Sukses

[Cek Fakta] Tradisi Ratik Tagak di Balik Video Viral 'Salat Sambil Joget'

Mengecek fakta dari sebuah fenomena atau kabar yang viral punya arti penting. Agar kita tak mudah terpancing dan tersulut emosi.

Liputan6.com, Jakarta - Akun media sosial Facebook milik Bang Ary mengunggah sebuah video yang menjadi viral. Rekaman itu diunggah pada sekitar Juli 2019 lalu. 

Dalam rekaman yang diunggah terlihat sejumlah orang berada di dalam masjid atau musala. Mereka melakukan gerakan serempak, menggoyangkan badan, seperti berjoget. 

Para jemaah perempuan masih mengenakan mukena, sementara sejumlah pria di shaf depan terlihat mengenakan kopiah. 

Sambil menggerakkan badan, mereka melantunkan kalimat tauhid, "La ilaha illallah." 

Hingga saat ini, unggahan tersebut sudah dibagikan 19 ribu kali. Video itu juga sudah ditonton hingga 1,3 juta kali. Ada 7.000 komentar dan 7.500 tanda suka dalam unggahan video tersebut.

Tak ada caption atau klaim yang disertakan oleh pengunggah. Namun, postingan itu ramai dikomentari. Mayoritas komentar mengandung tuduhan. 

Salah satunya, "Padahal kalo sholat harus khusyuk,,,ni malah joged," kata salah satu Facebooker.

"Masyaallah tanda" kiamat hampir dekat ,Yaallah hindarkanlah kami dari org² kafir," kata salah satu pengguna Facebook. "Ya Allah sadarkan mereka.dan berikan mereka hidayahmu," lainnya menimpali.

Namun, ada juga pengguna Facebook yang memberikan tanggapan tanpa melibatkan emosi.

"Ini sih kerjaan sewaktu saya di pesantren subuh santri2 pada ngantuk dan salah satu cara pak ustad suruh santri bua jalan di tempat atau apapaun ppemanasan biar ngerasa ga ngantuk..Jangan salah tangkap ini mediasosial segala apapun bisa di bikin hoax," kata pengguna Facebook, Rio Budiarto.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari video tersebut. Rupanya, rekaman yang diunggah itu merupakan video lama.

Video yang sama sudah diunggah oleh akun YouTube V.X channel pada 15 Juni 2017 lalu. Ternyata, itu bukan gerakan salat sambil berjoget, melainkan sebuah tradisi masyarakat Minangkabau. Namanya Ratik Tagak, yang artinya zikir berdiri.

[Cek Fakta] Viral Video Gerakan Salat Seperti Berjoget

"Jemaah melakukan gerakan Ratik Tagak dengan diiringi zikir 'Laa ilaaha illallaah' dengan membungkukkan badan sedikit agar tulang dan otot mengalami relaksasi. Agar menghilangkan rasa kebas, kesemutan, dan gejala keram akibat terlalu lama berdiri, rukuk, dan duduk selama melaksanakan salat tarawih dan menghilangkan letih yang menimbulkan rasa malas," tulis V.X channel menyertai unggahan videonya.

Kemudian, www.turnbackhoax.id juga menuliskan artikel yang berjudul [SALAH] “Astaga Ini Sholat Kok Jadi Begini” pada 19 April 2018.

Dalam artikel tersebut juga dijelaskan jika gerakan yang dilakukan bukan merupakan gerakan salat.

[Cek Fakta] Viral Video Gerakan Salat Seperti Berjoget

"Video yang dibagikan viral pada tahun lalu, Detik.com: “”Dalam video itu bukan sedang melaksanakan salat, melainkan sebuah gerakan di luar salat dan saat seluruh kegiatan tarawih, zikir, dan doa selesai dilaksanakan. Gerakan itu disebut ‘Ratik Tagak’.”

Selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.

======

KATEGORIDisinformasi.

======

SUMBER

(1) Permintaan post dari salah satu anggota FAFHH.

——

(2) http://bit.ly/2J6NtG4, video yang diunggah oleh Page “Cekinpoker”. Sudah dibagikan 33.526 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI“Astaga ini sholat kok jadi begini”

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2JY58Rw, Detik.com: “Rabu 21 Juni 2017, 14:55 WIB

Viral Video Jemaah Salat ‘Joget’ dan Tradisi Ratik Tagak di Minang

Niken Purnamasari – detikNews

(foto)Viral video jemaah ‘joget’ dan tradisi Ratik Tagak di Minang. (Screenshot video di Facebook)

Jakarta – Media sosial dihebohkan oleh video mengenai gerakan jemaah di masjid seperti orang sedang bergoyang. Ada seorang netizen yang menepis tuduhan liar yang dialamatkan kepada orang-orang di video itu. Sebenarnya apa kegiatan tersebut?

Dalam video yang beredar, tampak jemaah masih mengenakan peralatan salat lengkap, namun tidak diketahui apakah gerakan goyangan tersebut dilakukan saat akan menunaikan atau selepas salat.

Aksi itu direkam lewat video dan disebarluaskan melalui Facebook. Banyak netizen yang berkomentar negatif tentang apa yang dilakukan oleh jemaah tersebut. Netizen menganggap tidak sepatutnya mereka melakukan hal itu di masjid. Sebagian lagi ada yang mengira itu ajaran sesat.

Merebaknya video tersebut akhirnya memunculkan pendapat dari seorang netizen di Facebook, Jefri Nofendi. Ia menjelaskan bahwa gerakan goyang itu dilakukan selepas salat. Ia menekankan apa yang dilakukan oleh jemaah di masjid tersebut adalah salah satu tradisi budaya dari Minang bernama Ratik Tagak.

“Dalam video itu bukan sedang melaksanakan salat, melainkan sebuah gerakan di luar salat dan saat seluruh kegiatan tarawih, zikir, dan doa selesai dilaksanakan. Gerakan itu disebut ‘Ratik Tagak’. Sebagai putra Minang, aku akan membantah tuduhan fitnah keji yang dituduhkan kepada sanak famili ninik mamak yang dianggap sesat karena melakukan Ratik Tagak,” tulis Jefri dalam akun Facebook-nya, seperti dilihat detikcom pada Rabu (21/6/2017).

(foto)Viral video jemaah ‘joget’ dan tradisi Ratik Tagak di Minang. (Screenshot video di Facebook)

Jefri menjelaskan biasanya Ratik Tagak dilaksanakan selepas salat tarawih 20 rakaat. Gerakan dalam Ratik Tagak bertujuan menghilangkan keram dan kebas.

“Jemaah melakukan gerakan Ratik Tagak dengan diiringi zikir ‘Laa ilaaha illallaah’ dengan membungkukkan badan sedikit agar tulang dan otot mengalami relaksasi. Agar menghilangkan rasa kebas, kesemutan, dan gejala keram akibat terlalu lama berdiri, rukuk, dan duduk selama melaksanakan salat tarawih dan menghilangkan letih yang menimbulkan rasa malas,” ucap Jefri.

“Gerakan tangan mengempas ke tanah, selain untuk relaksasi, juga untuk menghancurkan rasa malas yang menghinggap. Malas adalah temannya setan, maka dari itu gerakan tangan mengempaskan ke tanah mengisyaratkan membanting setan malas di dalam diri ke tanah,” ujarnya.

Gerakan dalam Ratik Tagak, lanjut Jefri, sering dilakukan dalam perkumpulan, seperti majelis dan kegiatan keagamaan lainnya.

“Ratik Tagak ini bukan sesuatu yang aneh dan asing. Bahkan di Timur Tengah gerakan Ratik Tagak bukanlah hal aneh dan asing sejak masa kekhalifahan Utsmaniyah,” tuturnya.(nkn/fjp)”

——

(2) http://bit.ly/2EYryOE, akun Jefri Nofendi: “Bismillahirrohman nirrohim …

Beredar video yang banyak di share dan memfitnah urang awak minangkabau dan dituduh sesat karena dianggap melakukam sholat tak lazim , padahal dalam video itu bukan sedang melaksanakan sholat melainkan sebuah gerakan yang diluar sholat dan saat seluruh kegiatan tarawih, dzikir dan do’a selesai dilaksanakan , gerakan itu disebut “ratik tagak”

Sebagai putera minang aku akan membantah tuduhan fitnah keji yang dituduhkan kepada sanak famili ninik mamak yang dianggap sesat karena melakukan ratik tagak …

ratik tagak adalah gerakan membungkukkan badan sedikit dengan tangan menghempaskan ke tanah , ratik tagak itu dilakukan setelah sholat terawih 20 rakat + witir 3 rakaat , dzikir wirid dan do’a selesai dilaksanakan artinya ratik tagak itu dilakukan setelah kegiatan sholat telah selesai ,

Apa sih fungsi dan kegunaan ratik tagak itu ?Saat seseorang melaksanakan shalat terawih 20 rakaat dan witir 3 rakat dan dilanjutkan dengan duduk dzikir wirid dan do’a , pada tubuh akan mengalami ketegangan otot dan kekakuan tulang hal itu dapat menimbulkan kebas kebas, kesemutan atau rasa malas , maka jama’ah pun melakukan gerakan ratik tagak dengan diiringi dzikir “La illa ha illallah” dengan membungkukkan badan sedikit agar tulang dan otot mengalami relaksasi agar menghilangkan rasa kebas, kesemutan dan gejala keram yang akibat terlalu lama berdiri, ruku dan duduk selama melaksanakan sholat terawih dan menghilangkan letih yang menimbulkan rasa malas , sedangkan gerakan tangan menghempas ke tanah selain untuk relaksasi juga untuk menghancurkan rasa malas yang menghinggapi , malas adalah temannya setan maka dari itu gerakan tangan menghempaskan tangan ketanah itu mengisyaratkan membanting setan malas didalam diri ke tanah …

Gerakan ratik tagak ini bukan sesuatu yang aneh dan asing bahkan di majelis saya sendiri gerakan ratik tagak seperti itu dilakukan pada saat hadrah mahalul qiyam setiap dzikir dan hadrah, bahkan ditimur tengah gerakan ratik tagak bukanlah hal yang aneh dan asing bagi orang orang arab , bahkan sejak masa kekhalifahan ustmaniyyah gerakan ratik tagak itu sudah dilakukan di istana khalifah saat MAULID AKBAR dilangsungkan oleh SULTAN Ustmaniyyah dulu … Namun karena yang upload dan posting adalah alien makhluk asing yang merasa kumpulan orang asing yakni SALAFIWAHABI maka akhirnya menjadi merasa aneh dan asing ..

kami urang awak minang kabau ga pernah usil dengan budaya tari perang badui najd yang ga ada gunanya itu dan ga pernah usil ataupun komplain budaya tari perut kaum wanita badui najd , lantas kalian kok usil dan memfitnah kami urang minang sebagai sesat dan murtad hanya lantaran melakukan kebiasaan ratik tagak yang menjadi tradisi budaya ? Kalian alien salafiwahabi mau ngajak ribut dan perang dengan urang awak minang kabau ? Ayo dimana kalian mau ketemu biar kita selesaikan ini dengan adu fisik aja sekalian , kurang ajar kalian menuduh sanak famili ninik mamak minangkabau kami sebagai kaum sesat murtad apa mau kami sambal mulut kalian itu ??

nb : kalau kalian mau meluruskan masalah ini dan mau menghentikan fitnah ini bantu saya komen di Link ini :https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=178979975969136&id=100015714038955

Banyak orang yang tidak tahu apa itu RATIK TAGAK akhirnya membully, menuduh sesat , menuduh murtad bahkan sampai menuduh para ninik mamak Minang kabau kami di kampung sebagai gerombolan aliran setan , padahal NINIK MAMAK kami tidak tahu menahu dengan sosial media dan masalah ini , mereka hanya tahunya bekerja dan beribadah …”.

——

(3) Post sebelumnya di http://bit.ly/2Ha0pOO.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/630073253991880/"

Selain itu, dalam Wikipedia juga dijelaskan kebenaran adanya tradisi Ratik Tagak yang dilakukan masyarakat Minangkabau di Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat.

[Cek Fakta] Viral Video Gerakan Salat Seperti Berjoget

"Ratik tagak adalah tradisi keagamaan masyarakat Minangkabau di Pariangan, Tanah Datar, Sumatra Barat. Tradisi ini dirayakan setelah menjalankan Puasa Sunnah selama enam hari setelah hari raya Idul Fitri. Mereka berziarah ke makam leluhur sambil memanjatkan doa dan berzikir bersama. Dalam bahasa Indonesia, ratik tagak berarti zikir berdiri, karena dalam tradisi ini, warga melakukan zikir sambil berdiri dan menggoyang-goyangkan badan.

Selain di Sumatra Barat, tradisi ini juga ditemukan pada masyarakat Minangkabau perantauan di Kerinci, Jambi, dan Rokan Hulu, Riau. Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud menetapkan tradisi ini sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia."

Perihal Ratik Tagak juga dijelaskan dalam situs resmi Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dalam unggahan berjudul, Ratik Tagak Tradisi Adat Sikaladi Yang Masih Terjaga

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Video yang diunggah oleh akun Facebook bernama Bang Ary memang benar adanya. Pengunggah tak memberikan narasi atau klaim apapun, namun ketidaaan informasi membuat banyak orang salah sangka. 

Rekaman yang diunggah bukan menunjukkan gerakan salat sambil berjoget yang dituduhkan sejumlah pemberi komentar. Tetapi merupakan tradisi bernama Ratik Tagak.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.