Liputan6.com, Jakarta - Jelang pengumuman hasil Pemilu Serentak pada 22 Mei 2019, sejumlah isu beredar di media sosial. Satu di antaranya kabar tentang sweeping handphone yang dilakukan polisi dan TNI kepada warga Jakarta.
Kabar ini viral di facebook. Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun facebook Sarah Sui pada Senin 20 Mei 2019.
Dalam unggahannya, akun Sarah Sui menambahkan sebuah narasi yang isinya mengajak masyarakat waspada dan berhati-hati pada 'sweeping' tersebut.
Advertisement
"Buat temen temen hati hati yg ke Jakarta mereka semakin biadab dan keterlaluan..mereka swiping HP masyarakat...Jadi tolong teman teman uninstall w.a ig dll yg berbau 02 saat ingin ke Jakarta atau hapus grup WA ig dll yg berbau 02 maka kalau ketauan kalian akan di tangkap dan di kenakan pasal makar..
#infovalid," tulis akun Sarah Sui.
Konten yang diunggah akun facebook Sarah Sui telah 4.852 kali dibagikan dan mendapat 477 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Dari penelusuran, kabar tentang sweeping handphone yang dilakukan polisi dan TNI ternyata tidak benar.
Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika, kominfo.go.id dengan judul artikel '[DISINFORMASI] Sweeping HP oleh TNI POLRI'.
Telah beredar unggahan pada media sosial facebook dengan narasi unggahan tersebut “ Sweeping HP TNI POLRI sudah di mulai di setiap transportasi umum maupun pribadi. Hati-hati bagi teman-teman yang berangkat ke Jakarta. Kosongkan HP dari grup-grup yang bernuansa pendukung 02. Bila perlu uninstal apk WhatsApp Facebook dll. setelah tiba di Jakarta baru instal kembali. Semoga bermanfaat” .
Faktanya adalah memang benar TNI POLRI melakukan sweeping di Suramadu, Terminal, Stasiun dan Bandara di Jawa Timur. Adapun pemeriksaan itu berupa identitas, senjata tajam, dan arah tujuannya, hal tersebut dilakukan sebagai wujud pengamanan gelombang pergerakan massa jelang pengumuman hasil akhir pemilu dan pilpres 2019 tanggal 22 mei mendatang di KPU RI, di Jakarta.
"Kalau membawa identitas dan bersih dari sajam, kita akan tetap memeriksa harus menjelaskan kemana. Kita akan memeriksa berulang," ujar Zain Dwi Nugroho Kapolresta Sidoarjo, Sabtu (18) / 5) malam. Dari penjelasan tersebut bahwa TNI POLRI tidak melakukan sweeping HP.
Sementara sejumlah Polda memang menggelar razia untuk mengantisipasi pergerakan massa ke Jakarta saat pengumuman hasil Pemilu Serentak, 22 Mei 2019. Misalnya saja seperti yang dilakukan Polres Jember, Jawa Timur. Mereka memeriksa identias dari para penuumpang di Stasiun Jember.
Fakta ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel 'Jelang 22 Mei, TNI-Polri Sweeping Penumpang di Stasiun Jember'.
Liputan6.com, Jember - Menjelang pengumuman hasil real count KPU 22 Mei mendatang pengamanan ditingkatkan. Tim gabungan TNI-Polri Minggu siang menggelar sweeping di Stasiun Jember, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Minggu (19/5/2019), petugas memeriksa identitas maupun barang bawaan calon penumpang yang hendak bepergian dengan kereta api.
Petugas memastikan tidak ada benda berbahaya yang dibawa penumpang. Tidak hanya para calon penumpang, tapi juga para penumpang yang telah berada di atas gerbong kereta.
Selain di stasiun, sweeping juga dilakukan di berbagai titik, seperti di jalan raya dan terminal bus.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang sweeping handphone yang dilakukan polisi dan TNI kepada masyarakat yang baru datang ke Jakarta ternyata tidak benar alias hoaks.
Narasi yang dibangun tidak sesuai dengan fakta sebenarnya dan terkesan menakut-nakuti orang lain.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement