Sukses

[Cek Fakta] Hoaks Paracetamol Mengandung Virus Berbahaya

Viral kabar tentang paracetamol mengandung virus berbahaya. Berikut faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang obat paracetamol yang mengandung virus berbahaya beredar di media sosial. Kabar ini viral setelah muncul gambar yang berisi tentang peringatan bahaya tentang paracetamol.

Dalam gambar tersebut, terdapat dua pasien yang tengah dirawat, badan mereka berbintik mirip penyakit cacar.

Lalu gambar itu terdapat sebuah narasi yang berisi peringatan agar masyarakat hati-hati mengonsumsi paracetamol. Berikut narasinya:

PERINGATAN URGENT! Hati-hati untuk tidak menggunakan parasetamol yang datang ditulis P / 500. Ini adalah parasetamol baru, sangat putih dan mengkilap, mengandung "Machupo" virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia. Dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga. Dan menyelamatkan hidup dari mereka. Saya sudah melakukan bagian saya, sekarang giliran Anda.

Gambar ini diunggah oleh akun facebook Sutarman Sujat pada 1 Mei 2019 lalu. Konten yang diunggah akun Sutarman Sujat telah 33.779 kali dibagikan dan mendapat 158 komentar warganet.

 

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Dari penelusuran, kabar tentang paracetamol yang mengandung virus berbahaya dibantah keras.

Fakta ini dikutip dari situs resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pom.go.id dengan judul artikel 'KLARIFIKASI BADAN POM TERKAIT BEREDARNYA ISU PRODUK OBAT PARASETAMOL YANG MENGANDUNG VIRUS BERBAHAYA'.

KLARIFIKASI BADAN POM

TERKAIT

BEREDARNYA ISU

PRODUK OBAT PARASETAMOL YANG MENGANDUNG VIRUS BERBAHAYA

Beredarnya isu yang berbunyi:

"PERINGATAN:Hati-hati untuk tidak mengambil Paracetamol yang datang ditulis P/500. Ini adalah Paracetamol baru, sangat putih dan mengkilap. Menurut dokter terbukti mengandung “Machupo” virus, dianggap salah satu virus yang paling berbahaya di dunia dan dengan tingkat kematian yang tinggi. Silakan berbagi pesan ini, untuk semua orang dan keluarga dan menyelamatkan hidup dari mereka".

 

ISU tersebut adalah HOAX.

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan evaluasi terhadap keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan/label produk obat sebelum diedarkan (pre-market evaluation) dan secara rutin melakukan pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi, serta produk yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).

Terkait isu di atas yang disebarkan secara berantai melalui media sosial, sampai saat ini Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung klaim bahwa virus Machupo telah ditemukan dalam produk obat Parasetamol atau produk obat lainnya.

Virus Machupo sendiri diketahui merupakan jenis virus yang penyebarannya dapat terjadi melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus Machupo dapat bersumber dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.

Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diisukan tersebut, termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat.

Penny K. Lukito mengimbau masyarakat Indonesia untuk membeli obat di apotek atau sarana resmi lainnya seperti toko obat berizin. "Ingat CEK KLIK, cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa", ujar Penny K. Lukito. "Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terpengaruh oleh isu/hoax yang beredar di media sosial. Apabila menemukan produk yang mencurigakan, laporkan ke contact center Badan POM di nomor telepon 1500533 (pulsa lokal) atau Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia”, pesan Kepala Badan POM.

Selain itu, BPOM melalui akun twitter resminya, @BPOM_RI telah meluruskan kabar tersebut.

BPOM memastikan, tidak pernah menerima laporan kredibel bahwa virus Machupo telah ditemukan dalam obat paracetamol atau produk obat lainnya. Badan PPOM juga tidak pernah menemukan kandungan virus Machupo dalam produk obat.

"Selamat Sore #SahabatBPOM, sudah dengar ttg isu Virus di Tablet Parasetamol? Simak info selengkapnya:Sumber: http://qoo.ly/gbhk8," tulis akun @BPOM_RI.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Tidak benar alias hoaks tentang kabar paracetamol mengandung virus berbahaya. BPOM telah menegaskan bahwa paracetamol aman dikonsumsi.

Kabar tersebut ternyata juga pernah beredar pada 2017 silam. Narasi yang dibangun tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.