Liputan6.com, Jakarta - Pada 14 Agustus 2019, akun Facebook bernama Rahmat Hidayat mengunggah gambar tangkapan layar cuitan Twitter dengan nama akun @BillGates.
Dalam tangkapan layar itu tertera kalimat, "I don’t want to see any tweet hating on Muslims for slaughtering animals, about 1 million animals killed each day by KFC, McDonald’s, Burger King etc. too feed the rich & make hella money out of it. During Eid Muslims sacrifice them to feed the poor for Free & Y’all lose ur mind."
Baca Juga
Pemilik akun Rahmat Hidayat kemudian menambahkan narasi dalam postingannya itu:
Advertisement
Bill Gates: "Saya tidak mau melihat lagi Tweet kebencian terhadap muslim yg menyembelih hewan, sekitar sejuta hewan dibunuh setiap hari oleh KFC, McDonalds, Burger King dll juga untuk memberi makan bagi orang-orang kaya dan untuk memperoleh buanyak uang daripadanya. Selama IED umat muslim berkurban untuk memberi makan orang-orang miskin dengan gratis dan kamu semua kehilangan akal sehat."
Â
Sejak kali pertama ditayangkan, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 1.500 kali dan menuai 150 komentar.
Sejumlah pengguna Facebook menerima informasi tersebut sebagai sebuah kebenaran.
"Bill Gates saja gak sejalan dengan kaum liberal yg sudah hilang akal sehatnya," kata salah satu Facebooker.
Namun, sejumlah pengguna lain tak meyakininya. "Itu editan. Btw," tulis salah satunya dalam kolom komentar.
Penelusuran Fakta
Miliarder sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates memang kerap mengutarakan pemikirannya lewat akun Twitter @BillGates.
Namun, menurut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, tidak ada satu pun yang bicara mengenai ritual penyembelihan kurban saat Idul Adha, yang tahun ini jatuh pada tanggal 11 Agustus.
Cuitan Bill Gates pada tanggal 10 Agustus hingga 20 Agustus menyoroti isu kemiskinan, kegiatan amalnya, hingga soal risiko penyakit yang ditularkan nyamuk.
Hasil pencarian di Twitter, Bill Gates tak pernah mengungkapkan kata 'eid' maupun 'slaughtering' dalam akunnya.
Â
Yang ditemukan justru sejumlah pengguna Twitter yang mempertanyakan, apakah benar ia mengeluarkan pernyataan soal ritual kurban.
"Dear @BillGates
Greetings!Could you please tell me if you have ever tweeted regarding animal slaughtering by Muslims on Eid? There are many people in India who are sharing on social media a screenshot of your tweet in this regard. I will be waiting for your response," demikian ujar pengguna Twitter, Haider Raza Misbahi (@haidermisbahi), meminta konfirmasi.
Para pengguna Twitter juga menemukan keanehan dalam penggunaan kata-kata dalam cuitan yang viral dengan gaya bahasa yang biasa digunakan Bill Gates di media sosial.
Seperti dikutip dari situs www.altnews.in, dalam artikel berjudul, Photoshopped tweet of Bill Gates supporting animal sacrifice on Eid shared on social media, penting untuk dicatat jika Bill Gates mengutarakan pendapat terkait sentimen keagamaan dari komunitas tertentu, itu pasti akan menarik perhatian media di seluruh dunia.
Nyatanya, seperti hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, tak ada satu pun media arus utama (mainstream) yang memberitakannya.
Sementara, berdasarkan penelusuran Alt News, pemilik akun Twitter @WolfieBabiee adalah yang pertama menayangkan cuitan seperti itu, yakni pada 10 Agustus 2019.
Â
Dalam artikel cek fakta berjudul, Tweet about Eid gets second life as fake Bill Gates quote, AFP Fact Check bahkan telah menghubungi pemilik akun @WolfieBabiee melalui sambungan telepon.
Ia mengaku sebagai penulis asli tweet tersebut. Menurut AFP, perempuan tersebut adalah mahasiswa jurusan bisnis berusia 20 tahun dari Kurdistan Irak.
Namun, pemilik akun @WolfieBabiee menolak namanya dipublikasikan karena alasan privasi.Â
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Pernyataan terkait ibadah kurban yang mengatasnamakan akun Twitter @BillGates adalah dusta belaka. Sang miliarder tak pernah menuliskan hal tersebut dalam akunnya.Â
Di sisi lain, berdasarkan temuan altnews.in dan AFP Fact Check, penulis aslinya adalah pemilik akun @WolfieBabiee.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement