Sukses

[Cek Fakta] Pemuda di Mojokerto Tewas karena Terlalu Lama Main Gim? Ini Faktanya

Viral kabar tentang pemuda yang meninggal karena terlalu lama main gim, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang seorang pemuda di Mojokerto yang tewas karena terlalu lama bermain gim di warnet, viral di media sosial.

Isu tersebut beredar dalam sebuah pesan berantai. Salah satunya seperti yang diunggah akun Facebook News Berita pada 18 Juli 2019.

Berikut pesan berantai yang diunggah oleh akun Facebook News Berita:

"Hati-hati buat teman yg hoby maen game online.

INNALILLAHIWAINNAILAIHIROJI'UN

Sekitar pukul 19.00 WIB, di salah satu rumah yang berada di Jln. Mustika Bumi Sooko Permai (BSP), dan kebetulan di lantai duanya dipakai untuk persewaan game online, ada seseorang yang sedang main game online meninggal dunia.

Korban diketahui bernama Naufal Hanifa Fadlurrahman 18 tahun, *mahasiswa Fakultas Kedokteran Univ. Brawijaya*, putra dari dr. Zulfakar, S.POG, pemilik Klinik Mutiara Hati, warga Kemantren Wetan, RT 02, RT 01, Ds. Gedeg, Mojokerto.

Almarhum bermain game online sejak pukul 16.00-19.00 WIB di tempat tersebut, dan meninggal dengan posisi masih duduk dan menghadap ke komputer yang masih menyala.

Akhirnya jenazah yang baru lulus SMA tahun 2016, dan sudah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dievakuasi menggunakan mobil milik Klinik Mutiara Hati.

Bahaya kecanduan game. Banyak di RRC, skrg juga terjadi di Indonesia.

Penyebab kematian mendadak saat main game bisa jadi krn *heart arrythmia pengaruh medan magnit akumulatif monitor komputer*.

Waspada bagi yang sudah punya anak remaja seneng main game sampai lupa waktu.....SEBARKANLAH AGAR TIDAK ADA LAGI KORBAN SELANJUTNYA," tulis akun Facebook News Berita.

Konten yang diunggah akun Facebook News Berita setidaknya telah 15 ribu kali dibagikan dan mendapat 1.900 komentar warganet.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Setelah ditelusuri, kabar tentang pemuda asal Mojokerto yang meninggal akibat terlalu lama bermain gim di warnet ternyata tidak benar.

Penjelasan terkait perihal tersebut dikutip dari situs Liputan6.com dengan artikel bertajuk "Cerita Tragis Tewasnya Pemuda Mojokerto Saat Main Gim Online".

Cek Fakta - Artikel Liputan6.com Soal Cerita Tragis Tewasnya Pemuda Mojokerto Saat Main Gim Online

Liputan6.com, Mojokerto - Seorang pemuda di Mojokerto, Jawa Timur, meninggal dunia saat tengah bermain gim. Naufal Hanifa Fadlurrahman yang masih berusia 18 tahun meninggal dengan posisi duduk di depan komputer yang masih menyala, menggunakan handset, dan matanya terbuka.

Apalagi Naufal baru saja diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang.

Putra pertama dari pasangan dokter Zulfakar dan Nurul Hidayati pemilik Rumah Sakit Mutiara Hati tersebut mendadak meninggal dunia saat bermain gim online di rental Jalan Mustika Bumi Sooko Permai (BSP) Mojokerto.

"Orang yang pertama kali mengetahui Naufal meninggal itu adalah penjaga rental warnet game online," kata humas Polres Mojokerto Iptu Suyoto saat berbincang dengan Liputan6.com di Mapolres Mojokerto, Jatim, Senin (15/8/2016).

"Naufal bermain game online di lantai dua rental warnet tersebut dan di samping Naufal juga ada seorang pemuda yang bernama Vio," sambung dia.

Dia menuturkan, menjelang waktu magrib, Vio pulang ke rumahnya meninggalkan Naufal. Karena itu, penjaga rental warnet naik ke lantai dua untuk menghidupkan lampu.

"Melihat Naufal cuma bermain seorang diri, penjaga rental warnet itu menemaninya bermain game online dan duduk di sebelah Naufal," tutur Suyoto.

Namun, lanjut dia, setelah kurang lebih setengah jam menemani bermain, penjaga rental warnet pun merasa curiga karena Naufal tidak bergerak sama sekali.

"Penjaga rental warnet itu kemudian mencoba mendekat, melihat dan menyapa Naufal. Karena tidak ada respons dari Naufal, maka penjaga rental warnet memberanikan diri untuk memeriksa Naufal, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal dunia. Dan ternyata, Naufal sudah tidak bernyawa dengan posisi duduk di depan komputer yang masih menyala, menggunakan handset dan matanya terbuka," ucap Suyoto.

Suyoto melanjutkan, setelah mengetahui Naufal sudah tidak bernyawa, penjaga rental warnet gim online itu langsung melaporkannya kepada ketua RT, RW setempat. Selanjutnya, warga pun menghubungi Polsek Sooko.

"Setelah mendapat telepon dari warga, Kanit Reskrim Polsek Sooko langsung menghubungi tim PMI, dan segera bergerak menuju ke lokasi kejadian," tutur Suyoto.

Dia mengatakan, keluarga korban meminta agar jenazah Naufal tak dievakuasi menggunakan mobil PMI. Mereka juga meminta agar jasadnya tak dimasukkan dalam kantong jenazah.

"Akhirnya Naufal yang baru lulus SMA tahun 2016 itu dievakuasi menggunakan mobil milik Rumah Sakit Mutiara Hati," ucap Suyoto.

Berdasarkan, pesan berantai yang beredar, keluarga menyebut jika Naufal bukanlah pecandu gim online. Begitu naik kelas 3 SMA, orangtua Naufal sangat ketat memperhatikan pelajaran dan ibadahnya.

Hingga Naufal bisa lulus dan diterima di Fakultas Kedokteran Unibraw, lalu jurusan Teknik Sipil ITS, dan Teknik Sipil UNS.

Kebetulan pada hari itu, Naufal diajak temannya main ke warnet. Orangtua Naufal pun mengizinkannya dan Naufal berjanji pulang sebelum jam 17.00 WIB, untuk ikut orangtuanya Ta'lim rutin Jumat.

Secara medis tidak ditemukan gejala apa pun, karena almarhum Naufal baru saja mengikuti tes kesehatan masuk Fakultas Kedokteran. Sebelumnya sudah diperiksa dengan CT scan di Rumah Sakit Mutiara Hati milik kedua orangtuanya dan dinyatakan sehat walafiat.

Menurut artikel detik.com yang berjudul "Pemuda di Mojokerto Tewas saat Main Game Online, Polisi: Mungkin Kelelahan", korban diketahui bermain gim di warnet sejak pukul 16.00 WIB sampai menjelang magrib.

Berikut isi artikel itu:

Naufal Hanifa Fadlurrahman (18) mendadak tewas saat asyik bermain game online di sebuah warung internet (warnet) di Jalan Mustika Perumahan Bumi Sooko Permai (BSP), Kecamatan Sooko. Diduga pemuda asal Dusun Kemantren Wetan, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto ini kelelahan setelah sekitar dua jam bermain game.

Kanit Reskrim Polsek Sooko Aiptu Usman Basori mengatakan, korban memang langganan main game online di warnet milik Heri, warga Jalan Mustika, Perumahan BSP. Pada Jumat (5/8) sekitar pukul 16.00 WIB, seperti biasa korban yang baru tamat SMA itu datang ke warnet tersebut.

Berselang dua jam kemudian, salah seorang saksi melihat korban mendadak kejang-kejang. Naufal meregang nyawa di kursi warnet dengan kondisi komputer masih menyala.

"Pada pukul 18.30 WIB, diketahui saksi korban sudah meninggal dunia," kata Usman saat dihubungi detikcom, Selasa (9/8/2016).

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar terhadap tubuh korban, lanjut Usman, pihaknya tak menemukan bekas penganiayaan. Naufal diduga tewas akibat kelelahan bermain game online.

"Bisa juga akibat kelelahan main game online. Namun, kami tak berani mengambil kesimpulan karena hasil autopsi belum keluar," terangnya.

Selain menunggu hasil autopsi dari rumah sakit, kata Usman, pihaknya juga menunggu keterangan dari orang tua korban. Naufal merupakan anak dari pemilik sebuah klinik di Kecamatan Gedeg. Pemanggilan orang tua korban itu untuk mengetahui riwayat penyakit yang dialami korban.

"Pihak keluarga belum siap kami mintai keterangan. Nanti jika siap akan kami gali korban ini punya riwayat sakit apa," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Penyebab meninggalnya Naufal Hanifa Fadlurrahman diduga karena kelelahan. Ia memang meninggal dunia saat main gim, tetapi belum tentu karena main gim.

Narasi yang disampaikan akun Facebook News Berita tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Video Terkini