Liputan6.com, Yerusalem - Akun Facebook Andi Irawaty Asm-Berkah mengunggah sebuah video berdurasi 30 detik pada Jumat 20 September 2019 pukul 11.26.
Dalam video tersebut terlihat sejumlah orang diduga nelayan takjub melihat kawanan ikan berenang mendekati kapal mereka. Lalu beberapa di antaranya terlihat tengah mengambil binatang air itu dengan jaring.
Baca Juga
"Maa syaa allooh... Israel melarang warga Gaza menangkap ikan di laut. Tapi, Alloh Swt Pemilik laut memerintahkan ikan ikan untuk berenang ke tepi pantai supaya mudah ditangkap oleh para nelayan seluruh warga Gaza. Alloohu akbar. ✊" tulis pemilik akun Andi Irawaty Asm-Berkah menyertai rekaman video yang diunggahnya.
Advertisement
Hingga Jumat (27/9/2019), video tersebut dilihat sebanyak 236 ribu kali, 47 kali dibagikan dan menjaring 23 komentar.
Benarkah video tersebut menunjukkan keajaiban, ikan-ikan yang berenang ke tepi pantai agar mudah ditangkap nelayan Gaza, setelah Israel melarang mereka melaut?Â
Penelusuran Fakta
Israel memang dikabarkan sempat melarang warga Gaza menangkap ikan di laut. Hal itu seperti dikabarkan situs Al Jazeera berjudul,  Israel closes Gaza fishing zone, blames 'incendiary balloons', pada 13 Juni 2019.
Langkah penutupan zona penangkapan ikan itu dilakukan sebagai sanksi atas peluncuran balon udara pemicu kebakaran yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Berikut narasinya:
Israel says it has closed the fishing zone off the coast of the besieged Gaza Strip in retaliation for the launch of incendiary balloons from the Palestinian enclave.
"Due to the continuous launching of incendiary balloons and kites from the Gaza Strip towards Israel, it has been decided tonight not to allow access to Gaza's maritime space until further notice," a spokesperson for COGAT, a unit of Israel's defence ministry, said in a statement on Wednesday.
The move came after COGAT said on Tuesday it had reduced the extent of the fishing zone to six nautical miles offshore from 10 nautical miles, having downscaled it from 15 nautical miles a week ago.
A spokesman for the Israeli fire service said incendiary balloons from Gaza caused seven fires on Tuesday.
In the past year, Palestinians have succeeded in setting fire to large areas of farmland in southern Israel.
Israel had only restored the fishing limit to 15 nautical miles on June 4, after a previous reduction in response to fire balloons.
Under the Oslo Accords signed in 1993, Israel is obligated to permit fishing up to 20 nautical miles, but this has never been implemented.
In practice, Israel only allowed fishing up to 12 nautical miles until 2006, when the fishing zone was reduced to six and later to three.
Israel maintains a heavy naval presence, restricting any traffic in and out of the enclave as well as the distance Gaza's fishermen can travel to fish, severely affecting the livelihoods of some 4,000 fishermen and at least 1,500 more people involved in the fishing industry.
Israel and Egypt have maintained a blockade of the Gaza Strip since the Hamas movement took control in 2007.
A ceasefire struck by Israel and Hamas in May to end the worst round of fighting since 2014 has largely held.
Â
Benarkah Video yang Diklaim Berasal dari Palestina?
Â
Rekaman yang sama diunggah akun Moayed Al-Shaibani pada 24 Mei 2018.
Berdasarkan penelusuran, video tersebut tidak menggambarkan situasi di Jalur Gaza, Palestina, melainkan kondisi pasca-terjangan siklon tropis Mekunu di Yaman.Â
Â
Historic tropical #cyclone #Mekunu is now making landfall in southern #Oman, among the country's strongest storms on record. Mekunu reached Category 3 strength today, with sustained winds of 115 mph. More: https://t.co/3bVgTYed9t pic.twitter.com/5XDKpKXbXx
— NOAA Satellites (@NOAASatellites) May 25, 2018
Â
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Apa yang diunggah oleh akun Facebook Andi Irawaty Asm-Berkah tidaklah benar. Video yang diunggah bukan berasal dari perairan Gaza, melainkan di perairan Yaman yang terjadi setelah terjangan Badai Mekunu.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement