Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah isu mewarnai aksi 22 Mei yang digelar di sekitaran gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Satu di antaranya adalah kabar viral tentang dugaan personel Brimob Polri yang menyamar dengan mengenakan seragam TNI.
Kabar yang beredar disertai sebuah gambar. Dalam foto tersebut tampak sejumlah pria yang tengah menaiki eskalator di suatu tempat perbelanjaan. Mereka tampak mengenakan seragam TNI, hijau loreng, lengkap dengan topi atau baret berwarna ungu.
Dalam gambar itu terdapat sebuah narasi yang menyebut mereka adalah Brimob yang menyamar sebagai anggota TNI.
Advertisement
"Kini Personil Brimob menyamar di pakaikan pakaikan baju Loreng TNI AL utk mengamankan massa aksi 22 Mei, semoga tdk bertindak brutal kepada Rakyat shg tdk terjadi bayk korban," demikian narasi dalam gambar tersebut.
Gambar itu kemudian diunggah oleh akun facebook Yusuf Islam pada 21 Mei 2019. Akun ini juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.
"Bagi saudara yang Jakarta harap perhatikan ini bukan TNI, ini Brimob yang meminjam pakaian TNI tetapi sepatu dan kaos kakinya tidak di ganti, ini jelas pelecehan terhadap TNI jika ada TNI yg berlaku kasar terhadap rakyat itu bukan lh TNI.
CC AnÄŸel Violette GIjoe III Faridah Al Suciyanti," tulis akun facebook Yusuf Islam.
Konten yang diunggah akun facebook Yusuf Islam telah 26.474 kali dibagikan dan mendapat 14 komentar warganet.
Â
Penelusuran Fakta
Kabar tentang anggota Brimob Polri yang menyamar sebagai prajurit TNI ternyata tidak benar.
Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kominfo.go.id dengan judul artikel '[HOAKS] Personil Brimob Menyamar Pakai Baju TNI AL'.
Telah beredar sebuah postingan berupa foto anggota TNI yang memakai kaos kaki Brimob dan pasukan Brimob yang menyamar pakai pakaian TNI AL.
Faktanya Foto yang diposting tersebut adalah anggota pasukan Marinir TNI AL dengan tanda menggunakan baret ungu sesuai dengan warna baret yang telah diperuntukan.
Sementara Baret pada setiap satuan TNI dan Polisi berbeda-beda, memiliki arti tersendiri sesuai dengan latar belakang masing-masing satuan. Berikut jenis-jenis Baret seperti dikutip dari situs goodnewsfromindonesia.id dengan judul artikel 'Sekilas Tapi Bermakna. Mari Mengenal Baret TNI'.
Setiap aparatur negara tentu memiliki tugasnya masing-masing. Nah itu dapat anda kenali dengan mengetahui perbedaan dari setiap atribut yang mereka kenakan. Salah satu yang paling menonjol yakni Baret. Masing-masing satuan aparat keamanan TNI dan Polri memiliki atribut yang berbeda-beda warna dan bentuk emblem yang dikenakan di kepala, itulah yang dinamakan Baret.
Arah miring penggunaan baret menandakan tugas yang dimilikinya. Baret yang dimiringkan ke kiri merupakan tanda pasukan yang mempunyai tugas keamanan, pengamanan dan penegakan hukum. Sementara untuk posisi baret yang berada di kanan menandakan bahwa pasukan tersebut adalah pasukan yang siap tempur. Baret miring ke kanan ini dikenakan oleh seluruh anggota TNI, kecuali yang berdinas di Polisi Militer.
Baret pada setiap satuan TNI dan Polisi berbeda-beda, memiliki arti tersendiri sesuai dengan latar belakang masing-masing satuan. Terbagi dalam TNI AD, TNI AL dan TNI AU, sekilas setiap satuan memiliki artibrut yang memang tak jauh berbeda. Bahkan tak banyak orang awam yang memperhatikan akan atribut yang dikenakan. Mari kita mengenal Baret pada satuan TNI.
-Kostrad (Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat), warna baret hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni.
-Kopassus (Komando Pasukan Khusus), warna merah dengan lambang Tribuana Chandraca Satya Dharma.
-Infanteri, warna hijau dengan lambang Yudha Wastu Pramuka.
-Kaveleri, warna hitam dengan lambang Tri Daya Cakti.
-Arhanud (Arteleri Pertahanan Udara), warna coklat dengan lambang Vyati Rakca Bhala Cakti.
-Armed (Artileri Medan), warna coklat dengan lambang Tri Shandya Yudha.
-Zeni, warna abu-abu dengan lambang Yudha Karya Satya Bhakti.
-Perhubungan, warna hijau dengan lambang Cigrha Apta Nirbaya.Bekangad (Pembekalan Angkutan), warna biru tua dengan lambang Dharmagati Ksatria Jaya.
-Penerbad (Penerbang Angkatan Darat), warna merah dengan lambang Kuda Bersayap.
-Mabesad (Markas Besar Angkatan Darat), warna hijau dengan lambang Kartika Eka Paksi.
-Mabes TNI (Markas Besar Tentara Nasional Indonesia) khusus yang berdinas di Mabes TNI anggoata semua wajib menggunakan baret warna hitam dengan lambang Tri Dharma Eka Karma.
Selain itu, Paskhas AU (Pasukan Khas Angkatan Udara) yang memiliki warna Oranye serta Pasukan Marinir yang memiliki baret warna Ungu. Semua baret tersebut dipakai miring ke kanan dimana emblem terpasang disebelah kiri. Begitu juga dengan baret milik Polisi Militer yang memiliki warna biru muda, baret milik Brimob (Brigade Mobil) maupun milik korps Reserse yang berwarna biru tua yang miring ke kiri.
Tiap-tiap baret tersebut harus ditempuh sesuai dengan fungsi dan korps masing-masing satuan yang dinamakan dengan Pembaretan. Arti dari Pembaretan itu sendiri ialah istilah untuk mendapatkan baret. Untuk mendapatkan baret di dalam organisasi TNI tidaklah mudah, karena harus memiliki ketrampilan dalam bertempur serta keterampilan dalam kecabangan yang lain. Maka dari itu, Baret adalah suatu kebanggan bagi tiap-tiap satuan di TNI dan bagi prajurit itu sendiri.
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Kabar tentang anggota Brimob Polri yang menyamar sebagai prajurit TNI ternyata tidak benar alias hoaks.
Narasi yang dibangun sengaja diplintir dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement