Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang plester kompres demam menyebabkan kelumpuhan otak beredar di media sosial.
Kabar ini viral dalam sebuah gambar yang memuat informasi tentang bahayanya plester kompres demam.
Dalam gambar tersebut terdapat sebuah narasi yang menjelaskan tentang penyebab kelumpuhan otak karena plester kompres demam.
Advertisement
"Kalau anak demam, JANGAN tampal Cool Fever di dahi... Alasan: Sebenarnya belakang dahi adalah otak dan jika suhu badan panas, Cool Fever akan menarik panas tersebut berkumpul di situ sebelum ianya reda. Sekiranya ia dilakukan dengan kerap, ia boleh menyebabkan kerosakan otak yang dikenal dengan CEREBRAL PALSY.
Sebaliknnya, tampalkan Cool Fever tersebut di belakang tengkuk yang mana ia akan bertindak sebagai termostat untuk meredakan suhu panas. Wallahualam," demikian bunyi narasinya.
Kabar tersebut diunggah oleh akun facebook Tips Dokter Cantik pada 5 Mei 2019. Akun ini juga menambahkan narasi untuk waspada terhadap bahaya plester kompres demam.
"Kawan2 utk peringatan...," tulis Tips Dokter Cantik.
Konten yang diunggah Tips Dokter Cantik telah 8 ribu kali dibagikan dan mendapat 97 komentar warganet.
Â
Penelusuran Fakta
Dari penelusuran, kabar tentang plester kompres demam yang dapat menyebabkan kelumpuhan otak ternyata tidak benar.
Fakta ini dikutip dari akun facebook Malaysian Advocates for Cerebral Palsy - Mycp. Kabar tersebut pertama kali tersebar di Malaysia.
"Tiada kajian yang mengatakan meletak Cool Fever di dahi semasa demam akan menyebabkan Cerebral Palsy.
Cool Fever gel sheet contains a high percentage of water which works with the body's natural coolings system helping to cool the body. As the temperature rises the heat of the skin causes the evaporation of water contained within the gel sheet which creates a cooling sensation on thesurface of the skin and the heat of the skin causes the evaporation of water contained within the gel and as a result lowers temperature of the skin!
The evaporation process that produces the cold sensation is totally harmless to human beings," tulis akun Malaysian Advocates for Cerebral Palsy - Mycp.
Selain itu, mengompres dahi termasuk dengan menggunakan plester kompres demam merupakan salah satu cara menurunkan suhu pada tubuh.
Fakta ini sebagaimana dikutip dari Liputan6.com dengan judul artikel 'Saat Anak Demam, Cukupkah Hanya Dikompres?'.
Liputan6.com, Jakarta - Mengompres merupakan salah satu upaya untuk meredakan demam yang biasa dilakukan para orangtua. Namun, cukupkah upaya mengompres untuk menurunkan demam anak dan membuat mereka kembali ceria? dr Dita Elvina, Koordinator Instalasi Gawat Darurat Brawijaya Children and Women Hospital mengatakan, orangtua harus paham langkah apa yang harus diambil supaya anak merasa nyaman, agar dapat beristirahat sehingga proses penyembuhan berjalan dengan cepat. Demam cepat turun, anak pun kembali beraktivitas.
"Sayang, ketika demam, si kecil sering merasa tidak nyaman sehingga sulit untuk beristirahat," kata dr Dita dalam diskusi media bersama Hansaplast Indonesia, ditulis Minggu (15/11/2015).
Dengan diluncurkannya plester kompres demam yang khusus ditujukan untuk anak berteknologi advanced hydro-gel serta mengandung relaxing aromatic complex lavender dan eucalyptus oil diharapkan anak merasa lebih nyaman. Sebab, lavender sering dimanfaatkan sebagai terapi aroma yang memberi efek menenangkan dan menyejukan. Sedangkan eucalytus oil dapat membantu melancarkan pernapasan.
Perpaduan kedua kandungan ini akan membantu anak mendapatkan tidur yang berkualitas. Demam, jelas dr Dita Elvina, bukanlah penyakit utama, melainkan reaksi alam tubuh terhadap suatu penyakit atau pertanda bahwa tubuh melakukan perlawanan terhadap infeksi. Untuk memastikan anak demam, orangtua perlu mengukur suhu tubuh anak terlebih dahulu. Sebab, anak dapat dikategorikan demam jika suhu badan melebihi 37,5 derajat celsius.
Sementara penyakit cerebral palsy atau lumpuh otak disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Jadi, penggunaan plester kompres demam bukan penyebab kelumpuhan otak.
Fakta ini dikutip dari situs alodokter.com dengan judul artikel Cerebral Palsy.
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran.
Advertisement
Kesimpulan
Penggunaan plester kompres demam tidak memicu terjadinya kelumpuhan otak. Kabar yang terlanjur viral di media sosial itu ternyata tidak benar alias hoaks.
Narasi yang dibangun dan disebarkan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement