Liputan6.com, Jakarta - Foto perempuan Indonesia yang tampil dengan hijab panjang beredar di media sosial. Foto ini disebut-sebut diambil sekira tahun 1700. Foto itu juga disebut tersimpan rapi di Perputakaan Leiden, Belanda.
Informasi ini kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun twitter @bundaathira. Akun ini menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya tersebut.
Baca Juga
"Foto para perempuan Indonesia berhijab sekitar tahun 1700, tersimpan rapi di perpustakaan Leiden, Belanda, jauh sebelum kelahiran Kartini," tulis akun twitter @bundaathira.
Advertisement
Cuitan akun twitter @bundaathira kemudian disebar oleh akun Facebook Info Umat pada 7 Juli 2019. Akun ini mengunggah gambar tangkapan layar cuitan dari @bunddaathira. Setelah itu, akun ini menambahkan sebuah narasi.
"Hijab sejak dahulu sudah dikenakan oleh muslimah nusantara... Jauh sebelum NKRI ada hijab sudah dikenal sebagai pakaian syar'i, sebab demikianlah islam sebagai agama pedoman hidup kita sejak dakwah Rasulullah mengajarkan...," tulis akun facebook Info Umat.
Konten yang diunggah akun facebook Info Umat telah 3 ribu kali dibagikan dan mendapat 158 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, foto perempuan berhijab tersebut ternyata bukan dari tahun 1700. Fakta ini dikutip dari cuitan akun @potretlawas. Akun ini menyebut bahwa foto yang diunggah akun @bunddaathira merupakan foto yang pernah diunggahnya pada 10 Januari 2018 lalu.
"Ini pula. Bantu ritwit ya. 🙏
Dua dari empat potret ini diambil dari twit kami. Diaduk dg informasi salah.
Sekitar tahun 1700 jelas belum ada kamera. Kecuali potret kedua, semua diambil setelah 1900.
Penasaran, misinformasi begini pungutan dari mana – tak mungkin dari bacaan," tulis akun twitter @potretlawas.
Akun twitter @potretlawas menjelaskan bahwa foto perempuan berhijab panjang itu merupakan foto yang diambil pada 1900.
"Arsip mencatat potret pertama tsb sebagai pengantin adat Pepadun Lampung tahun 1900.
Namun, ada kemungkinan sekadar foto pemuka adat, disebut dalam twit lanjutannya," tulis akun @potretlawas.
Ini pula. Bantu ritwit ya. 🙏Dua dari empat potret ini diambil dari twit kami. Diaduk dg informasi salah.Sekitar tahun 1700 jelas belum ada kamera. Kecuali potret kedua, semua diambil setelah 1900.Penasaran, misinformasi begini pungutan dari mana – tak mungkin dari bacaan. https://t.co/4oW3ls7J3F pic.twitter.com/GYrrIK2wRw
— Potret Lawas (@potretlawas) July 7, 2019
Fakta lain yang membantah klaim tersebut adalah dengan mencari foto pertama yang berhasil dicetak. Seperti dilansir dari wikipedia, foto pertama yang berhasil dihasilkan dari jepretan sebuah kamera terjadi pada 1824.
Adalah Joseph-Nicephore Niepce, seorang seniman yang mempublikasikan gambar bayangan kabur atap-atap rumah. Meski hasilnya tidak maksimal, tapi ia berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen.
Seperti dikutip dari situs kelasfotografi.wordpress.com dengan judul artikel "PENGERTIAN DAN SEJARAH SINGKAT FOTOGRAFI", Joseph-Nicephore Niepce kembali melanjutkan percobaannya pada 1826.
Pengertian dan Definisi Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Sejarah Fotografi
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
Dan, seperti dikutip dari artikel berjudul Penampakan Manusia dalam Foto Berusia 176 Tahun yang dimuat Liputan6.com pada 2014 lalu, penampakan pertama manusia dalam foto berasal dari tahun 1838.
Foto tersebut diambil di Paris, Prancis. Tepatnya di Boulevard du Temple.
Advertisement
Kesimpulan
Foto lawas perempuan berhijab bukan berasal dari tahun 1700. Klaim tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
Jika dilihat dari hasil fotografi pertama yang berhasil dicetak pada 1824, besar kemungkinan kalau foto lawas perempuan berhijab bukan dari tahun 1700.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement