Sukses

[Cek Fakta] Wiranto Minta Pihak yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia? Ini Faktanya

Sejumlah akun media sosial mengunggah pemberitaan Kompasinfo terkait pernyataan Menko Polhukam Wiranto yang ternyata hasil pelintiran.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah akun media sosial mengunggah pemberitaan Kompasinfo (k0mpasinf0.blogspot.com) berjudul, Memanas!! Wiranto Minta Pihak Yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia.

Salah satunya diunggah pemilik akun Facebook Arief Rahman Hadi pada Minggu, 9 Juni 2019.

"Provokator~ Pemecah belah bangsa~ Kurang wawasan ~ Atau Islamophobia ? Pantaskah pernyataan spt ini keluar dari mulut pejabat negara berpenduduk Muslim terbesar???," demikian narasi yang diunggah pemilik akun Facebook, Arief Rahman Hadi.

Unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 1.500 kali dan menuai 18 komentar.

Artikel serupa juga pernah diunggah pemilik akun Facebook Bismark Bis Mark ke ‎grup UNITED MUSLIM CYBER ARMY [UMCA®] pada 31 Oktober 2018.

"Memanas!! Wiranto Minta Pihak Yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia

Ya Robbiiii....," demikian narasi yang menyertai foto tangkapan layar artikel Kompasinfo.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Kompasinfo, yang memuat artikel berjudul, Memanas!! Wiranto Minta Pihak Yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia pada 30 Oktober 2018, bukanlah media yang kredibel.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, situs Kompasinfo, k0mpasinf0.blogspot.com kini tak lagi bisa diakses.

Benarkah Menko Polhukam Wiranto mengeluarkan kata-kata seperti yang dimuat Kompasinfo?

Merespon kabar di media sosial, pada 12 Juni 2019, situs Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia memuat artikel berjudul, [DISINFORMASI] Memanas!! Wiranto Minta Pihak yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia.

Berikut penjelasannya:

 

Beredar di media sosial sebuah screenshot dari Kompasinfo (blogspot) yang memuat berita kontroversial berjudul “Memanas!! Wiranto Minta Pihak Yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia”. Artikel tersebut memberikan kutipan disertai foto Wiranto dengan tulisan “Wiranto: Lebih mencintai bendera berkalimat tauhid itu kan sudah menduakan merah putih”.

Berdasarkan penelusuran, berita yang disebarkan oleh Kompasinfo tersebut menyalin berita dari CNN berjudul “Wiranto Minta Pihak Anti Pancasila Angkat Kaki dari Indonesia”. Berita rilisan CNN tersebut membahas mengenai tanggapan Wiranto usai kejadian penurunan bendera Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera tauhid di DPRD Poso. Wiranto menyebut tindakan tersebut merupakan tindakan menduakan bendera merah putih. Oleh Kompasinfo (blogspot), pernyataan tersebut dipelintir dan dijadikan judul serta kutipan pernyataan dari Wiranto yang berbeda dengan konteks sebenarnya seperti yang ditampilkan pada CNN.

 

Artikel yang dimuat di Kompasinfo adalah pelintiran dari artikel berjudul, Wiranto Minta Pihak Anti Pancasila Angkat Kaki dari Indonesia yang dimuat situs CNN Indonesia.

Berikut isi lengkap artikel tersebut:

 

 

 

Surabaya, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Wiranto menyebut tindakan pengibaran bendera bertuliskan tauhid di DPRD Poso beberapa waktu lalu adalah tindakan yang melecehkan ideologi Pancasila.

Wiranto bahkan menyebut pengibaran bendera berwarna hitam dengan tulisan putih mirip lambang HTI tersebut merupakan tindakan menduakan bendera merah putih.

"Ya enggak boleh. Itu kan sudah menduakan merah putih. Menduakan Pancasila," kata Wiranti usai memberikan sambutan dalam Sosialisasi Inpres Nomor 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara di Hotel Utami, Surabaya, Senin (29/10).

Orang-orang yang mengibarkan bendera itu, kata Wiranto, mereka telah menyebarkan paham-paham terlarang yang anti Pancasila. Oleh sebabnya, ia pun meminta pihak-pihak tersebut untuk segera angkat kaki dari Indonesia.

Menurutnya, tak ada tempat di belahan Indonesia mana pun bagi para penganut ideologi anti Pancasila. Wiranto pun meminta para pengikut paham ini untuk mencari negara lain yang sesuai ideologinya.

"Kalau mau kibarkan lagi ya silahkan sana cari tempat lain yang bisa menoleransi. Orang yang tidak setuju dengan ideologi Pancasila ya jangan merusak, pergi saja dari Indonesia bikin saja tempat lain sana yang sesuai dengan ideologinya," ujar Wiranto.

Bagi dia, tindakan-tindakan tersebut dapat mengancam kedaulatan NKRI. Padahal, Wiranto mengatakan Pancasila tak bisa dipisahkan dengan NKRI.

Keduanya merupakan harga mati yang harus dibela. Paduan keduanya, disebut Wiranto, selama ini telah menghasilkan banyak kebaikan bagi bangsa.

"Pembangunan sudah on the right track menuju adil makmur, pembangunan daerah pinggiran sudah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa Indonesia, untuk menuju adil makmur belum selesai memang tapi menuju ke sana sudah jelas," kata Wiranto.

Wiranto juga mengingatkan, ancaman bagi NKRI tak hanya datang dari dalam negeri, ada pula ancaman dari pihak luar. Misalnya saja soal ancaman narkoba, radikalisme hingga terorisme.

Ia juga menyebut Indonesia kini tengah menghadapi ancaman baru melalui dunia siber, seperti penyebaran hoaks atau informasi bohong, serta ujaran kebencian.

Wiranto beranggapan upaya menangkal hal tersebut bukan hanya tugas pemerintah, melainkan sangat diperlukan juga bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia.

"Dalam undang-undang dasar sudah disebutkan bahwa semua warga negara punya kewajiban yang sama tentang pembelaan negara," kata Wiranto.

Sebelumnya, Jumat (26/10) sebuah insiden terjadi di DPRD Poso, hal itu diawali dengan penurunan bendera Indonesia yang kemudian digantikan dengan pengibaran bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid.

 

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan Klaim

Judul artikel Kompasinfo (k0mpasinf0.blogspot.com), Memanas!! Wiranto Minta Pihak Yang Lebih Mencintai Kalimat Tauhid Segera Angkat Kaki dari Indonesia, adalah pelintiran berita yang dikabarkan situs CNN Indonesia yang berjudul, Wiranto Minta Pihak Anti Pancasila Angkat Kaki dari Indonesia.

Tak ada bukti yang menguatkan apa yang ditulis Kompasinfo terkait pernyataan Wiranto yang, 'meminta pihak yang lebih mencintai kalimat Tauhid segera angkat kaki dari Indonesia.'

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini