Liputan6.com, Jakarta - Sebuah akun Facebook bernama Herman Phiton mengunggah sebuah video. Rekaman tersebut diunggahnya sekitar tiga tahun yang lalu, namun kembali viral belakangan.
Dalam video yang diunggahnya, terlihat ikan-ikan terdampar di pinggir laut. Warga sekitar pun berlomba-lomba mengambil ikan yang sangat banyak ada di pinggir laut.
Baca Juga
"Di lain wilayah terjadi banjir... eee di Muncar Banyuwangi ada banjir ikan.....Subhanallah" tulis Herman Phiton menyertai unggahan videonya.
Advertisement
Unggahan video tersebut sudah dilihat 1,3 juta kali. Video itu juga dibagikan 36,380 kali dan mendapat tanda suka 6.400. Ada 95 komentar yang bicara pada unggahan tersebut.
Â
Penelusuran Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6.com, video yang diunggah bukanlah diambil di Indonesia, melainkan di negara lain.
Hal itu dibuktikan dengan artikel yang ditulis oleh www.liputan6.com pada 11 Juni 2016. Artikel tersebut berjudul Heboh Video Ribuan Ikan Terdampar di Banyuwangi Ternyata Hoax.
"Video beredarnya warga memanen ikan yang naik dari laut ke tepi pantai di Banyuwangi, Jawa Timur ternyata tidak benar. Dalam video itu, banyak ikan terdampar di pinggir pantai dan diserbu warga.
"Video itu bukan di Banyuwangi mas, tetapi di Thailand," tutur Kasubag Humas Pemkab Banyuwangi Rahmawati Setyoardinie kepada Liputan6.com melalui pesan singkatnya, Sabtu (11/6/2016).
Sejumlah wartawan yang menelusuri dan mendatangi beberapa pantai di Banyuwangi setelah munculnya video memanen ikan juga mengatakan tidak ada kejadian tersebut.
"Setelah kita telusuri ternyata kejadian tersebut tidak di Banyuwangi melainkan di Thailand. Kalau misalnya itu di Banyuwangi pasti sampeyan (Anda) tak kirimi ikan mas," kata Arip yang sehari-hari bekerja sebagai wartawan di salah satu televisi swasta nasional.
"Padahal banjir rob di Muncar itu berada di pemukiman warga yang jaraknya 2 Km dari pantai Muncar. Dan kalau dilihat dari videonya, tidak ada pantai Banyuwangi yang tampilannya seperti video tersebut," ucap Arip.
Arip juga menegaskan, video tersebut hanya memanfaatkan peristiwa banjir rob di kawasan Muncar, Banyuwangi.
Warga Banyuwangi yang menjabat sebagai Ketua Ikawangi Taiwan, Krisna Adi juga menegaskan, video Ikan Banyuwangi itu hoax.
"Setelah kita telusuri dan konfirmasi ke teman-teman ternyata video tersebut hoax dan hanya memanfaatkan peristiwa banjir Rob di Pantai Muncar Banyuwangi," kata Krisna.
"Terkait video tersebut, saya bersama rekan-rekan hanya melihat dan mengamati saja. Kalau misalnya video tersebut ada unsur melecehkan atau dengan sengaja menjelekkan nama Banyuwangi, maka akan kita somasi si pembuat dan penyebar video tersebut," ujar Krisna.
Sementara itu, video fenomena ikan yang naik dari laut ke tepian pantai ini sudah beredar sejak lama. Dalam akun facebook Indonesian Hoax Busters, malah menyebutkan fenomena dalam kejadian tersebut di Filipina."
Selain itu, akun Youtube bernama Indonesian Hoax Busters juga mengunggah video serupa. Video itu diunggah pada 9 Juni 2016.
Dalam video tersebut disertai tulisan jika video diambil di Filipina.
"Ramai beredar rumor di kalangan netizen Indonesia bahwa ribuan ikan terdampar di pantai Banyuwangi, padahal video ini diambil awal Mei 2016 yang lalu di Pantai Dipolog, Zamboanga Del Norte, Filipina.
Tidak semua ikan yang terdampar dapat dikonsumsi, sebaiknya menunggu klarifikasi dan tes dari dinas kesehatan atau Marine life setempat, karena penyebabnya bisa berbagai macam mulai cuaca, kandungan pH, hingga penyakit.
Pembahasan bisa juga diikuti di :https://www.facebook.com/IndoHoaxBust...
Sebelum menyebarkan informasi dan berita, ayo lebih bisa untuk #berinternetBijak #berinternetSehat #berinternetCerdas #beSmart #stophoax #stoppropaganda #stoppembodohanmassal bersama www.facebook.com/IndoHoaxBuster" tulisnya menyertai unggahan video.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diunggah akun Facebook bernama Herman Phiton itu bukanlah terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur seperti disebutkannya.
Video tersebut rupanya terjadi di negara lain, bukan di Indonesia.
Â
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.