah telah 7.857 kali dibagikan dan mendapat 36 komentar warganet.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Dari penelusuran, kabar soal capres nomor urut 02, Prabowo Subianto telah memenangkan pilpres 2019 berdasarkan data dari TNI ternyata tidak benar.

Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah memberikan pernyataan tersebut.

Fakta ini dikutip dari situs medanekspres.com dengan judul artikel 'Danrem 162/WB Berikan Klarifikasi Penggunaan Foto pada Pettrok.Blogspot'.

MedanEkspres | Mataram – Terkait dengan beredarnya foto Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., yang digunakan pada pemberitaan oleh Pettrok.blogspot dengan judul “Menurut Data Resmi TNI Prabowo Sudah Menang, Tidak Perlu Ada Pemilu Ulang!” yang dimuat pada tanggal 22 April 2019.

Danrem 162/WB memberikan klarifikasi bahwa semua berita yang dimuat tidak benar oleh oknum yang menggunakan Pettrok. blogspot dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan foto yang di up load berita yang tidak benar tersebut .

Danrem 162/WB melalui Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., di ruang kerjanya, Selasa (23/4) menyampaikan foto tersebut setelah dilakukan penyelidikan bahwa foto tersebut diambil dari Google dan blogspot tersebut baru dibuat Kemarin oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, foto yang digunakan oleh Pettrok.blogspot adalah foto pada saat kunjungan kerja ke KPUD Provinsi NTB dalam rangka silaturrahmi, koordinasi dan tukar informasi tentang rencana pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 di wilayah NTB pada tanggal 4 Januari lalu.

“Ya, itu foto Danrem bersama Devisi Tehnis KPU Provinsi NTB Suhardi Soud pada saat wawancara dengan wartawan di Kantor KPU pada awal Januari lalu,” ujar Dahlan.

Pada saat itu, sambung Dahlan, Danrem didampingi Kasi Intelrem 162/WB Mayor Inf Hendra Sukmana diterima Sekretaris KPUD NTB Mars Anzhori, Divisi Tehnis Suhardi Soud (sekarang Ketua KPUD) dan Devisi Logistik Hesti Rahayu diruang tamu KPUD NTB.

“Selama berada di Kantor KPU, Danrem bersama anggota KPU membahas tentang kesiapan Pemilu di wilayah NTB maupun distribusi logistik ke seluruh KPUD Kabupaten/Kota yang harus di monitor oleh satuan Kodim di wilayah. Jadi penggunaan foto dalam blogspot tersebut tidak tepat karena tidak sesuai dengan isi berita yang disampaikan dan juga tidak pernah ada konfirmasi tentang penggunaan foto tersebut kepihaknya baik secara lisan maupun tertulis,” terangnya.

Terkait dengan Pemilu, lanjut pria kelahiran Taliwang KSB tersebut, TNI tetap pada komitmennya untuk memegang teguh Netralitas TNI dengan tidak berpihak pada salah satu Parpol dan Paslon peserta Pileg dan Pilpres 2019.

“Proses pemungutan suara sudah selesai, tinggal kita menunggu hasil akhir dari KPU Pusat untuk mengumumkan dan menetapkan pemenang dalam Pileg maupun Pilpres,” pungkasnya.

Sementara foto yang digunakan situs PETTROK.BLOGSPOT.COM ternyata diambil dari situs suarantb.com dengan judul artikel 'Pemilu 2019, TNI Siap Bantu Kawal KPU dan Bawaslu'.

Berikut isinya:

Mataram (Suara NTB) – Perhelatan Pilpres tinggal beberapa bulan lagi. Potensi kerawanan mulai terlihat, mengharuskan TNI turun membantu Polri untuk mengawal Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Komitmen pengawalan itu disampaikan Danrem 162/WB Kol. CZI. Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han  saat  mendatangi  dua lembaga penyelenggara dan pengawas Pemilu tersebut, Jumat, 4 Januari 2019. Kedatangan Danrem  diterima Sekretaris KPU NTB Mars Anzhori, Divisi Tehkis, Suhardi Soud dan Divisi Logistik, Hesti Rahayu.

Danrem 162/WB mengakui, potensi kerawanan Peilpres dan Pileg mulai terasa. ‘’Jangan sampai ada isu isu hoaks. Sebagaimana yang sudah ada. Kita hadir di sini berkoordinasi, bagaimana saling tukar informasi dengan KPU,’’ kata Danrem.

Sesuai informasi dari KPU NTB, logistik Pemilu sudah diterima oleh KPUD Kabupaten/Kota se Provinsi NTB. Ia juga sudah memerintahkan para Dandim jajaran mengecek dan mengamankan logistik yang sudah sampai, demi menjaga isu-isu hoaks yang berpotensi beredar di media sosial.

Terkait dengan pengawalan dan pengamanan Pemilu, lulusan Akmil 1993 tersebut menegaskan, pihaknya telah siap membantu mengamankan rangkaian pelaksanaan Pemilu, baik Pileg maupun Pilpres 2019.

‘’Namun dalam pelaksanaannya secara teknis akan bergabung dengan Kepolisian hingga ke tempat-tempat terpencil,’’ jelasnya.

Sementara Suhardi Soud mengapresiasi komitmen Danrem terkait dengan pengamanan Pemilu bersama Kepolisian. ‘’Hal ini menunjukan adanya keinginan agar wilayah NTB tetap kondusif pada Pileg maupun Pilpres 2019 nanti dengan menangkal isu-isu yang beredar di NTB,’’ paparnya.

Pengamanan sangat diperlukan pihaknya. Terlebih sudah mulai muncul isu hoaks terkait tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos. ‘’Itu kan jelas hoaks, karena surat suara kan baru akan dicetak awal Februari mendatang,’’ ungkap Suhardi.

Situasi wilayah NTB hingga saat ini masih kondusif setelah logistik didistribusikan. Tinggal menunggu pencetakan surat suara. ‘’Mohon kepada Danrem dan Kapolda NTB untuk memastikan kondisi keamanan NTB berjalan dengan baik,’’ harapnya.

Dari hasil penghitungan suara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (25/4/2019), perolehan suara paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 56,07 persen atau 28.909.102 suara. Sementara paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mencapai 43,93 persen atau 22.648.332 suara.

Fakta ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel 'Real Count KPU Siang Ini 33,72 Persen, Ini Selisih Suara Jokowi Vs Prabowo'.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai saat ini masih terus merampungkan penghitungan suara real count Pemilu 2019. Pencoblosan sudah dilakukan pada 17 April 2019.

Sampai siang ini, Kamis (25/4/2019), KPU sudah mengumpulkan penghitungan suara real count mencapai 33 persen secara nasional.

Hasil sementara real count, pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih tetap unggul dari pesaingnya pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan real count yang dimuat dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pukul 13.00 WIB, dengan suara masuk 274.310 dari 813.350 TPS (33,72595%), adalah sebagai berikut:

Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin: 56,07 persen atau 28.909.102 suara.

Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 43,93 persen atau 22.648.332 suara.

Dengan begitu, selisih keduanya adalah 12,14 persen atau 6.260.770 suara.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang memenangkan Pilpres 2019, berdasarkan data dari TNI, ternyata tidak benar.

Foto Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani sengaja dicatut. Narasi yang dibangun diplintir dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini