Liputan6.com, Jakarta - Beragam kabar marak di sosial media. Salah satunya yang kembali muncul di Facebook adalah soal dugaan kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI yang kemudian direspons TNI, khususnya Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kabar tersebut adalah kabar lama, diunggah oleh akun Facebook bernama Bei Dhowi pada 2 Februari 2018. Namun, belakangan, unggahan itu kembali marak dibagikan di media sosial. Â
Dalam unggahannya, pemilik akun menyertakan foto pasukan TNI yang sedang melakukan baris berbaris.
Advertisement
"#SUMPAH_PRAJURIT_TNI
"CAMKAN OLEH KALIAN PARA KOMUNIS YANG TELAH LAHIR DI NEGERI KU INI, BERGERAK KALIAN MENGHABISI PARA ULAMA, PARA JENDRAL, PARA TOKOH DAN RAKYAT BANGSA INI, DETIK ITU JUGA KALIAN AKAN MATI
Catatan
A, nama kalian sudah ada dalam daftar target kami walaupun kalian bersembunyi di balik partai politik
B, kekuasaan yang akan kalian bangun sudah kami ikuti kemana arah kalian
C, sumpah kami demi NKRI, tidak peduli walau kami harus menghabisi pemimpin tinggi yang akan merusak bangsa ini
SAAT KAMI LAHIR ,DATANG, BERGERAK, DAN MENUMPAS
Ttd
KOPASUSPEMKOM
( komando pasukan khusus pembasmi komunis )" tulis Bei Dhowi menyertakan unggahan fotonya.
Unggahan itu sudah dibagikan sebanyak 30.342 kali dan mendapat tanda suka 36 ribu. Ada 8.300 komentar dalam unggahan foto dan tulisan tersebut.
Selain itu, jejak-militer.blogspot.com juga turut mengunggah kabar tersebut. Tulisan itu diunggah dengan judul BACA SEGERA..!!! "SEBELUM DIHAPUS", Pesan KOPASSUS Untuk PKI Yang Sekarang Mulai Bangkit!! pada 1 Oktober 2017 lalu.
"Pki dari Tahnun 1960 sampai Hari ini..
Untuk kewaspadaan nasional jangan lupa dengan sejarah agar dijadikan pelajaran jangan melakukan kesalahan yang sama.
1. Tahun 1960 : Soekarno meluncurkan slogan NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh P N I, N U dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan R I..2. Tanggal 17 Agustus 1960 : Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden R I No.200 tahun 1960 tertanggal 17 Agustuts 1960 tentang PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dengan dalih tuduhan keterlibatan Masyumi dalam pemberotakan PRRI, padahal hanya karena ANTI NASAKOM..
3. Pertengahan Tahun 1960 : Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI semakin kuat dengan keanggotaan mencapai 2 (dua) juta orang..
4. Bulan Maret 1962 : PKI resmi masuk dalam pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh SoekarnoADSENSE Link Ads 200 x 90sebagai Menteri Penasehat..
5. Bulan April 1962 : Kongres PKI..
SUMPAH PRAJURIT NKRI :
"CAMKAN OLEH KALIAN PARA KOMUNIS YANG TELAH LAHIR DI NEGERI KU INI, BERGERAK KALIAN MENGHABISI PARA ULAMA, PARA JENDRAL, PARA TOKOH DAN RAKYAT BANGSA INI. DETIK ITU JUGA KALIAN AKAN MATI"
Catatan :
A. Nama kalian sudah ada dalam daftar target kami walaupun kalian bersembunyi di balik Partai politik
B. Kekuasaan yang akan kalian bangun sudah kami ikuti kemana arah kalian
C. Sumpah kami demi NKRI tidak peduli walau kami harus menghabisi ,Orang-orang yang akan merusak Bangsa ini
Ttd.
KOPASUSPEMKOM
(Komando Pasukan Khusus Pembasmi Komunis)
Sumber: harianberita.ga" tulis akun blogspot tersebut.
Â
Penelusuran Fakta
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Liputan6.com, klaim tersebut tidak benar.
Melalui akun media sosial Twitter resminya, Komandan Pasukan Khusus atau Kopassus @penkopassus telah memberikan klarifikasinya.
Pemberitaan ini HOAX!!!, kepada semua masyakarat harus lebih bijak dalam menanggapi pemberitaan di sosial media. pic.twitter.com/mw0WXVJUCZ
— KOPASSUS (@penkopassus) 28 September 2017
"Pemberitaan ini HOAX!!!, kepada semua masyakarat harus lebih bijak dalam menanggapi pemberitaan di sosial media." tulis @penkopassus pada 27 September 2017.
Kopassus juga menyertakan foto yang memberikan keterangan jika berita yang tersebar adalah hoaks atau bohong.
Selain itu, Jawapos.com juga pernah menulis mengenai kabar hoaks atau bohong Kopassus tersebut pada 3 Oktober 2017 lalu.
Artikel itu berjudul Kali Ini Catut Nama Kopassus Hoax atau Bukan.
"JawaPos.com- Isu tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) masih bertebaran di dunia maya. Bumbu-bumbu hoax yang menyertai isu itu juga semakin ngawur. Ada yang mencatut nama presiden, wakil ketua DPR, sampai Kapolri. Bahkan, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tak luput dari sasaran bahan fitnah.
’’Gempar…segera dibaca sebelum dihapus…!! Pesan telak Kopassus untuk PKI yang sekarang mulai bangkit!!..Waspada…’’ Begitulah judul bombastis dari artikel yang mencatut nama Kopassus. Belakangan, artikel sejenis dibuat oleh blog-blog tidak jelas dan tersebar di media sosial.
Salah satu blog yang menyebarkan kabar seperti di atas adalah duniamiliter88.blogspot.com. Dalam artikelnya tentang Kopassus, blog duniamiliter88 menjabarkan sejarah komunis di Indonesia. Tentu hanya sesuai dengan versinya.
Penjabaran sejarah tersebut dimulai dari 1960. Menurut blog itu, pada tahun tersebut, Presiden Soekarno meluncurkan slogan nasakom (nasional, agama, dan komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU, dan PKI. Blog itu juga menceritakan, pada 1998 hingga 2015, banyak pimpinan dan anggota PKI yang dibebaskan dari penjara.
’’Mereka jadi pihak yang diuntungkan. Sehingga kini mereka merajalela melakukan aneka gerakan pemutarbalikan fakta sejarah dan memposisikan PKI sebagai pahlawan pejuang kemerdekaan RI. Ideologi komunis tidak pernah mati selama setan masih ada di dunia,’’ tulis blog duniamiliter88.blogspot.com.
Pembuat pesan itu juga menyebutkan bahwa salah satu gerakan PKI yang kembali aktif adalah pementasan ludruk dengan lakon ’’Matine Gusti Allah’’. Di bagian akhir, mereka menulis tertanda Kopasuspemkom. Akronim dari Komando Pasukan Khusus Pembasmi Komunis.
Entah apa maksud istilah Kopasuspemkom itu. Yang pasti, judul artikel tersebut jelas-jelas menuliskan Kopassus. Bahkan, artikelnya memasang foto ilustrasi prajurit Kopassus yang sedang berbaris.
Saat dikonfirmasi, Kepala Penerangan Kopassus Letkol (Inf) Joko Tri menegaskan bahwa informasi yang mencatut instansinya itu hoax. ’’Jangan percaya yang mengatasnamakan Kopassus kalau tidak dari media resmi kami,’’ katanya.
Situs resmi Kopassus beralamat di kopassus.mil.id. Mereka juga memiliki akun Twitter dan Facebook yang telah terverifikasi dengan adanya tanda centang. Joko berharap polisi menindak para pembuat hoax yang mengatasnamakan lembaganya. ’’Kalau kami ngurusi hoax, habis energi kita. Biar kepolisian saja,’’ ujarnya.
Berdasar penelusuran, yang mengunggah artikel palsu terkait dengan Kopassus itu bukan hanya duniamiliter88.blogspot.com. Ada blog lain yang ikut mengunggah artikel yang sama. Di antaranya, dunia-militernews.blogspot.com, pasukanmiliter.blogspot.com, portal-militer212.blogspot, perampokadsense.net, dan info-militer88.blogspot.com.
Entah blog-blog di atas dikelola orang yang sama atau tidak. Namun, yang pasti, blog duniamiliter88.blogspot.com dikelola oleh akun Google+ Bunda Bahagia. Akun tersebut menggunakan foto seorang perempuan dengan nama file foto Lulu Susanti (seorang pendakwah sekaligus presenter).
Tampaknya, pemilik duniamiliter88 asal mencomot foto Lulu yang terlihat cantik itu. Sebab, Lulu memiliki personal website di www.daiah-lulu.com. Dia juga punya akun Twitter @lulususanti. Baik di personal website maupun akun Twitter-nya, Lulu tak pernah menyebarkan informasi yang berkaitan dengan blog duniamiliter88.blogspot.com.
Akun Bunda Bahagia yang mencatut nama Lulu Susanti tak hanya mengelola blog duniamiliter88. Banyak blog yang dikelola akun tersebut. Semuanya terindikasi hanya untuk ternak blog dan mendulang iklan online. Misalnya, resepbundaaktual.blogspot, ceritaaktual.blogspot.com, dan kabarberitaterunik7.blogspot.com.
Asal Anda tahu, blog duniamiliter88.blogspot.com dalam sehari bisa dikunjungi ribuan orang. Bisa bayangkan sendiri potensi pendapatan dari iklan online-nya. Jadi, jangan mudah percaya blog-blog yang tidak jelas ya.
FAKTA
Kopassus tidak pernah membuat peringatan tentang kebangkitan Partai Komunis Indoesia (PKI)."
Â
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Klaim yang dimuat dalam unggahan akun Facebook milik Bei Dhowi dan blogspot jejak-militer.blogspot.com adalah tidak benar atau hoaks.
Hal itu dibuktikan dengan klarifikasi yang diberikan langsung oleh pihak Kopassus melalui akun sosial media Twitter resminya @penkopassus.
Â
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.