Sukses

[Cek Fakta] Asteroid Menabrak Bumi pada 9 dan 14 September 2019?

Sejumlah asteroid mendekati Bumi pekan ini. Benarkah batu angkasa itu akan membawa petaka? Cek dulu faktanya.

Liputan6.com, Jakarta - Pembaca Liputan6.com, Sandy Tias mengirimkan pertanyaan lewat email Cek Fakta Liputan6.com (cekfakta.liputan6@kly.id) pada Selasa 10 September 2019.

"Assalamualaikum sebelumnya maaf mengganggu, saya hanya ingin menanya tentang asteroid apakah benar benar terjadi Asteroid raksasa akan menabrak bumi tanggal 13 dan 14 september seperti yang di post oleh suara com ini membuat kami resah," demikian pertanyaan yang diajukan.

Benarkah asteroid raksasa akan menabrak Bumi pada 14 September 2019?

2 dari 5 halaman

Penelusuran Fakta

Berdasarkan penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, batu angkasa yang dikabarkan akan mendekati Bumi adalah Asteroid 2000 QW7.

Dijuluki 'monster', asteroid tersebut dilaporkan berukuran hampir setara dengan Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia yang berlokasi di Dubai.

Seperti dikutip dari situs sains LiveScience, dalam artikel berjudul, Asteroid That's Nearly the Height of the World's Tallest Building Is Flying by Earth Soon, 2000 QW7 diperkirakan memiliki diameter antara 951 dan 2.132 kaki atau 290 dan 650 meter -- lebih kecil dari Burj Khalifa yang memiliki tinggi 828 meter.

Ukuran Asteroid 2000 QW7 hampir dua kali lipat tinggi bangunan Empire State yakni 381 meter. "Diperkirakan, ia akan terbang dekat planet biru kita pada 14 September," demikian menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) di California.

Kecepatan Asteroid 2000 QW7 saat terbang dekat Bumi mencapai 23.100 km/jam. Sangat cepat. 

Akankan Asteroid 2000 QW7 menabrak Bumi?

Meski dianggap sebagai objek dekat-Bumi, jarak Asteroid 2000 QW7 sejatinya masih jauh dari planet manusia.

Asteroid dan material angkasa lain masuk kategori objek dekat-Bumi jika berjarak 1,3 satuan astronomi atau astronomical units dengan planet kita.

Sementara, 1 unit astronomi setara dengan jarak antara Bumi dan Matahari yakni 149,6 juta kilometer.

Menurut CNEOS, Asteroid 2000 QW7 akan melintas dengan jarak 0.03564 unit astronomi Bumi, atau sekitar 5,3 juta kilometer -- lebih dekat dengan dibanding jarak Bumi dan Bulan yakni 13,87 kilometer.

Seperti halnya Bumi, 2000 QW7 juga mengorbit Matahari. Namun, pendekatannya ke planet ini hanya bersifat sporadis, tiap setiap 6.956 hari atau 19,04 tahun. Tak selalu bertemu.

Asteroid 2000 QW7 pernah terbang dekat Bumi pada 1 September 2000. Pasca 14 September, batu angkasa itu baru akan mendekati Bumi pada 19 Oktober 2038.

Selain, 2000 QW7, ada lagi asteroid lain yang akan terbang dekat Bumi. Namanya,  2010 CO1.

Seperti dikutip artikel Liputan6.com berjudul, Tak Menghantam, Sepasang Asteroid Ini Hanya Lintasi Bumi pada 14 September,  2010 CO1 akan menjadi asteroid kedua yang terbang melintasi Bumi pada 14 September -- setelah 2000 QW7. 

Asteroid ini terdeteksi para astronom pada 31 Januari 2010.Lebarnya 260 meter dan panjang 120 meter dan melintas dengan kecepatan sekitar 51.696 km/jam. 

3 dari 5 halaman

Tak Ada Asteroid Hantam Bumi pada 9 September

Sebelumnya, Asteroid 2006 QV89 yang jadi buah bibir. Batu angkasa itu disebut-sebut akan menabrak Bumi pada 9 September 2019. Bahkan, sejumlah orang mengaitkannya dengan kiamat. 

Faktanya, asteroid tersebut akhirnya diklasifikasikan sebagai 'NO HAZARD' alias tidak membahayakan.

Seperti dikutip dari situs sains EarthSky, dalam artikel berjudul, ESA and ESO confirm asteroid will miss Earth in September, Badan Antariksa Eropa European Space Agency (ESA) and the European Southern Observatory (ESO) menyimpulkan, batu angkasa itu tak berada dalam jalur tabrakan dengan Bumi. Dan, kemungkinan tersebut di masa depan relatif sangat kecil. 

Badan Antariksa Eropa menyatakan Asteroid 2006 QV89 tidak berbahaya (ESA)

 

Bagaimana dengan NASA?

Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut, khususnya Jet Propulsion Laboratory (JPL), bahkan menyebut, Asteroid 2006 QV89 tak akan mendekati Bumi pada September 2019.

Menurut Center for Near Earth Object Studies, 2006 QV8 melintas dalam jarak yang sangat jauh dari planet manusia. Bahkan peluang batu angkasa itu tak lewat dengan aman mencapai 99,989 persen.

Lantas, mengapa muncul ribut-ribut soal ancaman Asteroid 2006 QV89?

Salah satu alasannya adalah, asteroid itu masuk dalam daftar objek berisiko atau risk objects list milik ESA.

Dalam kasus asteroid 2006 QV89, penting untuk dicatat bahwa asteroid memiliki Skala Torino (Torino Scale) 0 -- yang menunjukkan tidak ada status bahaya.

Skala Torino adalah metode untuk mengkategorisasi metode untuk mengkategorisasi bahaya tabrakan terkait objek dekat Bumi, seperti asteroid dan komet.

4 dari 5 halaman

Kesimpulan Klaim

Benarkah potensi tabrakan dengan asteroid raksasa mengancam Bumi pada 14 September 2019?

Asteroid 2000 QW7 memang akan terbang relatif dekat dengan Bumi, namun tak sampai menghadirkan bahaya bagi planet ini. 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada badan antariksa maupun komunitas ilmuwan yang mengeluarkan peringatan gawat. 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.