Liputan6.com, Jakarta - Video yang berisi rekaman tentang eksekusi lahan viral di media sosial. Video berdurasi 5 menit 40 detik itu disebut-sebut eksekusi lahan yang dilakukan oleh sekelompok warga China.
Video ini diunggah oleh akun YouTube Budi Utomo pada 31 Juli 2019. Akun YouTube ini kemudian menambahkan sebuah narasi yang menyebut bahwa eksekusi lahan itu dilakukan oleh sekelompok orang China yang merebut Tanah milik TNI AL.
Baca Juga
"CHINA rebut TANAH TNI AL di JAKARTA," tulis akun YouTube budi utomo.
Advertisement
Video yang diunggah akun YouTube budi utomo telah 11.441 kali ditonton dan mendapat 41 komentar warganet.
Â
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, video tentang China yang merebut tanah milik TNI AL di Jakarta ternyata tidak benar.
Fakta ini dikutip dari akun YouTube deddyiskan. Video serupa sama dengan yang diunggah akun budi utomo.
Namun, akun ini sudah lebih dulu mengunggah video tersebut, tepatnya pada 14 April 2011. Video tersebut merupakan rekaman peristiwa eksekusi lahan milik TNI AL melawan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
"Eksekusi TNI AL Vs PENGADILAN NEGERI JAKARTA UTARA," tulis akun deddyiskan.
Fakta lainnya dikutip dari situs kominfo.go.id dengan judul artikel "[DISINFORMASI] Lahan TNI AL di Surabaya Mau di Eksekusi Lewat Pengadilan Oleh Pengembang Cina".
KATEGORI: DISINFORMASI
Penjelasan :
Telah beredar sebuah video di platform Facebook, tentang lahan sengketa. Dalam postingannya menyatakan bahwa Lahan TNI AL Surabaya mau dieksekusi lewat pengadilan oleh pengembang cina.
Berdasarkan penelusuran, video tersebut terjadi bukan saat ini melainkan terjadi pada pada tahun 2011 silam, dan bukan lahan TNI AL Surabaya tetapi terjadi pada saat eksekusi lahan Kompleks Perumahan Angkatan Laut (AL) dan Pangkalan Utama Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) di Jakarta Utara.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diunggah akun YouTube tidak terkait orang-orang China yang merebut lahan milik TNI AL.
Narasi yang disampaikan dalam video tersebut keliru dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.