Liputan6.com, Jakarta - Pada 30 September 2019, akun Facebook bernama Khairuna Nona mengunggah sebuah video.
Dalam rekaman itu terlihat seorang pemuda yang sedang dibekuk petugas polisi. Ia terdengar berteriak-teriak.
Baca Juga
"Demonstran tewas di cekik aparat, sdh minta ampun masih ditekan tulang punggung & lehernya dan tangan ditarik ke belakang hingga akhirnya tewas Viralkan agar pelaku diproses sesuai hukum yg berlaku," demikian narasi yang menyertai unggahan akun Facebook Khairuna Nona.
Advertisement
Hingga Rabu siang pukul 13.00, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 6.912 kali dan menuai 144 komentar.
Ini salah satunya:
"SEMOGA POLISI TERSEBUT MENDAPATKAN PEMBALASAN - AAMIIN !!," tulis salah seorang pengguna Facebook.
Video serupa juga diunggah akun Facebook M Muri.
Juga dengan narasi yang tak beda:
"Demonstran tewas di cekik aparat, sdh minta ampun masih ditekan tulang punggung & lehernya dan tangan ditarik ke belakang hingga akhirnya tewas Viralkan agar pelaku diproses sesuai hukum yg berlaku !? Masih adakah hukum ?!," tulis dia.
Unggahan akun Facebook M Muri telah dibagikan lebih dari 5.800 kali dan menuai lebih dari 2.800 komentar.
Benarkah rekaman video tersebut menunjukkan insiden seorang demonstran yang tewas dicekik aparat?
Jangan buru-buru komentar atau menyebarkan kabar itu, cek dulu faktanya!
Penelusuran Fakta
Dalam video yang diunggah akun Facebook bernama Khairuna Nona dan M Muri, tidak disebutkan kapan dan di mana insiden itu terjadi. Juga tak diungkap siapa nama dan asal usul pria yang disebut sebagai demonstran tersebut.
Petunjuk didapat dari atribut polisi bertuliskan Tibcar atau tim ketertiban dan kelancaran serta tulisan 'Kalbar' yang ada di bahu kiri seorang polisi yang melintas.
Petunjuk lain didapat dari motif pakaian pemuda yang diklaim sebagai demonstran itu. Ia mengenakan kemeja bermotif dan jaket biru.
Berdasarkan penelusuran Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax, klaim akun tersebut ternyata tidak benar, demikian seperti dikutip dari situs turnbackhoax.id.
Video serupa diunggah akun Youtube iNews Pontianak, dengan narasi berbeda.
Dalam video berjudul, Mahasiswa Pura-Pura Kesurupan Usai Melawan Polisi itu disebutkan insiden tersebut terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat pada 17 September 2019.
Berita serupa juga diunggah situs www.antvklik.com dalam artikel berjudul, Mahasiswa Pura-Pura Kesurupan Saat Kendaraannya Dihentikan Polisi.
Berikut isi artikel tersebut:
Tak terima kendaraannya dihentikan polisi, seorang mahasiswa di Pontianak, Kalimantan Barat, tiba-tiba pura-pura kesurupan dan mengamuk.
antvklik.com - Seorang mahasiswa pura-pura kesurupan usai diamankan dan memukul petugas Satlantas Polresta Pontianak Kota dan anggota Satpol PP yang menghentikan sepeda motornya di kawasan Jalan Ahmad Yani Pontianak. Karena terus ngamuk dan mencoba memukul petugas, polisi akhirnya membawa secara paksa mahasiswa tersebut ke Mapolresta Pontianak. Kemudian dibawa ke pos jaga Satpol PP Provinsi Kalimantan Barat, di Jalan Ahmad Yani Pontianak.
Berpura pura kesurupan setelah melawan dan memukul petugas Satlantas Polresta Pontianak dan Satpol PP Kantor Gubernur Kalimantan Barat, mahasiswa Universitas Tanjung Pura, Pontianak ini terpaksa dibawa ke Mapolresta Pontianak. Awalnya polisi menghentikan sepeda motor yang di kendarai mahasiswa tersebut, karena ada konvoi mobil dum truck yang sedang melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Kalimantan Barat di kawasan Jalan Ahmad Yani Pontianak.
Kasat Lantas Polresta Pontianak Kota, Kompol Salbiah mengatakan awalnya polisi cuma minta mahasiswa agar jalan perlahan dan ambil jalur kanan karena ada demo para supir truk.
“Mahasiswa ini tidak terima saat diminta petugas kepolisian untuk mengambil jalur kanan karena ada truk yang sedang demo. Bahkan sempat memukul anggota polisi. Katanya ada masalah dengan dosennya, tapi kenapa dibawa-bawa ke jalan,” ujar Kompol Salbiah.
Sadar akan diamankan petugas mahasiswa inipun berakting berpura-pura kesurupan, berteriak meronta-ronta, bahkan sempat mencekik anggota kepolisian yang akan menggotongnya ke pos pengamanan. Karena menggundang perhatian warga sehingga semakin memperparah kemacetan arus lalu lintas.
Aksi mahasiswa yang di duga juga mengalami depresi karena sedang ada masalah dengan seorang dosennnya ini terus berlanjut, mengamuk dan memaki-maki petugas yang mengamankannya.
Mochamad Bayu | Pontianak, Kalimantan Barat
Advertisement
Kesimpulan
Klaim yang diunggah akun Facebook Khairuna Nona dan M Muri tidak didukung bukti sahih. Video tersebut tidak menampilkan insiden tewasnya demonstran akibat dicekik petugas polisi.
Menurut media iNews dan www.antvklik.com, itu adalah insiden mahasiswa yang mengamuk dan diduga pura-pura kesurupan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement